Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran

3. Varians bersyarat dari e 1 adalah konstan dan homoskedastitisitas penyebarannya sama. 4. Variabel yang menjelaskan X adalah non-stokastiktidak acak tetap dalam penyampelan berulang atau jika stokastik didistribusikan secara independen dari gangguan e 1. 5. Tidak ada multikolinearitas diantara variabel yang menjelaskan X. Semua asumsi di atas jika terpenuhi maka penaksir OLS dari koefisien regresi adalah penaksir tak bias linear terbaik atau Best Linear Unbiased Estimator BLUE. Analisis OLS menunjukkan hubungan sebab akibat antara variabel X variabel bebas yang merupakan penyebab dan variabel Y variabel terikat yang merupakan akibat, dengan kata lain OLS merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai analisis iklim investasi di beberapa negara dilakukan oleh Bank Dunia Laporan Pembangunan Dunia, 2005. Penelitian tersebut menggunakan data primer dengan melakukan survei terhadap para usahawan di berbagai negara. Secara acak Bank Dunia memilih 53 negara sebagai bahan penelitian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya iklim investasi adalah masalah ketidakpastian kebijakan, masalah korupsi, masalah pengadilan, masalah kriminalitas, masalah peraturan dan administrasi perpajakan, masalah pendanaan, masalah tenaga listrik, masalah tenaga kerja dan berbagai masalah dalam menjalankan usaha proyek dari Bank Dunia sendiri. Menurut Bank Dunia masih banyak negara yang kegiatan iklim investasi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Diharapkan melalui iklim investasi yang baik akan berdampak besar bagi pertumbuhan perekonomian dan pengentasan kemiskinan di suatu negara. Berdasakan survei Bank Dunia bahwa negara Cina, India dan Uganda merupakan negara-negara yang berhasil dalam meningkatkan iklim investasi di negaranya. Dan menurut survei Bank Dunia, Indonesia masih merupakan negara yang memiliki iklim investasi terburuk di dunia yaitu berada di urutan ke 155 dari 175 negara. Penelitian Bank Dunia ini bertujuan sebagai acuan bagi Bank Dunia dalam memberikan pinjaman bagi berbagai negara dan menjalankan proyek Bank Dunia di negara-negara tersebut. Hasil dari penelitian Bank Dunia tersebut juga dapat digunakan sebagai acuan setiap pemerintah negara dalam mengambil kebijakan serta sebagai acuan bagi para investor untuk menanam modal dalam suatu negara.

2.3. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2005 mencapai 30,88 persen atau mencapai 35,1 juta jiwa dan jumlah pengangguran sebanyak 11,19 juta jiwa merupakan masalah yang harus diselesaikan. Sejak terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dan laju inflasi meningkat pesat yang berakibat pada penurunan taraf hidup rakyat Indonesia yang merosot tajam dan berdampak pada peningkatan jumlah penduduk miskin. Oleh karenanya iklim investasi yang baik salah satu faktor utama sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat kemiskinan. Memperbaiki kebijakan dan setiap tindakan pemerintah akan menciptakan suasana iklim investasi yang akan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Kebijakan-kebijakan dan berbagai tindakan pemerintah memainkan peranan penting dalam membentuk iklim investasi. Pemerintah bisa mempengaruhi iklim investasi melalui dampak dari kebijakan pemerintah atas biaya dan risiko serta tindakan pemerintah atas pembatasan bagi persaingan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan. Keputusan-keputusan tersebut memiliki implikasi yang penting bagi pertumbuhan ekonomi dan penurunan tingkat kemiskinan di setiap negara. Memperbaiki kebijakan dan tindakan yang diambil oleh pemerintah akan membentuk iklim investasi yang baik. Hal ini diwujudkan pemerintah dengan mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 yaitu berupa paket kebijakan perbaikan iklim investasi pada tanggal 27 februari 2006, yang terdiri dari masalah kelembagaan pelayanan investasi, masalah sinkronisasi peraturan pemerintah pusat dan peraturan daerah serta kejelasan ketentuan kewajiban investor mengenai dampak lingkungan, masalah kepabeanan dan cukai, masalah perpajakan, masalah ketenagakerjaan, masalah Usaha Kecil dan Menengah serta Koperasi UKMK. Dalam penelitian ini lebih lanjut akan dianalisis relevansi paket kebijakan yang disusun pemerintah dengan melihat keadaan iklim investasi di Indonesia berdasarkan laporan Bank Dunia. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh melalui laporan Bank Dunia mengenai iklim investasi di berbagai negara. Dengan melakukan survei terhadap 21 negara serta menyusun indikator- indikator yang mempengaruhi iklim investasi yaitu masalah ketidakpastian kebijakan, masalah ketidakpercayaan terhadap pengadilan mengenai hak-hak atas properti, masalah peraturan administrasi perpajakan, masalah tingkat tarif pajak, masalah penyediaan fasilitas pendanaan, masalah perizinan dan masalah keterampilan tenaga kerja. Penelitian ini selanjutnya akan melakukan analisis statistik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi iklim investasi. Pengolahan data dilakukan melalui regresi linear berganda menggunakan metode estimasi kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square OLS pada periode tahun 2002. Kemudian akan dilakukan uji signifikansi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi iklim investasi. Selanjutnya akan dilakukan statistik deskriptif dengan mengekplorasi data hasil survei Bank Dunia terhadap para usahawan internasional tentang iklim investasi, sehingga dapat diketahui seberapa besar minat investor terhadap Indonesia jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya.

2.4. Kerangka Pemikiran Operasional