FUNGSI FITNESS SELEKSI SELECTION PENYILANGAN CROSSOVER

C. FUNGSI FITNESS

Kromosom-kromosom pada setiap generasi akan dievaluasi dengan menggunakan fungsi fitness. Suatu fungsi fitness digunakan untuk memberikan ciri dan mengukur seberapa baik sebuah solusi. Fungsi fitness untuk rantai pasokan ini adalah untuk meminimisasi fungsi dari TSCC Total Supply Chain Cost dengan model sebagai berikut : ∑ ∑∑ ∑∑ = = = = = + + = n j j j n j p k jk jk m i n j ij ij I CI X CX S CS TSCC 1 1 1 1 1 .. 4.7 Karena masalah ini adalah pencarian nilai minimum TSCC maka fungsi fitness dibuat berbanding lurus dengan fungsi TSCC. Artinya kromosom yang lebih fit bugar memiliki nilai fitness yang lebih kecil. Sehingga pada saat proses seleksi, kromosom yang terpilih adalah kromosom yang memiliki nilai fitness yang kecil. Berikut ini adalah persamaan fungsi fitness : q TSCC = q F .......................................................... 4.8 dimana : F q = Nilai fitness kromosom ke-q pada populasi TSCC q = Nilai TSCC kromosom ke-q pada populasi

D. SELEKSI SELECTION

Teknik seleksi yang digunakan untuk memilih kromosom yang memiliki nilai TSCC minimum atau nilai fitnessnya yang paling kecil ini adalah teknik seleksi turnamen tournament selection. Pada teknik seleksi ini akan dipilih dua buah kromosom secara secara acak dalam populasi, lalu dibandingkan berdasarkan nilai fitnessnya. Kromosom yang terpilih adalah kromosom yang memiliki nilai fitness yang lebih kecil yang kemudian akan disilangkan dengan kromosom yang terpilih lainnya untuk dilakukan proses persilangan.

E. PENYILANGAN CROSSOVER

Proses penyilangan adalah penukar informasi genetik antara dua kromosom indukparent yang terpilih dari proses seleksi untuk membentuk dua buah anakoffspring. Tujuan dari operasi penyilangan adalah menciptakan suatu populasi baru dengan nilai rata-rata fitness yang lebih baik dari pada populasi sebelumnya. Dalam penelitian ini teknik penyilangan yang digunakan adalah one point crossover atau penyilangan satu titik. Teknik penyilangan tersebut dipilih karena masalah rantai pasokan agroindustri ini menggunakan representasi kromosom integer yang merupakan nilai-nilai atau kapasitas dari variabel-variabel keputusan, yang memungkinan nilai-nilai dari tiap gen di dalam kromosom dapat sama. Sehingga teknik penyilangan satu titik cocok untuk diterapkan. Lain halnya dengan representasi kromosom permutasi dimana nilai-nilai dari tiap gen suatu kromosom tidak boleh sama, apabila menggunakan penyilangan satu titik akan menyebabkan kromosom ilegal. Kasus repesentasi kromosom permutasi lebih cocok menggunakan teknik penyilangan PMX.

F. MUTASI MUTATION