BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross- sectional. Penelitian analitik adalah untuk menganalisa hubungan antara satu
variabel dengan variabel lain sedangkan desain cross-sectional berarti pengukuran variabel hanya pada satu saat tertentu yang berarti setiap subyek hanya satu kali
diukur yang dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut Sudigdo, 2011.
3.2. Variabel penelitian
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah koping dan resiliensi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah strategi koping yang berfokus
pada masalah problem-focused koping, strategi koping yang berfokus pada emosi emotion-focused koping dan karakteristik demografi. Adapun yang
termasuk ke dalam Strategi koping berfokus pada masalah problem-focused koping adalah active koping, planning dan using instrumenal support, sedangkan
yang termasuk ke dalam strategi koping yang berfokus pada emosi emotion- focused koping adalah using emotional support, positive reframing, acceptance,
humor, religion, denial, venting, substance use, Self distraction, self blame dan behavioral disengagement sementara yang termasuk ke dalam karakteristik
demografi responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah resiliensi.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan di Rumah Pusat Haji Adam Malik Medan. Pemilihan tempat penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa jumlah pasien yang
menjalani hemodialisis lebih banyak di rumah sakit pemerintah dibandingkan dengan rumah sakit swasta sehingga mempermudah peneliti dalam proses
pengumpulan data. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2014.
3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono, 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah setiap pasien gagal ginjal kronik yang datang ke RSUP. Haji
Adam Malik untuk melakukan tindakan cuci darah hemodialisis baik rawat jalan maupun rawat inap. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui
berhubung karena peneliti tidak melakukan survei pasien sebelumnya ke Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Sugiono, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: n
= jumlah sampel minimal yang dibutuhkan z
α
= tingkat kepercayaan 95 1,96 z
β
= kekuatan uji 80 0,842 r
= koefisien korelasi minimal r= 0,284 menurut Azwar, S.,1999 Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini ada sebanyak 92 orang pasien yang
menjalani tindakan cuci darah hemodialisis. Adapun kriteria untuk menentukan kelayakan sampel agar sesuai dengan
dengan tujuan penelitian adalah sebagai berikut 1.
Mau menandatangani informed consent. 2.
Dapat membaca, menulis dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. 3.
Pasien sadar penuh compos mentis. 4.
Pasien sedang menjalani hemodialisis baik rawat jalan maupun rawat inap di Rumah Sakit Adam Malik Medan.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini termasuk nonprobability sampling yaitu purposive sampling yang berarti pemilihan sampel dilakukan
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti.
3.5. Metode pengumpulan data
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan instrumen berupa kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Ada 3 instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu instrumen A untuk mendapatkan data demografi, instrumen B untuk mengetahui strategi koping responden gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisis dan instrumen C untuk mengukur tingkat resiliensi.
Instrumen A : Merupakan instrumen untuk mendapatkan karakteristik pasien
yang terdiri dari : Nama inisial, usia, jenis kelamin, agama, suku, status
Universitas Sumatera Utara
perkawinan, pendidikan, pekerjaan. Bentuk pertanyaan tertutup, responden hanya menjawab pada kotak yang tersedia, sesuai dengan pilihan yang ada.
Instrumen B : Merupakan instrumen untuk mengetahui strategi koping responden
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Instrumen Brief COPE disusun oleh Carver, Scheier dan Weintraub 1989 dan sudah diterjemahkan ke dalam
versi Indonesia serta telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti. Hasil uji validitas didapatkan bahwa nilai cronbach alpha sebesar 0,974 artinya kuesioner
Brief COPE sudah dapat mengetahui strategi koping yang digunakan responden gagal ginjal kronik yang menjalani tindakan cuci darah kuesioner Brief COPE.
Kuisioner strategi koping terdiri dari 4 pertanyaan dengan Pilihan “tidak pernah” skor 1, “jarang” skor 2, “sering” skor 3, dan “selalu” skor 4.
