Pengertian Motivasi kerja Ciri-ciri Motivasi Kerja

1 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu 2 Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu 3 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif 4 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif 5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

2.3 Motivasi Kerja

2.3.1 Pengertian Motivasi kerja

Menurut Sardiman 2007:75 motivasi merupakan daya penggerak yang menjadi aktif atau dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu. Mc. Donald dalam Hamalik 2008:158 motivation is an energy change with the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu Hakim, 2002:26. Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam inner component, dan komponen luar outer component. Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakukannya. Jadi komponen dalam ialah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai Hamalik, 2008:159. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja guru dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan pada guru untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan tugasnya sebagai guru.

2.3.2 Teori Motivasi Kerja

2.3.2.1 Teori hierarki kebutuhan Maslow

Abraham Maslow membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan Robbins, 2008:223. Kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah: 1 Kebutuhan fisiologis Kebutuhan fisik adalah kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang meliputi rasa lapar, haus, berlindung dan kebutuhan fisik lainnya. 2 Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan keberhasilan batin, kebutuhan ini meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional. Kebutuhan ini mengarah pada bentuk kebutuhan akan keamanan dan keselamatan jiwa di tempat kerja pada saat mengerjakan pekerjaan. 3 Kebutuhan sosial Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah-masalah hubungan sosial. Kebutuhan ini meliputi rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan dan persahabatan. 4 Kebutuhan penghargaan Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap dirinya. Faktor-faktor penghargaan internal seperti hormat diri, otonomi, dan pencapaian. Faktor-faktor penghargaan eksternal seperti status, perhatian dan pengakuan. 5 Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang berhubungan kemauan seseorang untuk mengembangkan dan merealisasikan kemampuannya. Meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri. Kebutuhan aktualisasi diri dipenuhi dengan menggunakan kecakapan, kemampuan, ketrampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain.

2.3.2.2 Teori motivasi pemeliharaan dari Herzberg

Teori motivasi-pemeliharaan atau teori motivasi-higienis atau teori dua faktor yaitu teori yang menghubungkan faktor-faktor instrinsik dengan kepuasan kerja, sementara mengaitkan faktor-faktor ekstrinsik dengan ketidakpuasan kerja. Herzberg membedakan apa yang mereka sebut “motivators” atau “pemuas” dan faktor-faktor pemeliharaan. Motivator pemuas mempunyai pengaruh meningkatkan prestasi atau kepuasan kerja. Faktor-faktor pemeliharaan mencegah merosotnya semangat kerja atau efisiensi, dan meskipun faktor-faktor ini tidak dapat memotivasi, tetapi dapat menimbulkan ketidakpuasan kerja atau menurunkan produktivitas. Perbaikan terhadap faktor-faktor pemeliharaan akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan kerja, tetapi tidak dapat digunakan sebagai sumber kepuasan kerja. Faktor-faktor pemuas dan pemeliharaan dalam kerja adalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor pemuas instrinsik a. Prestasi b. Penghargaan c. Pekerjaan kreatif dan menantang d. Tanggungjawab e. Kemajuan dan peningkatan 2. Faktor-faktor pemeliharaan ekstrinsik a. Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan b. Kualitas pengendalian teknik c. Kondisi kerja d. Hubungan kerja e. Status pekerjaan f. Keamanan kerja g. Kehidupan pribadi h. Penggajian Faktor-faktor pemeliharaan sebagai faktor negatif yang ekstrinsik dapat mengurangi dan menghilangkan ketidakpuasan kerja dan menghindarkan masalah, tetapi tidak akan dapat digunakan untuk memotivasi karyawan. Hanya faktor- faktor positif, “motivators” yang instrinsik, yang dapat memotivasi para karyawan untuk melaksanakan keinginan manajer.

2.3.2.3 Teori prestasi dari Mc Clelland

Menurut Hasibuan 2003:111-113 Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi ini akan dimanfaatkan oleh karyawan karena didorong oleh : 1 Kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat 2 Harapan keberhasilannya 3 Nilai insentif yang terlekat pada tujuan Mc. Clelland mengelompokan tiga kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah bekerja yaitu : 1 Kebutuhan akan prestasi Need for Achievement Kebutuhan akan prestasi ini akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang optimal. Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan kemungkinan untuk hal itu diberikan kesempatan. Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya ia dapat memiliki serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. 2 Kebutuhan akan afiliasi Need for Affiliation Kebutuhan akan afiliasi ini menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan afiliasi ini yang merangsang gairah kerja seseorang karyawan, sebab setiap orang menginginkan : a. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup dan bekerja b. Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting c. Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal d. Kebutuhan akan perasaan ikut serta Seseorang karena kebutuhan afiliasi ini akan memotivasi dan mengembangkan dirinya serta memanfaatkan semua energinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. 3 Kebutuhan akan kekuasaan Kebutuhan akan kekuasaan ini merangsang dan memotivasi gairah kerja seseorang serta menggerakan semua kemampuan demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam organisasi. Orang-orang yang berorientasi prestasi mempunyai karakteristik- karakteristik tertentu yang dapat dikembangkan yaitu: Handoko, 2003:262 1 Menyukai pengambilan resiko yang layak moderat sebagai fungsi keterampilan, bukan kesempatan; menyukai suatu tantangan; dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi hasil-hasil yang dicapai. 2 Mempunyai kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan prestasi yang layak dan menghadapi resiko yang sudah diperhitungkan. 3 Mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang telah dikerjakannya. 4 Mempunyai keterampilan dalam perencanaan jangka panjang dan memiliki kemampuan-kemampuan organisasional.

2.3.3 Ciri-ciri Motivasi Kerja

Sardiman 2007:81 menyatakan bahwa motivasi ada pada diri setiap orang yang memiliki ciri-ciri: 1 tekun menghadapi tugas suka bekerja keras, terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai; 2 ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa; 3 menunjukkan minat untuk sukses; 4 lebih senang bekerja sendiri; 5 cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif; 6 dapat mempertahanakan pendapatnya; 7 tidak mudah melepaskan hal yang diyakini; dan 8 senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa seseorang yang memiliki motivasi kerja, akan memiliki ciri-ciri tersebut diatas. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri terebut, berarti orang tersebut memiliki motivasi yang cukup kuat.

2.3.4 Macam-macam Motivasi