Teori prestasi dari Mc Clelland

tetapi tidak akan dapat digunakan untuk memotivasi karyawan. Hanya faktor- faktor positif, “motivators” yang instrinsik, yang dapat memotivasi para karyawan untuk melaksanakan keinginan manajer.

2.3.2.3 Teori prestasi dari Mc Clelland

Menurut Hasibuan 2003:111-113 Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi ini akan dimanfaatkan oleh karyawan karena didorong oleh : 1 Kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat 2 Harapan keberhasilannya 3 Nilai insentif yang terlekat pada tujuan Mc. Clelland mengelompokan tiga kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah bekerja yaitu : 1 Kebutuhan akan prestasi Need for Achievement Kebutuhan akan prestasi ini akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang optimal. Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan kemungkinan untuk hal itu diberikan kesempatan. Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya ia dapat memiliki serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. 2 Kebutuhan akan afiliasi Need for Affiliation Kebutuhan akan afiliasi ini menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan afiliasi ini yang merangsang gairah kerja seseorang karyawan, sebab setiap orang menginginkan : a. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup dan bekerja b. Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting c. Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal d. Kebutuhan akan perasaan ikut serta Seseorang karena kebutuhan afiliasi ini akan memotivasi dan mengembangkan dirinya serta memanfaatkan semua energinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. 3 Kebutuhan akan kekuasaan Kebutuhan akan kekuasaan ini merangsang dan memotivasi gairah kerja seseorang serta menggerakan semua kemampuan demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam organisasi. Orang-orang yang berorientasi prestasi mempunyai karakteristik- karakteristik tertentu yang dapat dikembangkan yaitu: Handoko, 2003:262 1 Menyukai pengambilan resiko yang layak moderat sebagai fungsi keterampilan, bukan kesempatan; menyukai suatu tantangan; dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi hasil-hasil yang dicapai. 2 Mempunyai kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan prestasi yang layak dan menghadapi resiko yang sudah diperhitungkan. 3 Mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang telah dikerjakannya. 4 Mempunyai keterampilan dalam perencanaan jangka panjang dan memiliki kemampuan-kemampuan organisasional.

2.3.3 Ciri-ciri Motivasi Kerja