Tabel.3.5.1 Instrumen B: Kuisioner Strategi Koping Strategi Koping
Aitem Bahasa Inggris Aitem Bahasa Indonesia
Jenis Koping berfokus pada masalah Problem-focused koping
Active Koping Penyelesaian masalah
secara aktif Ive been concentrating
my efforts on doing something about the
situation Im in Ive been taking action to
try to make the situation better
Saya telah berusaha untuk melaksanakan
tindakan cuci darah ini dalam situasi yang sedang
saya alami Saya telah melaksanakan
tindakan cuci darah ini untuk membuat keadaan
saya lebih baik
Planning Perencanaan
Ive been trying to come up with a strategy about
what to do Ive been thinking hard
about what steps to take Saya telah mencoba
menemukan strategi apa yang harus dilakukan
selama menjalani tindakan cuci darah
Saya telah berpikir serius mengenai langkah-
langkah yang harus dilakukan selama
menjalani tindakan cuci darah ini
Universitas Sumatera Utara
Using Instrumenal Support
Menggunakan instrumen sebagai
dukungan Ive been getting
emotional support from others
Ive been getting comfort and understanding from
someone Saya telah mendapat
dukungan emosional dari orang lain selama
menjalani tindakan cuci darah
Saya telah mendapat rasa nyaman dan pengertian
dari seseorang ketika sedang menjalani cuci
darah
Jenis Koping yang berfokus pada emosi Emotion-focused koping
Using Emotional Support
Menggunakan dukungan emosional
Ive been getting help and advice from other people
Ive been trying to get advice or help from other
people about what to do Saya telah mendapatkan
nasehat dari orang lain terkait dengan tindakan
cuci darah Saya telah mendapatkan
nasehat dari orang lain tentang apa yang harus
dilakukan selama menjalani tindakan cuci
darah
Positive Reframing Mengkaji ulang
kejadian masa lalu ke arah positif
Ive been trying to see it in a different light, to
make it seem more positive
Ive been looking for something good in what is
happening Saya telah berusaha
memahami tindakan cuci darah ini dengan sudut
pandang yang berbeda untuk membuat tindakan
cuci darah ini kelihatan lebih positif
Saya telah mencari sesuatu yang baik dari
cuci darah terkait dengan kondisi kesehatan saya
Acceptance Penerimaan
Ive been accepting the reality of the fact that it
has happened Ive been learning to live
with it Saya telah menerima
realitas dari fakta bahwa tindakan cuci darah ini
terjadi Saya telah berusaha untuk
hidup dengan tindakan cuci darah ini
Humor Ive been making jokes
about it Ive been making fun of
the situation Saya sering membuat
lelucon mengenai tindakan cuci darah ini
Saya suka mentertawakan apa yang sedang terjadi
ketika sedang menjalani cuci darah
Universitas Sumatera Utara
Religion Agama
Ive been trying to find comfort in my religion or
spiritual beliefs Ive been praying or
meditating Saya mencoba
menemukan rasa nyaman dalam kepercayaan saya
Saya selalu berdoa
Denial Penolakan
Ive been saying to myself this isnt real.
Ive been refusing to believe that it has
happened Saya selalu mengatakan
pada diriku bahwa “tindakan cuci darah ini
tidak terjadi” Saya menolak untuk
mempercayai bahwa tindakan cuci darah ini
terjadi
Venting Pelampiasan
Ive been saying things to let my unpleasant feelings
escape Ive been expressing my
negative feelings Saya selalu mengatakan
apa saja untuk melepaskan perasaan saya
yang tidak enak menghadapi cuci darah
Saya senantiasa mengungkapkan perasaan
saya yang negatif atas kesehatan saya yang
mengharuskan cuci darah
Substance Use Penggunaan zat dan
obat-obatan Ive been using alkohol or
other drugs to make myself feel better
Ive been using alkohol or other drugs to help me
get through it Saya mengkonsumsi
alkohol untuk membuat diriku merasa lebih baik
menghadapi proses cuci darah
Saya mengkonsumsi alkohol untuk membantu
saya melewati masalah kesehatan yang saya
hadapi
Self-Distraction Pengendalian diri
Ive been turning to work or other activities to take
my mind off things Ive been doing something
to think about it less, such as going to movies,
watching TV, reading, daydreaming,
