Informan Penelitian METODE PENELITIAN

memperoleh data pendukung. Penjelasan secara mendetail yaitu sebagai berikut: 1. Wawancara mendalam Depth Interview MC Millan dan Schumacher dalam Satori, 2012:130 menjelaskan bahwa wawancara mendalam adalah Tanya jawab yang terbuka untuk memperoleh data tentang maksud bagaimana menggambarkan dunia mereka dan bagaimana mereka menjelaskan atau menanyakan perasaaanya tentang kejadian-kejadian penting dalam kehidupan. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara dan pengamatan terhadap objek penelitian wawancara secara mendalam dengan sumber data. Informan yang diwawancarai dipilih berdasarkan pertimbangan peneliti dengan kriteria informan yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang tema penelitian serta informan yang memiliki ketersediaan waktu untuk memberikan informasi. Informan dalam penelitian ini yaitu Ibu Djaliah, Ibu Ani, Ibu Rahayu, dan Bapak Abdurahman sebagai pelaku usaha kecil menengah yang dibina oleh Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung kemudian peneliti jumpai dikediaman rumahnya dan tempat usahanya, serta informan dari Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung peneliti memilih Bapak Husnal selaku Kepala Bagian Perindustrian, dan Bapak Asriyan M.M selaku pengamat ekonomi dan dosen fakultas ekonomi Universitas Lampung, serta Prof. Dr. Hj. Nirva Diana M.Pd Dosen IAIN Bandar Lampung sebagai informan ahli dibidang industri tapis yang peneliti anggap memiliki pengetahuan yang cukup terkait tema dalam penelitian. 2. ObservasiPengamatan Observasi diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistis perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu. Pengamatan dalam penelitian ini ditunjukkan pada kondisi objektif dan aktivitas dalam lingkungan kerja dan segala kegiatan terkait program pengembangan UKM yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung, dengan cara duduk di ruang tunggu dan datang ke acara kegiatan pelatihan, event pameran yang terselenggara dan melihat aktivitas yang terjadi serta melakukan wawancara terstruktur kepada Kepala Bidang Perindustrian dan para UKM industri kerajinan tapis. 3. Dokumentasi Dengan dokumentasi peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi memperoleh informasi dari berbagai dokumen yang ada pada informan. Dokumentasi dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder berupa Standar Operasional Prosedur SOP, laman website, foto-foto kegiatan pelatihan, dan pameran. Menurut Satori 2012:149 studi dokumentasi dalam