Kerja Produksi. Adaptasi Rumahtangga Petani Yang Terkonversi Lahannya

Rp8.000,00. Penghasilan segitu lumayanlah untuk membantu keuangan keluarga ”

2. Kerja Produksi.

Kerja produksi merujuk pada kerja yang menghasilkan uang. Di dalam rumahtangga tani di mana penguasaan lahan sangat minim yang rata-rata tidak mencapai 1.500 m2, akan sangat susah untuk bisa hidup dengan sederhanapun. Maka dengan keterbatasan itulah rumahtangga mendorong istri dan anak-anak yang sudah dewasa 12 tahun untuk ikut membantu dalam kerja produktif. Ketiadaan lahan bagi rumahtangga kasus bukan berarti mereka tidak bisa lagi bekerja disektor pertanian, mereka masih bisa bekerja dengan memanfaatkan lahan- lahan milik perusahaan yang belum ditambang. Namun itupun dengan catatan, yakni tanaman yang ditanam tidak boleh tanaman yang berjangka lama, hal ini untuk menjaga klaim masyarakat dikemudian hari jika perusahaan mulai menambang lahan yang dibeli dari masyarakat. Lahan yang diusahakan tidak lebih dari 2000 m2. Lahan- lahan tersebut ditanami dengan tanaman yang berumur pendek seperti sayur -sayuran dan tanaman pangan. Tanaman yang di usahakan adalah terong, jagung dan kacang- kacangan. Hasil tanaman tersebut sebagian besar untuk kebutuhan sendiri. Pekerjaan pertanian lebih dominan dilakukan oleh kepala rumahtangga dengan di bantu oleh istrinya, sedangkan anggota rumahtangga yang lain anak-anak terkadang saja membantu karena anak-anak kebanyakan be kerja di tempat lain, karena bagi kaum muda pekerjaan bertani tidak menguntungkan hal ini juga disebabkan karena ketidaktersediaan lahan yang dimiliki rumahtangga kasus. Kasus di Batujajar menunjukkan bahwa kaum muda banyak yang bekerja di luar sektor pertanian seperti menjadi tukang ojek, buruh bangunan atau buruh pabrik di Kota. Pekerjaan bertani dilakukan mulai pukul 06.00-11.30. Selama 1-2 jam mereka istirahat untuk sholat dan makan siang, dan kemudian dilanjutkan lagi sampai pukul 17.30, bahkan terkadang ada juga yang bekerja pada malam hari apabila masih ada pekerjaan yang belum selesai. Pekerjaan yang dikerjakan oleh kaum pria, mulai dari mencangkul, menanam, menyiram, memupuk dan memanen. Sedangkan kaum wanita biasanya membantu pekerjaan-pekerjaan yang tidak terlal berat, seperti menanam dan menyiangi. Pekerjaan wanita dilakukan setelah kegiatan reproduksi selesai mereka kerjakan, kecuali pekerjaan menanam dilakukan pada pagi hari yaitu dimulai pada pukul 06.00-selesai. Pekerjaan ini terkadang juga dibantu oleh pria anggota rumahtangga lainnya.

7.3 Penggunaan Uang Hasil Penjualan Tanah