Fungsi Fitness Operator-Operator Algoritma Genetik

Gambar 3. Representasi kromosom string biner Syarif dan Mitsuo, 2003 Gambar 4. Representasi kromosom string integer Gambar 5. Permutation Representation untuk Travelling Salesman Gen dan Cheng, 1997 Gambar 6. Representasi kromosom bentuk matrik untuk masalah transportasi David, 1996

3. Fungsi Fitness

Kromosom-kromosom pada setiap generasi dievaluasi dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan fungsi fitness. Nilai fitness suatu kromosom menunjukkan kualitas kromosom tersebut dalam suatu populasi. Bentuk fungsi fitness didefinisikan sesuai masalah yang akan diselesaikan. Suatu fungsi fitness digunakan untuk memberikan ciri dan mengukur seberapa baik sebuah solusi Chen, Ian dan Cao, 2003. Fungsi fitness adalah fungsi yang akan mengukur tingkat kebugaran suatu kromosom dalam populasi. Semakin besar nilai fitness, semakin bugar 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 . . . n 3 2 5 4 7 1 6 9 8 1 2 3 4 5 . . . n 5 3 4 1 2 1 2 i . . . j 5 7 3 1 2 8 7 3 5 7 9 6 3 1 1 2 3 4 5 . . . n pula kromosom dalam populasi sehingga semakin besar kemungkinan kromosom tersebut dapat tetap bertahan pada generasi berikutnya.

