Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Teori Agensi

perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2009-2010 yang melaporkan laporan keuangan yang lengkap dan dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory ICMD. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka diambilah judul penelitian, “PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN KOMITE AUDIT TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI”

1.2. Perumusan Masalah

Dilihat dari permasalahan diatas, maka rumusan masalah dapat disusun sebagai berikut: 1. Apakah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, leverage dan komite audit secara bersama-sama berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi? 2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadapkonservatisme akuntansi? 3. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadapkonservatisme akuntansi? 4. Apakah leverage berpengaruh positif terhadapkonservatisme akuntansi? 5. Apakahkomite audit berpengaruh positif terhadapkonservatisme akuntansi?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh simultan kepemilkan manajerial, kepemilkan institusional, leverage dan komite audit terhadap konservatisme akuntansi. 2. Untuk menganalisis pengaruh negatif kepemilikan manajerial terhadap konservatisme dalam akuntansi. 3. Untuk menganalisis pengaruhpositif kepemilikan institusional terhadap konservatisme akuntansi. 4. Untuk menganalisis pengaruh positif leverage terhadap konservatisme akuntansi. 5. Untuk menganalisis pengaruh positif komite audit terhadap konservatisme akuntansi.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para akademisi dalam mengembangkan penelitian dimasa yang akan datang, serta penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi khususnya di bidang akuntansi mengenai penerapan konservatisme akuntansi

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi pihak yang berkepentingan dalam perusahaandalam mengatasi masalah keagenan yang salah satunya dapat diatasi dengan menerapkan prinsip konservatisme. 2. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesiadengan melihat tingkat konservatisme yang diterapkan perusahaan tersebut. 3. Bagi Kreditor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam pengambilan keputusan pemberian kredit pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia dengan melihat tingkat konservatisme yang diterapkan perusahaan tersebut. 13

