Kerangka Pemikiran Operasional Hipotesis Penelitian Definisi Operasional

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh melalui laporan Bank Dunia mengenai iklim investasi di berbagai negara. Dengan melakukan survei terhadap 21 negara serta menyusun indikator- indikator yang mempengaruhi iklim investasi yaitu masalah ketidakpastian kebijakan, masalah ketidakpercayaan terhadap pengadilan mengenai hak-hak atas properti, masalah peraturan administrasi perpajakan, masalah tingkat tarif pajak, masalah penyediaan fasilitas pendanaan, masalah perizinan dan masalah keterampilan tenaga kerja. Penelitian ini selanjutnya akan melakukan analisis statistik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi iklim investasi. Pengolahan data dilakukan melalui regresi linear berganda menggunakan metode estimasi kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square OLS pada periode tahun 2002. Kemudian akan dilakukan uji signifikansi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi iklim investasi. Selanjutnya akan dilakukan statistik deskriptif dengan mengekplorasi data hasil survei Bank Dunia terhadap para usahawan internasional tentang iklim investasi, sehingga dapat diketahui seberapa besar minat investor terhadap Indonesia jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya.

2.4. Kerangka Pemikiran Operasional

Penelitian ini menganalisis indikator-indikator yang menentukan iklim investasi di beberapa negara. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi iklim investasi dilakukan dengan: 1. Mengidentifikasi variabel-variabel ekonomi yang mempengaruhi kondisi iklim investasi suatu negara. Variabel-variabel ekonomi tersebut yaitu masalah ketidakpastian kebijakan, masalah ketidakpercayaan terhadap pengadilan mengenai hak properti, masalah administrasi perpajakan, masalah tingkat tarif pajak, masalah penyediaan fasilitas pendanaan, masalah perizinan dan masalah keterampilan tenaga kerja. 2. Membuat model pendugaan untuk menganalisis faktor-faktor tersebut dengan menggunakan analisis regresi berganda. Model akan dianalisis untuk menjawab berbagai permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

2.5. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian mengenai analisis iklim investasi di beberapa negara: 1. Pengaruh masalah ketidakpastian kebijakan terhadap kondisi iklim investasi di beberapa negara adalah negatif. 2. Pengaruh masalah ketidakpercayaan terhadap pengadilan mengenai hak properti terhadap kondisi iklim investasi di beberapa negara adalah negatif. 3. Pengaruh masalah administrasi perpajakan terhadap kondisi iklim investasi di beberapa negara adalah negatif. 4. Pengaruh masalah tingkat tarif pajak terhadap kondisi iklim investasi di beberapa negara adalah negatif. 5. Pengaruh masalah penyediaan fasilitas pendanaan terhadap kondisi iklim investasi di beberapa negara adalah negatif. 6. Pengaruh masalah perizinan terhadap kondisi iklim investasi di beberapa negara adalah negatif. 7. Pengaruh masalah keterampilan tenaga kerja terhadap kondisi iklim investasi di beberapa negara beberapa adalah negatif.