4. Operator-Operator Algoritma Genetik

Pencarian kromosom solusi baru pada populasi dilakukan dengan menggunakan operator-operator genetik yang terdiri atas operator seleksi selection, penyilangan crossover, dan mutasi mutation. Diagram alir algoritma genetik dapat dilihat pada Gambar 7 : Gambar 7. Diagram alir algoritma genetika Wang, 1999 Representasi solusi ke dalam kromosom Inisialisasi Initialization Evaluasi Evaluation Selesai Terminate ? Seleksi Selection Selesai Penyilangan Crossover Mutasi Mutation Evaluasi Evaluation Perbaikan Repair Penggantian Replacement a. Seleksi Selection kromosom Setelah populasi awal terbentuk, setiap kromosom dalam populasi dievaluasi dengan menghitung nilai fungsi fitnessnya. Setelah itu proses pembentukan generasi baru diawali dengan seleksi kromosom. Seleksi adalah proses pemilihan beberapa kromosom untuk dijadikan sebagai kromosom induk bagi generasi berikutnya. Menurut Syarif dan Mitsuo 2003, kromosom terpilih untuk masing-masing populasi di dalam generasi yang berikutnya berdasarkan nilai fitness. Populasi kromosom untuk generasi berikutnya dihasilkan menggunakan salah satu teknik seleksi kromosom yaitu seleksi cakram rolet roulette wheel selection. Teknik ini disebut seleksi rolet sebab dapat dipandang sebagai pemutaran suatu cakram rolet. Setiap kromosom menempati suatu daerah slot pada cakram rolet dengan proporsi luasnya sebanding dengan proporsi nilai fitness masing- masing kromosom dalam populasi. Proporsi dalam cakram rolet juga menunjukkan peluang masing-masing kromosom untuk terpilih menjadi induk parent pada generasi berikutnya. Teknik seleksi lainnya adalah seleksi turnamen tournament selection. Seleksi ini akan membandingkan antara dua buah kromosom dalam populasi yang dipilih secara acak. Salah satu dari kromosom akan terpilih apabila memenuhi atau mendekati nilai fitness. Hopgood, 2001 b. Penyilangan Crossover kromosom Setelah proses penyeleksian kromosom, langkah berikutnya adalah melakukan penyilangan terhadap pasangan-pasangan kromosom. Penyilangan crossover dikenal sebagai operator penggabungan ulang recombination yang paling utama dalam algoritma genetik. Syarif dan Mitsuo, 2003. Menurut Chen, Ian dan Cao 2003, penyilangan akan menukar informasi genetik antara dua kromosom induk yang terpilih dari proses seleksi untuk membentuk dua anak. Operator penyilangan bekerja pada sepasang kromosom induk untuk menghasilkan dua kromosom anak dengan menukarkan beberapa elemen gen yang dimiliki masing-masing kromosom induk. Operator penyilangan biasanya dihubungkan dengan peluang penyilangan. Peluang penyilangan Pc adalah rasio antara jumlah kromosom yang diharapkan mengalami penyilangan dalam setiap generasi dengan jumlah kromosom total dalam populasi. Nilai Pc biasanya cukup tinggi berkisar antara 0,6 – 1. Proses penyilangan akan terjadi pada sepasang kromosom jika suatu bilangan yang dibangkitkan secara acak r, 0 r 1, nilainya kurang dari atau sama dengan Pc. Bilangan acak tersebut dibangkitkan setiap kali akan menyilangkan sepasang kromosom. Tingkat penyilangan yang tinggi menyebabkan semakin besar kemungkinan algoritma genetik mengeksplorasi ruang pencarian sekaligus mempercepat ditemukannya solusi optimum. Peluang penyilangan yang tepat dan efektif hanya dapat diketahui melalui pengujian experiment khusus terhadap masalah yang bersangkutan. Misalnya ditentukan nilai Pc = 0.9. Operator penyilangan yang sering digunakan dalam algoritma genetic sederhana simple genetic algorithm adalah penyilangan satu titik one point crossover Holland, 1975. Penyilangan satu titik ini cocok digunakan untuk kromosom dengan representasi biner 1 dan 0. Berikut Gambar 8 adalah ilustrasi proses penyilangan satu titik : Gambar 8. Penyilangan satu titik one point crossover 1 1 1 1 1 1 Parent 1 1 1 1 1 1 1 Parent 2 1 1 1 1 1 Offspring 1 1 1 1 1 1 1 1 Offspring 2 Pada beberapa kasus, penyilangan satu titik tidak cocok digunakan karena dapat menghasilkan kromosom yang ilegal. Untuk itu Goldberg dan Lingle 1985 memperkenalkan teknik PMX Partially Mapped Crossover untuk mencegah timbulnya kromosom ilegal dengan adanya metode perbaikan repairing procedure. Gambar 9. Ilustrasi Metode PMX Gen dan Cheng, 1997 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Parent 1 5 4 6 9 2 1 7 8 3 Parent 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Proto-child 1 5 4 6 9 2 1 7 8 3 Proto-child 2 1. Tentukan mapping section pada sepasang kromosom 2. Tukarkan kedua buah mapping section untuk membentuk dua kromosom anak 3 4 5 6 6 9 2 1 1 6 3 2 5 9 4 3. Legalkan kromosom anak dengan kaidah mapping relationship 3 5 6 9 2 1 7 8 4 Offspring 1 2 9 3 4 5 6 7 8 1 Offspring 2 4. Tentukan kaidah mapping relationship c. Mutasi Mutation kromosom Operator mutasi bekerja pada sebuah gen dalam suatu kromosom. Operator mutasi hanya operator tambahan atau operator sekunder tetapi dapat berperan sangat besar dalam menemukan solusi yang optimum. Operasi ini akan menjadi sangat penting apabila nilai fitness kromosom dalam populasi cenderung sama atau sudah mencapai konvergen bias premature konvergen. Akibatnya, operator seleksi akan mengalami kesukaran memilih kromosom terbaik untuk dilakukan penyilangan. Dengan adanya operator mutasi, struktur suatu kromosom dapat dimodifikasi agar dihasilkan kromosom dengan struktur baru yang memiliki nilai fitness lebih baik. Menurut Syarif dan Mitsuo 2003, mutasi pada umumnya digunakan untuk mencegah tidak adanya kehilangan informasi sehingga dilaksanakan dengan pertukaran informasi di dalam kromosom. Operator mutasi dapat bersifat konstruktif maupun destruktif terhadap suatu kromosom, tetapi karena probabilitasnya yang kecil maka terjadinya mutasi akan sangat kecil karena didominasi oleh operator penyilangan. Peluang mutasi Pm adalah rasio antara jumlah gen yang diharapkan mengalami mutasi pada setiap generasi dengan jumlah gen total dalam populasi. Nilai Pm yang digunakan biasanya sangat kecil berkisar antara 0,001 – 0,2. Proses mutasi akan terjadi pada suatu gen, jika suatu bilangan yang dibangkitkan secara acak r, 0 r 1, nilainya kurang dari atau sama dengan Pm. Gambar 10. Ilustrasi Operator Mutasi 1 1 1 1 1 Chromosome e 1 1 1 1 1 1 Chromosome

5. Perbandingan Algoritma Genetik dengan Teknik Optimasi Konvensional