kerjasama yang terjalin antara BK dengan guru mata pelajaran itu bersifat terbuka, saling menginformasikan kondisi siswa.S2,166-170
Subyek 3 sebagai guru mata pelajaran dalam wawancara menjelaskan bahwa dalam mendiagnosis masalah kesulitan belajar siswa lebih banyak
memantau dari hasil belajar yang diperoleh siswa, kemudian dibandingkan dengan pencapaian teman sekelasnya, apabila siswa terkait belum mencapai batas
minimal ketuntasan dan nilai yang dicapai berada dibawah rata-rata kelas maka siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai siswa yang mengalami kesulitan
belajar.S3,91-94.
3.7.4 Kerjasama pada tahap prognosis
Pada tahap prognosis terlihat bahwa ketiga subyek masing- masing bekerja sendiri dalam memperkirakan akibat yang akan terjadi jika permasalahan yang
dialami siswa tidak segera teratasi, adapun untuk memperkirakan akibat tersebut masing- masing subyek berpedoman pada hasil diagnosis yang mereka lakukan.
SI,39-41; S2, 215-216; S3, 119-122. Sehingga alternatif bantuan yang akan diberikan kepada siswa pun masing- masing memiliki pilihannya sendiri.
Pada umumnya alternatif bantuan yang dipilih Subyek 1 dan 2 dalam membantu menyelesaikan permasalahan siswa adalah layanan konseling individu
karena dinggap paling efektif tidak hanya untuk mengatasi permasalahan siswa namun juga untuk memperoleh data lebih mendalam mengenai kondisi siswa
langusng dari siswa terkait.S1, 192-198; S2, 133-138. Sedangkan subyek 3 sendiri dalam menentukan alternatif bantuan yang akan digunakan untuk
membantu mengatasi permasalahan siswa lebih berfokus pada segi instruksional
seperti menciptakan metode pembelajaran yang menarik minat siswa ditambah dengan memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih rajin belajar.S3, 145-
158. Informasi ini diperkuat oleh wali kelas yang menyatakan bahwa permasalahan yang terjadi pada siswa tidak selalu melibatkan pihak lain untuk
mengatasinya, bila permasalahan tersebut sudah bisa teratasi cukup oleh guru mata pelajaran dan siswa maka tidak perlu melib atkan pihak lain. W, 44-47.
3.7.5 Kerjasama pada tahap treatment
Bentuk kerjasama antara guru BK dengan guru mata pelajaran yang terlihat pada tahap pemberian treatment yaitu subyek 1 dan 2 sebagai guru BK
melaksanakan treatmen, kerjasama yang terjalin pada tahap pemberian bantuan atau treatment oleh guru BK dengan guru mata pelajaran adalah apabila dalam
menyelesaikan masalah kesulitan belajar baik guru BK ataupun guru mata pelajaran mendapati kesulitan sehingga perlu melibatkan pihak lain yaitu bisa
guru mata pelajaran, guru BK, wali kela s maupun orang tua siswa.S1,134-135; S2,133-138. Informasi ini diperkuat oleh wali kelas yang menyatakan bahwa wali
kelas mengharapkan BK mampu membantu mengatasi masalah siswa, jika memang sudah diperlukan untuk home visit lebih baik, untuk masalah siswa yang
berat, dalam artian tidak bisa ditangani oleh pihak tertentu, maka dapat pula diadakan konferensi kasus yang melibatkan berbagai pihak seperti wali kelas,
guru BK, terkadang juga guru mata pelajaran agar dapat ditemukan upaya penyelesaiannya. W,52-63
Pada umumnya guru BK dalam pelaksanaan treatment terhadap siswa yang bermasalah terkadang mengadakan kerjasama dengan pihak tertentu seperti
wali kelas, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa, namun tidak semua guru mata pelajaran melakukan komunikasi dengan guru BK dalam menangani
permasalahan siswa. Permasalahan pada siswa yang dianggap dapat diselesaikan oleh guru mata pelajaran sendiri adalah permasalahan yang berkaitan dengan
pemahaman terhadap materi pelajaran yang seringkali ditandai dengan hasil belajar yang tidak seperti yang diharapkan. S3, 145-158
3.7.6 Kerjasama pada tahap evaluasi