1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.3.1Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh variabel Earning Growth, Variance of
Earning Growth, Dividend Pay out Ratio, Financial Leverage, Return on Eqiuty secara parsial terhadap PER.
b. Untuk mengetahui pengaruh variabel Earning Growth, Variance of
Earning Growth, Dividend Pay out Ratio, Financial Leverage, Return on Equity secara simultan terhadap PER.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang diharapkan adalah :
a. Secara Empirik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan variabel-
variabel yang berpengaruh terhadap PER sehingga dapat dipergunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta untuk membantu dan
memberikan masukan yang lebih jauh kepada para investor dan para analisis dalam menilai suatu saham dengan menggunakan persamaan
model PER.
b. Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu ekonomi umumnya dan diharapkan juga dapat menambah wawasan
tentang masalah investasi khususnya penilaian saham.
1.4 PENEGASAN ISTILAH
1.4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi price earning ratio adalah sebagai
berikut : a. Dividend Pay out Ratio DPR
Deviden Pay out Ratio diartikan sebagai proporsi laba yang dibagikan sebagai deviden pemegang saham.
b. Pertumbuhan LabaEarning Growth EG
Tingkat pertumbuhan laba yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pertambahan EPS tahun sekarang dari tahun sebelumnya.
c. Variance of Earning Growth VEG VEG dalam penelitian ini mengukur seberapa besar penyimpangan
atau risiko tingkat pertumbuhan laba per lembar saham emiten. d. Return on Equity ROE
Return on Equity merupakan sesuatu pengukuran perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasar atas modal saham.
e. Financial Leverage FL Financial leverage diartikan sebagai suatu cara perusahaan
membiayai aktivanya yang berasal dari hutang. Financial leverage merupakan perbandingan hutang dengan aktiva perusahaan.
f. Price Earning Ratio PER adalah perbandingan harga saham dengan
laba per saham.
1.4.2 Saham LQ 45
Saham LQ 45 adalah saham dari perusahaan besar, mapan dan stabil, memiliki sejarah pertumbuhan yang baik juga manajemen serta
produkjasa yang baik dan terdiri dari 45 perusahaan.
1.4.3 Bursa Efek Jakarta BEJ
BEJ menurut UU RI No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. BEJ merupakan
salah satu bursa efek yang ada di Indonesia dan terletak di Jakarta.
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal diartikan sebagai pasar untuk berbagai sekuritas dalam jangka panjang yang bisa diperjualbelikan. Seiring dengan adanya
perkembangan tekonologi yang pesat, terutama dalam bidang komunikasi, maka sering penawaran dan pembelian antara dua pihak atau lebih tidak
perlu diikuti oleh pertemuan fisik pada tempat tertentu. Pasar modal pada era sekarang ini merupakan sarana untuk mempertemukan pihak yang
memerlukan dana peminjam dan pihak yang mempunyai kelebihan dana pemberi pinjaman.
Dengan demikian, pasar modal disatu pihak merupakan salah satu alternatif pembelanjaan bagi masyarakat individu ataupun lembaga yang
mempunyai kelebihan dana. Melalui mekanisme kegiatan pasar modal dapat diharapkan dana yang ada dimasyarakat bisa disalurkan untuk membiayai
kegiatan yang bersifat produktif yang dilaksanakan oleh dunia usaha Reily dan Brown, 2000 : 107
Di sisi perusahaan yang memerlukan dana atau emiten, para emiten melihat bahwa pencarian dana melalui pasar modal merupakan pilihan
pembiayaan yang lain, kemudian mereka memanfaatkan kesempatan ini dengan mengeluarkan saham atau obligasi. Semakin efisien dan efektif
pengelolaan pasar modal, maka semakin banyak pula para calon emiten yang berdatangan ke pasar modal, maka semakin banyak pula para calon
emiten yang berdatangan ke pasar modal, berarti hal ini sekaligus pula memperbaiki posisi equity-nya dan pada akhirnya akan dapat memperkuat
daya saingnya di industri masing-masing. Karena surat berharga saham dan obligasi itu dijual kepada masyarakat, maka persyaratan full disclousure dan
full transparacy harus pula dipenuhi olah emiten yang bersangkutan. Masyarakat pemodal membeli suatu komoditi yang sangat abstrak
dan oleh karenanya kualitas dari komoditi yaitu saham dan atau obligasi ditentukan oleh kualitas informasi yang tersedia dari perusahaan emiten.
Apabila informasi tidak tersedia berarti kualitas dari barang yang diperjualbelikan akan dapat merugikan penanam modalnya. Dalam hal ini
peranan dari lembaga-lembaga penunjang pasar modal seperti Bappepam, akuntan publik, notaris, konsultan hukum, penjamin emisi, quarantor, penilai
dan wali amanat sangat diperlukan keberadaannya. Pada awal ketika calon emiten berniat go public akan sangat menentukan kualitas akhir instrument
pasar modal yang akan dikeluarkan. Pada pasar modal selalu mempersyaratkan agar selalu ada
keterbukaan dan hasil audit pendapat akuntan haruslah bersifat unqualified opinion yakni wajar tanpa pengecualian. Penjamin emisi didalam proses
penentuan harga dan penawaran perdana dari instrumen pasar modal itu. Di sini, terlihat bahwa peranan akuntan publik selalu diperlukan dari rencana