Tujuan Penilaian Kinerja Guru

Kinerja guru ekonomi merupakan kemampuan kerja yang dicapai oleh guru dalam kegiatan pengelolaan pembelajaran khususnya mata pelajaran ekonomi secara efektif di sekolah. Kinerja guru ekonomi dilihat dari bagaimana mempersiapkan program pembelajaran ekonomi yang di dalamnya juga mencakup akuntansi, termasuk bagaimana merumuskan tujuan pembelajaran, mempersiapkan metode dan media pembelajaran, serta bagaimana mempersiapkan evaluasi pembelajaran ekonomi dan akuntansi. Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan di atas maka indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja guru adalah: 1 Penguasaan Bahan 2 Pengelolaan Program Belajar Mengajar 3 Pengelolaan Kelas 4 Penggunaan Media 5 Penguasaan Landasan-landasan Pendidikan 6 Pengelolaan Interaksi Belajar Mengajar 7 Penilaian Prestasi Siswa 8 Pengenalan Fungsi dan Program Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. 9 Pengenalan dan Penyelenggarakan Administrasi Sekolah 10 Pemahaman Prinsip-prinsip dan Menafsirkan Hasil Penelitian Pendidikan untuk Keperluan Pengajaran.

2.1.4 Tujuan Penilaian Kinerja Guru

Menurut Usman 2008:459 Tujuan penilaian kinerja adalah untuk : 1 Lebih menjamin objektivitas dalam pembinaan calon pegawai dan pegawai berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja. 2 Memperoleh bahan-bahan pertimbangan objektif masukan dalam pembinaan capeg dan PNS dalam membuat kebijakan seperti promosi, demosi, transfer mutasi, hukuman, pemecatan, bonus, job design seperti job enlargement, job enrichment, dan job rotation. 3 Memberi masukan untuk mengatasi masalah yang ada, misalnya kurang terampil atau perlu keterampilan baru untuk menentukan jenis pelatihan dan pengembangan karir calon pegawai dan pegawai 4 Mengukur validitas metode penilaian kinerja yang digunakan apakah skor penilaian berkorelasi dengan kinerja 5 Mendiagnosa masalah-masalah organisasi 6 Umpan balik bagi calon pegawai dan pegawai, serta pimpinan. 2.1.5 Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Menurut Mulyasa 2006: 227-238 Guru yang memiliki kinerja tinggi akan bernafsu dan berusaha meningkatkan kompetensinya, baik dalam kaitannya dengan perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembelajaran, sehingga diperoleh hasil kerja yang optimal. Sedikitnya terdapat sepuluh faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru, baik faktor internal maupun eksternal. Kesepuluh faktor tersebut adalah sbb: 1 Dorongan untuk bekerja Seseorang akan melakukan sesuatu atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan merealisasikan keinginan yang menjadi cita-citanya. Semakin guru diberikan motivasi sesuai dengan kebutuhannya, maka kinerja guru yang bersangkutan dapat ditingkatkan. 2 Tanggung jawab terhadap tugas Pemberian tanggung jawab secara individual, merupakan kesempatan bagi para guru untuk mengoptimalkan segenap potensi yang dimilikinya dalam bekerja, sehingga mereka dapat mengaktualisasikan keinginan dan cita-citanya secara optimal. 3 Minat terhadap tugas Tugas-tugas yang dikerjakan oleh seorang guru mencerminkan kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan minat tugas yang dibebankannya. Dalam kaitannya dengan minat guru terhadap pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran, berarti dalam diri guru terdapat perasaan suka atau tidak suka untuk mengembangkan atau tidak rencana pelaksanaan pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran. 4 Penghargaan atas tugas Penghargaan atas keberhasilan yang dicapai guru dalam bekerja merupakan salah satu motivasi yang memacu dan mendorongnya untuk bekerja dan berprestasi lebih baik. Penghargaan dapat menumbuhkan rasa cinta, bangga dan tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan. 5 Peluang untuk berkembang Motivasi kerja seseorang dapat dilihat dari kesempatan yang bersangkutan untuk mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam bekerja. Peningkatan kompetensi guru melalui pendidikan dalam jabatan dapat dilakukan melalui penataran, lokakarya atau seminar. 6 Perhatian dari kepala sekolah Perhatian kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru dapat dilakukan melalui diskusi kelompok, dan kunjungan kelas. 7 Hubungan interpersonal dengan sesama guru Hubungan interpersonal sesama guru disekolah dapat mempengaruhi kualitas kinerja guru, karena motivasi kerja dapat terbentuk dari interaksi dengan lingkungan social disekitarnya. Melalui kerja sama dan jalinan silaturahmi akan dapat meningkatkan mekanisme kerja yang optimal, bahkan dapat meningkatkan profesionalisme guru secara kolektif. 8 MGMP dan KKG Melalui MGMP dan KKG diharapkan semua kesulitan dan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran dapat dipecahkan dan diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan disekolah melalui peningkatan mutu pembelajaran. 9 Kelompok diskusi terbimbing Untuk menunjang pengembangan guru dalam mengembangkan kompetensi guru, perlu dibentuk kelompok diskusi terbimbing untuk mengatasi guru yang kurang semangat dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran. Diskusi terbimbing dapat membuahkan hasil yang memuaskan, dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja para guru, dengan demikian upaya ini perlu dikembangkan dengan cara mencari model-model pembinaan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru. 10 Layanan perpustakaan Salah satu sarana peningkatan profesionalisme guru adalah tersedianya buku sumber yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi guru. Pengadaan buku pustaka perlu diarahkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan guru akan materi pembelajaran.

2.2 Kompetensi Profesional Guru