4. Bagaimana pengelolaan perikanan tangkap cakalang yang berkelanjutan di kawasan Teluk Bone
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah merumuskan konsep pengelolaan perikanan tangkap cakalang di kawasan teluk yang menjelaskan tentang
produksi optimum, spesifikasi unit penangkapan ikan dan alokasi produksi alat tangkap.
Untuk mencapai tujuan umum maka disusun beberapa tujuan khusus penelitian yaitu :
1. Menganalisis aspek-aspek biologi cakalang pada perairan Teluk Bone Sulawesi Selatan.
2. Menentukan produksi berimbang lestari MSY cakalang dan upaya penangkapan cakalang yang optimum
3. Menentukan pola hubungan biofisik lingkungan dengan kelimpahan cakalang.
4. Menyusun konsep pengelolaan perikanan tangkap cakalang di Teluk Bone Sulawesi Selatan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembangunan perikanan di Indonesia, khususnya pembangunan perikanan cakalang
di kawasan Teluk Bone. Secara lebih spesifik, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Pengembangan ilmu dan teknologi Penelitian
ini diharapkan
memberikan informasi
lain dalam
pengembangan ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan perikanan cakalang. Informasi lain dimaksud adalah
digunakannya pendekatan shared stock dalam pengelolaan perikanan cakalang dan tipologi hubungan antara SPL dan klorofil-a dengan
produksi cakalang. 2. Pemerintah
Hasil penelitiian ini dapat dijadikan masukan bagi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam merumuskan kebijakan pembangunan perikanan,
khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelolaan perikanan cakalang di kawasan Teluk Bone.
3. Masyarakat nelayan Manfaat yang dapat disumbangkan untuk nelayan, khususnya yang
melakukan penangkapan cakalang adalah berkaitan dengan besarnya upaya yang dapat dilakukan agar usaha penangkapan dapat berjalan
secara optimal.
1.5 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah : 1. Hasil tangkapan maksimum lestari MSY cakalang dan upaya
penangkapan belum optimum. 2. Ikan cakalang yang tertangkap di Teluk Bone didominasi oleh ukuran
belum layak tangkap. 3. Hubungan biofisik lingkungan dengan kelimpahan cakalang berbeda
secara temporal.
1.6 Kerangka Pemikiran