Analisis Ekonomi HASIL DAN PEMBAHASAN

indikator ketidaklayakan model dalam menduga variabel terikat. Model statistik dalam penelitian ini tergolong baik, karena memiliki nilai statistik S yang kecil yaitu sebesar 12,54.

4.5. Analisis Ekonomi

Hasil estimasi model regresi analisis iklim investasi di beberapa negara adalah sebagai berikut: IC = 38,7 – 0,698 PUC + 1,129 LR + 0,775 RBP + 1,049 TR – 1,118 EC - 1,519 LC + 0,709 LS + e Dari model estimasi tersebut dapat dilihat pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap iklim investasi di beberapa negara. Berdasarkan analisis ekonomi, tidak semua variabel bebas yang digunakan dalam persamaan menghasilkan koefisien yang sesuai dengan tanda yang diharapkan dalam hipotesis. Tanda pada variabel masalah tingkat tarif pajak LR dan masalah ketidakpercayaan terhadap pengadilan mengenai hak-hak atas properti TR tidak sesuai dengan hipotesis. Iklim investasi yang baik sangat berperan dalam pertumbuhan perekonomian. Iklim investasi yang baik berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Perbaikan iklim investasi akan mendorong pertumbuhan perekonomian dan mengurangi tingkat kemiskinan. Hasil estimasi model regresi analisis iklim investasi di atas diharapkan secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian yang mendorong pengentasan kemiskinan. Konstanta yang merupakan intersep dari fungsi iklim investasi sebesar 38,7. Yang artinya iklim investasi akan mengalami peningkatan sebesar 38,7 persen jika variabel-variabel bebas tidak mengalami perubahan atau tidak mempengaruhi iklim investasi. Koefisien parameter pada variabel masalah ketidakpastian kebijakan PUC adalah -0,698. Artinya penurunan masalah ketidakpastian kebijakan sebanyak satu persen menyebabkan penurunan iklim investasi sebesar 0,698 persen ceteris paribus. Koefisien variabel masalah peraturan administrasi perpajakan EC sebesar -1,118 yang artinya penurunan masalah peraturan administrasi perpajakan sebanyak satu persen menyebabkan penurunan iklim investasi sebesar 1,118 persen ceteris paribus. Sulitnya mendapatkan izin untuk mendirikan investasi fisik di sebuah negara akan membuat negara tersebut mengalami kerugian yang besar, dikarenakan para investor tersebut akan mengalihkan investasinya ke negara lain. Pernyataan ini didukung oleh persamaan regresi analisis iklim investasi, bahwa hubungan antara variabel masalah perizinan dengan kegiatan iklim investasi bernilai negatif. Koefisien variabel masalah perizinan LC sebesar -1,519 yang artinya penurunan masalah perizinan sebanyak satu persen menyebabkan penurunan iklim investasi sebanyak 1,519 persen ceteris paribus. Nilai koefisien variabel masalah ketidakpercayaan terhadap pengadilan mengenai hak-hak atas properti TR yaitu sebesar 1,049 artinya peningkatan masalah ketidakpercayaan terhadap pengadilan mengenai hak-hak atas properti sebanyak satu persen menyebabkan kenaikan iklim investasi sebesar 1,049 persen ceteris paribus. Hal ini tidak sesuai dengan hasil hipotesis, yang diharapkan hubungan antara iklim investasi dengan masalah ketidakpercayaan terhadap pengadilan mengenai hak-hak atas properti adalah negatif. Koefisien parameter pada variabel masalah tingkat tarif pajak LR adalah 1,129 yang artinya peningkatan masalah tingkat tarif pajak sebanyak satu persen menyebabkan peningkatan iklim investasi sebesar 1,129 persen ceteris paribus. Hal ini tidak sesuai dengan hasil hipotesis, yang diharapkan hubungan antara iklim investasi dengan variabel masalah tingkat tarif pajak bernilai negatif. Hal ini dimungkinkan karena pemerintah mengalokasikan dengan benar hasil dari penerimaan tarif pajak tersebut untuk meningkatkan pelayanan fasilitas umum seperti fasilitas infrastruktur. Kebijakan pemerintah ini juga berdampak bagi para pengusaha secara langsung yang akhirnya memberikankan keuntungan bagi para usahawan. 23 28 2 2 4 10 10 19 Masalah ketidakstabilan ekonomi makro Masalah ketidakstabilan kebijakan Masalah kriminalitas Masalah keterampilan tenaga kerja Masalah fasilitas listrik Masalah lembaga keuangan Masalah tindak korupsi Masalah berbagai peraturan Masalah tarif pajak Sumber: Laporan World Bank 2005. Gambar 4.8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Iklim Investasi Survei Bank Dunia Terhadap 53 Negara Berdasarkan grafik Gambar 4.8. masalah ketidakpastian kebijakan merupakan masalah yang paling mengkhawatirkan para investor dalam iklim investasi yaitu sebesar 28 persen yang kemudian diikuti oleh masalah ketidakstabilan ekonomi makro sebesar 23 persen. Masalah tarif pajak sebanyak 19 persen kemudian dilanjutkan dengan masalah tindakan korupsi dan masalah berbagai peraturan sebesar 10 persen, secara berurutan yaitu masalah ketersediaan fasilitas lembaga keuangan sebesar 4 persen, masalah kriminalitas, masalah keterampilan tenaga kerja dan masalah fasilitas listrik yaitu sebesar 2 persen. 35 23 67 48 13 32 53 53 47 28 23 17 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Amerika Latin Karibia Timur Tengah Afrika Utara Afrika Sub-Sahara Asia Selatan Eropa Asia Tengah Asia Timur Pasifik Neg a ra Persentase Masalah pendanaan Masalah infrastruktur Sumber: Laporan World Bank 2005. Gambar 4.9. Masalah Fasilitas Pendanaan dan Masalah Infrastruktur di Beberapa Negara Masalah ketersediaan pendanaan dalam kegiatan iklim investasi salah satu masalah terberat dan terparah bagi negara-negara berkembang. Berdasarkan Gambar 4.9. bahwa masalah pendanaan terberat dialami negara-negara di Afrika Sub-Sahara, kenyataannya bahwa kegiatan iklim investasi di negara-negara tersebut tergolong buruk. Sedangkan untuk masalah infrastruktur terburuk berada di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara.

4.6. Relevansi Paket Kebijakan Pemerintah dengan Melihat Keadaan Iklim Investasi di Indonesia