2.6. Definisi Operasional

Untuk mempermudah pengukuran variabel dalam penelitian ini dipakai definisi operasional berdasarkan kriteria World Bank, yaitu: 1. Iklim investasi adalah suatu kumpulan faktor-faktor lokasi tertentu yang membentuk kesempatan dan dorongan bagi badan usaha untuk melakukan investasi secara produktif, menciptakan pekerjaan dan perkembangan kegiatan usaha. Kisaran dari rating iklim investasi mulai dari 0 persen yang terpuruk sampai 100 persen merupakan yang terbaik. 2. Data masalah ketidakpastian kebijakan merupakan data persentase ketidakpastian kebijakan ekonomi dan peraturan serta interpretasi peraturan- peraturan yang tidak dapat diduga. Kisaran dari rating masalah ketidakpastian kebijakan mulai dari 0 persen tidak ada masalah sampai 100 persen merupakan masalah terbesar. Dengan memeringkatkan pilihan angka yang terdiri atas lima tingkatan dari nilai terendah sampai tertinggi yaitu bukan merupakan hambatan, hambatan kecil, hambatan sedang, hambatan besar dan hambatan yang sangat besar. 3. Data masalah ketidakpercayaan terhadap pengadilan mengenai hak-hak atas properti merupakan data para investor bahwa peradilan dapat menegakkan hak-hak kontraktual dan hak-hak atas properti dalam perselisihan- perselisihan badan usaha. Kisaran dari rating masalah ketidakpercayaan terhadap pengadilan mengenai hak-hak atas properti mulai dari 0 persen tidak ada masalah sampai 100 persen merupakan masalah terbesar. Dengan memeringkatkan pilihan angka yang terdiri atas lima tingkatan dari nilai terendah sampai tertinggi yaitu bukan merupakan hambatan, hambatan kecil, hambatan sedang, hambatan besar dan hambatan yang sangat besar. 4. Data masalah administrasi perpajakan merupakan administrasi perpajakan yang berbelit-belit menyebabkan terbuangnya waktu dan biaya karena digunakan oleh pihak manajemen untuk berurusan dengan para pejabat pemerintahan dan membutuhkan waktu lama. Kisaran dari rating masalah administrasi perpajakan mulai dari 0 persen tidak ada masalah sampai 100 persen marupakan masalah terbesar. Dengan memeringkatkan pilihan angka yang terdiri atas lima tingkatan dari nilai terendah sampai tertinggi yaitu bukan merupakan hambatan, hambatan kecil, hambatan sedang, hambatan besar dan hambatan yang sangat besar. 5. Data masalah tingkat tarif pajak merupakan data berupa kendala sangat besarnya tarif pajak di suatu negara. Kisaran dari rating masalah tingkat tarif pajak mulai dari 0 persen tidak ada masalah sampai 100 persen merupakan masalah terbesar. Dengan memeringkatkan pilihan angka yang terdiri atas lima tingkatan dari nilai terendah sampai tertinggi yaitu bukan merupakan hambatan, hambatan kecil, hambatan sedang, hambatan besar dan hambatan yang sangat besar. 6. Data masalah penyediaan fasilitas pendanaan merupakan data mengenai masalah akses terhadap pendanaan atau kebutuhan akan modal. Kisaran dari rating masalah penyediaan fasilitas pendanaan mulai dari 0 persen tidak ada masalah sampai 100 persen merupakan masalah terbesar. Dengan memeringkatkan pilihan angka yang terdiri atas lima tingkatan dari nilai terendah sampai tertinggi yaitu bukan merupakan hambatan, hambatan kecil, hambatan sedang, hambatan besar dan hambatan yang sangat besar. 7. Data masalah perizinan merupakan data sulitnya mendapatkan lisensi-lisensi dan perizinan-perizinan usaha dalam suatu negara. Kisaran dari rating masalah perizinan mulai dari 0 persen tidak ada masalah sampai 100 persen merupakan masalah terbesar. Dengan memeringkatkan pilihan angka yang terdiri atas lima tingkatan dari nilai terendah sampai tertinggi yaitu bukan merupakan hambatan, hambatan kecil, hambatan sedang, hambatan besar dan hambatan yang sangat besar. 8. Data masalah keterampilan tenaga kerja merupakan data ketersediaan tenaga kerja terampil pada angkatan kerja suatu negara. Kisaran dari rating masalah keterampilan tenaga kerja mulai dari 0 persen tidak ada masalah sampai 100 persen merupakan masalah terbesar. Dengan memeringkatkan pilihan angka yang terdiri atas lima tingkatan dari nilai terendah sampai tertinggi yaitu bukan merupakan hambatan, hambatan kecil, hambatan sedang, hambatan besar dan hambatan yang sangat besar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari World Bank. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang diperlukan merupakan data yang diperoleh dari laporan World Bank terhadap beberapa negara yaitu Albania, Armenia, Azerbaizan, Belarusia, Bulgaria, Republik Czech, Estonia, Hungaria, Indonesia, Kazakhstan, Kruasia, Latvia, Lithuania, Pakistan, Polandia, Rumania, Rusia, Serbia, Slovakia, Slovenia dan Turki. Pengambilan sampel data dibatasi hanya 21 negara dikarenakan adanya keterbatasan data yang tersedia. Data kuantitatif berupa angka-angka yang merupakan indikator-indikator yang mempengaruhi iklim investasi yaitu berupa data masalah ketidakpastian kebijakan, masalah ketidakpercayaan terhadap pengadilan mengenai hak-hak atas properti, masalah peraturan administrasi perpajakan, masalah tingkat tarif pajak, masalah penyediaan fasilitas pendanaan, masalah perizinan dan masalah keterampilan tenaga kerja. Data kualitatif berupa informasi dan keterangan-keterangan yang berkaitan dengan data kuantitatif mengenai investasi maupun tentang faktor-faktor yang yang mempengaruhi investasi dan paket kebijakan perbaikan iklim investasi di Indonesia. Data tersebut diperoleh dari beberapa literatur yang diambil dari laporan World Bank, perpustakaan IPB, Badan Pusat Statistik Indonesia,