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Teori Agensi

Agency Theory Jensen dan Meckling 1976 menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan maka akan muncul permasalahan agensi karena masing- masing pihak tersebut akan selalu berusaha untuk memaksimalkan fungsi utilitasnya. Mereka juga menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebagai suatu kontrak antara satu atau lebih pihak yang mempekerjakan pihak lain untuk melakukan suatu jasa untuk kepentingan mereka yang meliputi pendelegasian beberapa kekuasaan pengambilan keputusan kepada pihak lain tersebut. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan. Sedang para agen disumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut Rahmawati, 2010. Konservatisme dapat dijelaskan dari perspektif teori keagenan. Dalam teori keagenan terdapat pemisahan antara pihak agen dan prinsipal. Hal tersebut dapat berakibatpada munculnya potensi konflik yang dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak manajemen sebagai agen yang mempunyai tujuan tertentu misalnya untuk mendapatkan bonus akan cenderung menyusun laporan keuangan dengan angka laba yang besar atau yang biasa disebut manajemen laba. Kondisi seperti itu dapat dicegah dengan menerapkan konservatisme akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan.Lafond dan Watts 2007 berpendapat bahwa pengaplikasian prinsip konservatisme dalam laporan keuangan dapat mengurangi kemungkinan manajer melakukan manipulasi laporan keuangan serta mengurangi biaya agensi. Menurut Weston dan Brigham 1998 dalam Indrayati 2010, hubungan keagenan terdapat diantara : 1. Pemegang saham dan manajer Masalah keagenan dapat timbul jika manajer suatu perusahaan memilikikurang dari 100 saham perusahaan tersebut. Jika suatu perusahaanberbentuk perusahaan perseorangan dikelola sendiri oleh pemiliknya, dapatdiasumsikan bahwa pemilik merangkap sebagai manajer akan mengambil setiap tindakanyang mungkin untuk memperbaiki kesejahteraannya, yang terutama diukur dalambentuk peningkatan kekayaan perorangan dan juga dalam bentuk kesenangan dan“fasilitas eksekutif.” Akan tetapi, jika pemilik yang merangkap sebagai manajer tersebut mengurangi hakpemilikannya dengan membentuk perseroan dan menjual sebagian sahamperusahaan kepada pihak luar maka pertentangan kepentingan dapat segeratimbul.Proporsi kepemilikan saham oleh pihak manajemen dan pihak eksternal perusahaan dapat mempengaruhi tingkat konservatisme yang diterapkan oleh perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya. Untuk menjamin agar manajer melakukan hal yang terbaik bagipemegang saham secara maksimal, perusahaan harus menanggung biaya keagenan. Namun dengan adanya penerapan konservatisme biaya agensi yang dikeluarkan dapat diminimalisir. Biaya agensi tersebut dapat berupa: a. pengeluaran untuk memantau tindakan manajemen. b. pengeluaran untuk menata struktur organisasi sehingga kemungkinan timbulnya perilaku manajer yang tidak dikehendaki semakin kecil. c. biaya kesempatan karena hilangnya kesempatan memperoleh laba sebagai akibat dibatasinya kewenangan manajemen sehingga tidak dapat mengambil keputusan secara tepat waktu, padahal hal tersebut dapat dilakukan jika manajer tersebut juga menjadi pemilik perusahaan. 2. Manajer dan kreditor Kreditor meminjamkan dana kepada perusahaan dengan suku bungaberdasarkan tingkat risiko dari aktiva perusahaan yang ada, perkiraan atas risikopenambahan aktiva di masa mendatang, struktur modal perusahaan saat ini jumlah pembiayaan yang berasal dari hutang, dan perkiraan perubahan strukturmodal di masa mendatang. Faktor-faktor tersebut menentukan risiko arus kasperusahaan yang sangat mempengaruhi keamanan hutangnya. Sehingga kreditormenetapkan tingkat pengembalian yang disyaratkan, yaitu biaya dari hutangperusahaan tersebut. Oleh karena itu, pemaksimuman kekayaan pemegang sahammemerlukan kejujuran terhadap kreditor. Manajer sebagai agen dan kreditor harusbertindak untuk menjaga keseimbangan kepentingan kedua pihak tersebut.Apabila rasio hutang perusahaan tinggi, maka kemungkinan bagi manajer untuk memilih metode akuntansi yang konservatif atau yang cenderung menurunkan laba akan semakin besar. Hal ini dikarenakan kreditor dapat mengawasi kegiatan operasional manajemen, sehingga kreditor akan meminta manajemen agar melaporkan laba yang konservatif demi keamanan dananya. Konflik keagenan lainnya yang mungkin terjadi yaitu mengenai informasi asimetri assymetries information. Informasi asimetri timbul karena kurang lengkapnya informasi yang diperoleh atau salah satu pihak tidak memiliki informasi yang diketahui oleh pihak lainnya. Misalnya, manajer mungkin memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan pemegang saham karena manajer adalah pihak yang lebih sering berhadapan dengan kegiatan operasional di perusahaannya. Dengan demikian, pemegang saham yang hanya memiliki sedikit informasi akan kesulitan dalam mengontrol perusahaan yang dijalankan oleh manajer. Asimetri informasi merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan manipulasi laporan keuangan. Selain itu penilaian kerja manajemen dan pemberian bonus juga merupakan faktor pendukung manipulasi laporan keuangan. Manipulasi yang paling sering dilakukan adalah overstated laba. Hal ini disebabkan karena laba dapat mencerminkan kinerja operasional perusahaan dan menjadi perhatian pengguna laporan keuangan dalam menilai perusahaan. Selain itu kinerja operasional perusahaan juga berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Kesempatan untuk memilih beberapa metode akuntansi membuka peluang bagi manajer melakukan manipulasi laporan keuangan. Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah manipulasi laporan keuangan adalah dengan memilih prinsip akuntansi konservatif Haniati dan Fitriany, 2010. Juanda 2007 juga menyatakan hal yang sama bahwa konservatisme akuntansi dapat digunakan untuk menghindari moral hazard yang disebabkan oleh pihak-pihak yang mempunyai informasi asimetris, pembayaran asimetris, harison waktu yang terbatas, dan tanggung jawab yang terbatas. Misalnya, konservatisme dapat menahan perilaku oportunistik manajer dalam melaporkan ukuran-ukuran akuntansi yang digunakan dalam kontrak. Laba akuntansi yang disajikan secara konservatif dalam media kontrak dapat digunakan sebagai sarana untuk mengurangi biaya keagenan yang timbul dari moral hazard.

2.2. Konservatisme Akuntansi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Leverage, dan Komite Audit Pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI

3 79 92

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

0 9 136

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

Pengaruh struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth opportunities dan ukuran perusahaan terhadap konservatisme akuntansi : Studi pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

3 44 121

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

0 20 54

PENGARUH KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 30

Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Leverage, dan Komite Audit Pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI

0 0 14

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN K

0 2 80

Pengaruh Kualitas Audit, Dewan Direksi, Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Terhadap Konservatisme - Unika Repository

0 0 17