Penilaian Saham Landasan Teori
harga saham. Analisis teknikal mengasumsikan bahwa harga saham mencerminkan informasi yang ditujukan oleh perubahan harga diwaktu lalu
sehingga perubahan harga saham mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan terjadi berulang, dengan demikian analisis utamanya berwujud grafik
atau chart. Analisis fundamental merupakan alat analisis yang disusun
berdasarkan atas data-data historis perusahaan, yaitu data-data yang telah lewat berupa laporan keuangan. Analisis ini sering disebut dengan company
analysis Ang, 1997 : 10.9. Company analysis merupakan analisis tentang kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, bagaimana kegiatan
operasionalnya, dan juga bagaimana prospeknya dimasa yang akan datang. Dalam analisis fundamental terdapat pendekatan yang dapat dilakukan yaitu
pendekatan deviden, net asset dan pendekatan price earning ratio. Analisis fundamental disinggung sebagai salah satu pendekatan untuk
mengidentifikasi sekuritas yang salah dihargai mispriced. Terdapat dua pendekatan dalam mencari sekuritas yang mispriced dengan analisis
fundamental Sharpe, 1997 : 23.3. Pendekatan pertama meliputi penilaian untuk menentukan nilai intrinsik atau nilai sekuritas yang sesungguhnya.
Pada pendekatan pertama ini nilai intrinsik dibandingkan dengan harga kini sekuritas. Jika harga pasar lebih besar dari nilai sesungguhnya, sekuritas
tersebut disebut dengan overpricedovervalued. Namun jika harga pasar lebih kecil dari nilai intrinsiknya maka sekuritas tersebut mengalami
underpricedundervalued.
Pendekatan yang kedua meliputi estimasi satu dari dua variabel finansial kemudian membandingkan estimasi ini dengan estimasi konsensus.
Sebagai contoh pendapatan per lembar saham tahun depan dapat diestimasi. Jika estimasi analisis melebihi konsensus estimasi analisis lain, saham
tersebut dianggap sebagai investasi yang menarik sebaliknya saat analisis mengestimasi pendapatan per lembar saham lebih rendah dari yang lain,
maka analisis memperkirakan pasar akan memperoleh kejutan yang merugikan.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, untuk menentukan apakah suatu saham underpriced atau overpriced maka para analisis membandingkan PER
saham yang sesungguhnya dengan PER saham yang wajar. Jika PER saham yang sesungguhnya lebih dari PER saham yang wajar maka disebut
overpriced dan sebaliknya. Pada dasarnya nilai saham menentukan harga saham yang
bersangkutan. Oleh karena itu, sebelum investor memutuskan membeli atau menjual saham yang bersangkutan harus diperhatikan dan dibandingkan
dengan harga yang ditawarkan. Nilai saham mencerminkan nilai perusahaan dan nilai perusahaan tercermin pada nilai kekayaan bersih yang dimilikinya.
Nilai saham bersifat dinamis, tergantung pada perubahan nilai kekayaan bersih pada suatu saat. Dengan demikian, nilai per lembar saham biasa sama
dengan nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan jumlah saham biasa yang beredar.
Harga saham merupakan harga yang terbentuk di bursa saham. Secara umumnya harga saham diperoleh untuk menghitung nilai sahamnya.
Semakin jauh perbedaan tersebut maka hal ini mencerminkan terlalu sedikitnya informasi yang mengalir ke bursa efek. Maka harga saham
tersebut cenderung dipengaruhi oleh tekanan psikologis pembeli atau penjual. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya perusahaan setiap saat
memberi informasi yang cukup ke bursa efek, sepanjang informasi tersebut berpengaruh terhadap harga pasar sahamnya. Upaya untuk memasukkan
bagaimana menghitung harga saham yang sesungguhnya, telah dilakukan oleh setiap analisis dengan tujuan untuk dapat memperoleh tingkat
keuntungan yang memuaskan. Namun demikian sulit bagi investor untuk terus menerus bila mengalahkan pasar dan memperoleh tingkat keuntungan
di atas normal. Hal ini disebabkan karena adanya variabel-variabel yang mempengaruhi harga saham tersebut, sebenarnya variabel-variabel tersebut
ke dalam suatu model perhitungan yang bisa dipergunakan dalam memiliki saham mana yang akan dimasukkan kedalam portofolio.
Rasio Price Earning Ratio merupakan salah satu pendekatan berdasarkan analisis fundamental yang sering digunakan oleh analisis
sekuritas dalam menilai saham. Pada dasarnya PER memberikan indikasi mengenai jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada
tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu, rasio ini menyebabkan kesediaan investor untuk membayar
suatu jumlah untuk setiap rupiah dari perolehan laba perusahaan. Penelitian ini di lakukan pembatasan pada analisis fundamental.