Jenis-Jenis Saham Landasan Teori
yang penting dan berkualitas tinggi, posisi leading dalam industri serta mampu bertahan dalam keadaan resesi.
2. Growth Stock, adalah saham dari perusahaan yang penjualan, laba dan
saham di pasar berkembang dan bertumbuh lebih cepat dari trend ekonomi umumnya ditandai oleh pemasaran yang agresif, berorientasi pada Riset
and Development, payback ratio yang tinggi, deviden yield yang rendah, serta price earning ratio yang tinggi.
3. Income Stock, adalah saham dengan pertumbuhan yang lebih rendah dari
pertumbuhan ekonomi tetapi pertumbuhannya tetap bertambah yang mampu membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang
dibayar tahun-tahun sebelumnya. 4.
Cyclical Stock, merupakan jenis saham yang pertumbuhan berfluktuasi mengikuti irama pertumbuhan dari bisnis dan ekonomi, tetapi bisa rendah
ataupun tinggi fluktuasinya. Seorang investasi yang spekulatif mungkin memilih saham ini. Perusahaan yang bergerak dibidang real estate,
automotive, konstruksi dan elektronik pada umumnya berfluktuasi bersama siklus ekonomi. Apabila kondisi perekonomian mambaik maka
penampilan perusahaan juga harga saham diharapkan akn membaik. 5.
Defensive Stocks, adalah saham yang memiliki pertumbuhan lebih lambat walaupun keadaan ekonomi sedang boomresesi dan juga saham ini cukup
peka terhadap tingkat bunga. BUMN dan perusahaan yang memproduksi barang kebutuhuan pokok merupakan contoh tipe saham ini.
6. Interest Sensitive Stock, merupakan saham yang peka terhadap perubahan
tingkat bunga dan perusahaan konstruksi apabila mengeluarkan sahamnya termasuk jenis ini.
Saham LQ 45 adalah saham dari perusahaan besar, mapan dan stabil, yang memiliki sejarah pertumbuhan yang baik, juga manajemen serta
produkjasa yang baik. Saham LQ 45 merupakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam
bulan yaitu setiap awal bulan Februari dan Agustus. Setiap tiga bulan sekali indeks LQ 45 akan ditinjau kembali didalam
menentukan saham-saham yang termasuk LQ 45, menggunakan dua tahap seleksi. Kriteria yang harus dipenuhi pad tahap pertama yaitu :
1. Emiten harus berada dalam top 95 dari total rata-rata nilai
transaksi saham dipasar regular. 2.
Emiten berada di top 90 dari rata-rata tahunan kapitalisasi pasar. 3.
Tercatat di BEJ minimum 30 hari bursa. Jika lolos dalam seleksi tahap pertama tersebut, maka kriteria yang
harus dipenuhi dalam tahap kedua meliputi : 1.
Emiten berada pada urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klsifikasi indistri BEJ.
2. Memiliki porsi sama dengan sektor-sektor lain.
3. Menduduki urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi