Kegaiatan evaluasi dapat diartikan sebagai tolak ukur keberhasilan penanganan kesulitan belajar siswa dan sebagai penentu langkah yang akan
diambil pada tahapan berikutnya. Tahap evaluasi dapat dilakukan dengan memantau perkembangan siswa dan memantau keberhasilan bantuan yang
diberikan serta menentukan kegiatan lanjutan
.
2.3 Guru Mata Pelajaran
2.3.1 Pengertian Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran merupakan personil sekolah yang memiliki kesempatan untuk bertatap muka lebih banyak dengan siswa dibandingkan dengan
personel sekolah lainnya. Oleh sebab itu, peran dan tanggungjawab guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah juga sangat diharapkan.
Mugiarso, dkk 2010: 112 menyatakan bahwa Guru mata pelajaran adalah pelaksana pengajaran dan praktiklatihan.
UU RI No. 14 tahun 2005 hal. 2 menyebutkan bahwa guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidik anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa guru merupakan
pelaksana pengajaran pendidikan pada jalur pendidikan formal, dasar dan menengah yang secara profesional bertugas tidak hanya mendidik tetapi juga
menilai, mengevaluasi dan memberikan motivasi belajar terhadap siswa sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
2.3.2 Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
Sebagian besar dari kita beranggapan bahwa guru adalah orang yang membantu orang lain belajar. Guru tidak hanya menerangkan, melatih, memberi
ceramah, tetapi juga mendesain materi pelajaran, mengevaluasi prestasi belajar siswa dan sebagainya. Guru merupakan profesi jabatan atau pekerjaan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.
Adapun peran guru sebagai pelaksana pembelajaran menurut Usman 2000: 9 adalah sebagai berikut :
a. Guru sebagai demonstrator
Melalui perannya sebagai demonstrator, guru harus senantiasa menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan dan senantiasa
mengembangkan diri, meningkatkan kualitas diri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai siswa.
b. Guru sebagai pengelola kelas
Sebagai pengelola kelas, guru bertanggungjawab mengelola kelas sebagai lingkungan belajar yang menantang dan merangsang
siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
c. Guru sebagai mediator dan fasilitator
Guru sebagai mediator hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai media pendidikan sebagai alat komunikasi
untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Sedangkan guru sebagai fasilitator hendaknya mampu mengusahakan sumber
belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar- mengajar.
d. Guru sebagai evaluator
Guru sebagai evaluator dalam setiap proses pembe lajaran hendaknya selalu mengadakan evaluasi guna mengatahui apakah
proses belajar yang dilakukan sudah cukup efektif memberikan hasil yang baik dan memuaskan atau sebaliknya.
Dari berbagai peran guru diatas menunjukan bahwa peran guru mata pelajaran sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam proses belajar mengajar
diharapkan mampu berperan sebagai demonstrator dan fasilitator yang mampu menyajikan materi pembelajaran dengan baik melalui pemanfaatan media
pembelajaran yang baik pula sebagai alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, mampu mengelola kelas menjadi lingkungan belajar
yang kondusif, aman dan dapat merangsang siswa untuk belajar, serta senantiasa mengadakan evaluasi terhadap proses pengajaran sebagai titik ukur untuk
memperbaiki dan meningkatkan proses belajar dan mengajar.
2.3.3 Peran Guru dalam Bimbingan dan Konseling