Sistem Pemilikan dan Praktek Pemanfaatan Lahan

BAB V STRUKTUR AGRARIA DESA BATUJAJAR

5.1. Sistem Pemilikan dan Praktek Pemanfaatan Lahan

Tanah merupakan faktor produksi yang sangat penting dalam kegiatan perta nian. Luas pemilikan dan penguasaan lahan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan petani. Pemilikan lahan adalah hak atas tanah yang dapat dimiliki oleh seseorang. Hak milik tersebut dapat diperoleh dari warisan, jual beli, hibah, penukaran atau pemberian dari pihak lain. Sedangkan penguasaan adalah lahan yang diperoleh dari menyewa, menggadai atau menyakap lahan pertanian orang lain. Lahan di daerah penelitian terdiri atas sawah, pekarangan dan tegalan. Sawah adalah lahan pertanian yang diairi dengan saluran irigasi atau air hujan. Lahan pekarangan adalah lahan di sekitar rumah, kebanyakan berpagar dan biasanya ditanami dengan beraneka tanaman musiman dan tanaman tahunan untuk keperluan sendiri maupun diperdagangkan. Sedangkan lahan tegalan adalah lahan kering di luar pekarangan yang ditanami tanaman musiman dan tanaman tahunan. Tabel 10. Luas Pemilikan Lahan Sawah Responden Kepemilikan Lahan Sawah No Luas Lahan Jumlah Perse n 1 Tidak punya 4 20 2 0,25 12 60 3 0,25 - 0,50 2 10 4 ≥ 0,50 2 10 Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer 2005 Sistem pemilikan lahan yang berlaku di desa Batujajar adalah terdiri dari tanah bersertifikat, dan tanah belum bersertifikat. Tanah bersertifikat telah memiliki dasar hukum positif yang jelas, yang menunjukkan hak atas tanah dari pemilik tanah. Selain tanah bersertifikat, masih ada sejumlah luasan tanah yang belum bersertifikat. Secara hukum normatif hukum adat dapat diakui sebagai hak milik, tetapi secara positif tidak dapat dibuktikan secara jelas. Kecenderungan para pembeli lahan di perbukitan Pengusaha, setelah membeli lahan segera mengurus sertifikat lahan sedangkan warga desa yang sebelumnya memiliki lahan tersebut tidak mempunyai sertifikat, sebagaimana yang dituturkan Sekretaris desa Batujajar Pak Dadi 40 tahun: “ Biaya pembuatan sertifikat lahan untuk sebagian besar masyarakat Batujajar boleh dibilang mahal, sehingga kebanyakan masyarakat belum punya sertifikat. Beda dengan pengusah, setelah proses jual beli selesai mereka langsung membuat sertifikat. Mungkin untuk jaga -jaga agar dikemudian hari jika ada sengketa lahan, tidak merugikan pihak pengusaha..” Tabel 11. Menunjukkan pembagian pemanfaatan lahan yang terdapat di desa Batujajar. Tanah-tanah ini umumnya dimanfaatkan untuk pemukiman, sawah, ladang dan pertambangan. Tabel 11. Jenis Pembagian Pemanfataan Tanah di Desa Batujajar Tahun 2003 No Jenis Pemanfaatan Luas Lahan ha Persentase 1 Lahan Sawah a. Sawah irigasi b. Sawah irigasi setengah Teknis c. Sawah tadah hujan 100 50 47 12,2 6,09 5,7 2 Tanah Kering a. Pekarang b.Perladangan c.Pemukiman 145,5 26 12 17,7 3,17 1,46 3 Pertambangan a. Aktif b. Non aktif 42 250,5 5,12 30,5 4 Perkebunan 147 17,9 Total 820 100 Sumber : Data Monografi Desa Batujajar 2003 5.2 Kelembagaan Pemilikan dan Penguasaan Lahan 5.2.1 Bentuk-bentuk sewa dan sakap-menyakap