sleeping, or shopping Saya kembali bekerja atau
melakukan aktifitas lain untuk membebaskan
pikiranku dari berbagai hal terkait keharusan
menjalani cuci darah Saya melakukan sesuatu
untuk melupakan tindakan cuci darah ini seperti pergi
ke bioskop, menonton TV, membaca, melamun,
tidur atau belanja
Universitas Sumatera Utara
Self-Blame Menyalahkan diri
sendiri Ive been criticizing
myself Ive been blaming myself
for things that happened Saya mengkritik diri saya
terkait kesehatan saya selama melaksanakan
tindakan cuci darah ini Saya menyalahkan diri
saya sendiri atas tindakan cuci darah yang sedang
terjadi
Behavioral disengagement
Pelepasan perilaku Ive been giving up trying
to deal with it Ive been giving up the
attempt to cope Saya mencoba berhenti
dengan tindakan cuci darah
Saya telah menghentikan usaha untuk cuci darah
Instrumen C : Merupakan instrumen untuk mendapatkan tingkat resiliensi pasien
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dengan pernyataan tertutup. Kuisioner menggunakan skala resiliensi yang disusun oleh Wagnild Young
1990 dan sudah diterjemahkan oleh peneliti ke dalam versi indonesia serta telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti. Hasil uji validitas didapatkan
bahwa nilai cronbach alpha sebesar 0,957, artinya kuesioner resiliensi sudah dapat mengukur tingkat resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani
tindakan cuci darah. Kuisioner resiliensi terdiri dari 14 pertanyaan dengan 7 pilihan jawaban yaitu skala 1= sangat tidak setuju, skala 2= tidak setuju, skala 3=
agak tidak setuju, skala 4= netral antara setuju dan tidak setuju, skala 5= agak setuju, skala 6= setuju, skala 7= sangat setuju Azwar, S., 1999.
Tabel.3.5.2 Instrumen C : Kuisioner Resiliensi Komponen
Resiliensi Aitem Bahasa Inggris
Aitem Bahasa Indonesia
Self-reliance Keyakinan pada
diri sendiri dengan memahami
kemampuan dan batasan yang
I feel that I can handle many things at a time.
I am determined I have self-discipline.
Saya mampu mengatasi cuci darah ini meskipun memiliki keterbatasan
Saya termasuk orang yang tekun mengikuti semua saran yang
diberikan oleh dokter dan perawat. Selama proses pengobatan, saya
Universitas Sumatera Utara
dimiliki oleh diri sendiri
My belief in myself gets me through hard times.
In an emergency, I’m someone people can generally rely on
orang yang disiplin Saya percaya dapat melewati
tindakan cuci darah ini. Ketika saya sedang menjalani
tindakan cuci darah ini, Saya masih bisa diandalkan
Existential aloneness
Kesadaran bahwa setiap individu unik
dan beberapa pengalaman dapat
dihadapi bersama namun ada juga
yang harus dihadapi sendiri
I usually manage one way or another.
Saya melaksanakan tindakan cuci darah ini dengan baik
Meaningfulnes Kesadaran
individu bahwa hidupnya memiliki
tujuan dan diperlukan usaha
untuk mencapai tujuan tersebut
I feel proud that I have accomplished things in life.
I am friends with myself. I keep interested in things.
I can usually find something to laugh about.
My life has meaning Saya merasa bersyukur masih
dapat melaksanakan tindakan cuci darah dalam hidup saya
Saya menerima diri apa adanya meskipun menjalani tindakan cuci
darah Saya tetap melaksanakan tindakan
cuci darah ini karena merupakan hal penting bagi hidup saya.
Saya senang bergurau walau kondisi sakit
Hidup saya berarti
Equanimity Perspektif yang
dimiliki oleh individu mengenai
hidup dan pengalaman-
pengalaman yang dialaminya semasa
hidup yang dianggap
merugikan I usually take things in stride.
When I’m in a difficult situation, I can usually find my way out of it.
Saya sukses menjalani tindakan cuci darah ini.
Ketika saya mengalami kesulitan dalam menjalani cuci darah,
biasanya saya dapat menemukan jalan keluarnya.
Perseverance Sikap individu
yang tetap bertahan dalam menghadapi
suatu situasi sulit I can get through difficult times
because I’ve experienced difficulty before.
Saya bisa melalui masa sulit ini karena saya sudah memiliki
pengalaman cuci darah sebelumnya
Universitas Sumatera Utara
3.6. Variabel dan defenisi operasional