Jenis-Jenis Ban Jenis ban terdiri dari consumer tire dan commercial tire. Consumer tire Penelitian Terdahulu

17 Tabel 5. Indeks Kecepatan yang Digunakan Oleh Semua Produsen Ban Simbol Kecepatan Kecepatan Maksimum B 50 Kmjam F 80 Kmjam G 100 Kmjam N 140 Kmjam S 180 Kmjam T 190 Kmjam U 200 Kmjam H 210 Kmjam V 240 Kmjam Z 240 Kmjam Sumber : www.Goodyear-Indonesia.com

2.2. Jenis-Jenis Ban Jenis ban terdiri dari consumer tire dan commercial tire. Consumer tire

yaitu ban yang biasa digunakan untuk kendaraan roda empat atau biasa disebut ban mobil penumpang passanger tire sedangkan commercial tire merupakan ban yang digunakan untuk truk, bus, dan kendaraan berat lainnya. Peruntukkannya yang berbeda menjadikan adanya perbedaan kandungan bahan dasar yang digunakan antara consumer tire dengan commercial tire Tabel 4.

2.3. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dan mendukung dalam penulisan ini, akan diuraikan secara ringkas berikut ini : Allyne 2003 dengan judul skripsinya Peramalan Permintaan Berbagai komoditas sayuran pada PT Saung Mirwan. Komoditi yang dijadikan sebagai objek penelitian ini yaitu terdiri dari Brokoli, Kedelai Jepang, Lettuce Head, Tomat Ceri, Tomat Rianto. Nilai yang digunakan untuk pemilihan teknik peramalannya yaitu MSE mean square error. Hasil olahan yang dilakukan menunjukkan bahwa kelima komoditi tidak stasioner dimana terdapat unsur trend 18 dan musiman, metode kuantitatif terbaik untuk empat komoditi adalah ARIMA. Sedangkan untuk Kedelai Jepang metode yang paling cocok yaitu dekomposisi multiplikatif. Metode alternatif yang dapat diterapkan perusahan yang penggunaannya lebih mudah, yaitu metode linier satu parameter dari Brown. Untuk komoditi brokoli metode alternatifnya adalah regresi dan dekomposisi aditif. Kemudian untuk kedelai jepang sebaiknya mengunakan metode peramalan yang terpilih yaitu metode dekomposisi multiflikatif dan aditif. Hasil analisis yang dilakukan oleh Allyne menunjukan bahwa ARIMA merupakan metode terbaik dalam meramalkan tingkat permintaan lima komoditas yang ada di PT Saung Mirwan, penggunaanya yang relatif sulit menjadikan metode-metode alternatif direkomendasikan sehingga dapat dengan mudah digunakan perusahaan. Elva 2004 Peramalan Penjualan Kripik Pisang dan Nangka Studi Kasus pada PD Andalas Mekar Sentosa di Lampung. Pada penelitian ini metode yang dilakukan yaitu time series, yang diterapkan terhadap komoditas unggulan perusahaan. Adapun komoditinya terdiri dari kripik pisang manis, kripik pisang asin, kripik pisang stick, kripik nangka goreng, dan kripik nangka super. Pola data yang dimiliki yaitu untuk kripik pisang polanya horisontal, sedangkan untuk kripik nangka memiliki pola musiman. Metode terbaik dalam meramalkan penjualan kripik pisang manis dan kripik pisang asin adalah pemulusan eksponensial tunggal. Sedangkan metode ramalan untuk kripik pisang stick, kripik nangka goreng, dan kripik nangka super metode terbaik yaitu dekomposisi multiflikatif. Berdasarkan hasil ramalan untuk tahun 2004 semua produk 19 mengalami peningkatan penjualan kecuali untuk penjualan kripik pisang manis mengalami penurunan sebesar 6 persen. Lestari 2002 Analisis Dampak Krisis Ekonomi Terhadap Manajemen dan Strategi Pemasaran Ban PT Goodyear Indonesia Tbk Bogor. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1 menganalisis dampak krisis ekonomi terhadap manajemen; 2 menganalisis keterkaitan antara distribusi, kapasitas produksi dan misi perusahaan; 3 menganalisis strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan pada saat krisis ekonomi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa krisis ekonomi berdampak terhadap aspek manajemen. Krisis tersebut menempatkan manajemen produksi kapasitas produksi di posisi pertama dengan skor 0,528, kemudian manajemen pemasaran distribusi dan manajemen strategi misi perusahaan di posisi kedua dengan skor 0,236. Kegiatan distribusi dapat berjalan lancar apabila perusahaan mengetahui jumlah produk yang dapat dipasarkannya sehingga manajemen tersebut dapat memperkirakan banyaknya pesanan yang dapat dipenuhi dimasa yang akan datang dikaitkan dengan kemampuan produksi perusahaan. Produksi yang didistribusikan tersebut harus sesuai dengan misi perusahaan yaitu produk yang berkualitas. Strategi produk yang dilakukan perusahaan adalah konsisten terhadap kualitas, inovasi, pengembangan produk, dan peningkatan pelayanan. Strategi distribusi dilakukan dengan dengan peluncuran Goodyear sentra servis pusat pelayanan ban profesional. Strategi promosi dilakukan dengan menciptakan citra One Revolution Ahead inovasi selangkah di depan yang dikomunikasikan melalui media cetak dan elektronik. Strategi harga dilakukan dengan 20 memberlakukan tiga jenis harga berbeda meliputi harga standar ekspor, harga standar original equipment, dan harga standar replacement. Ismayanti 2003 dengan tulisannya yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran Ban Radial Passanger PT Goodyaer Indonesia Tbk di Pasar Domestik. Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan perusahaan adalah 1 jaringan pemasaran dan distribusi yang luas; 2 inovasi produk; 3 merk yang terkenal. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan antara lain : 1 bukan market leader ; 2 masalah ketidakstabilan harga; 3 quality image yang kurang baik. Audit eksternal mengidentifikasi bahwa peluang yang dapat dimanfaatkan adalah 1 pertumbuhan penduduk sebagai peluang pasar; 2 kebijakan pemeritah mendorong industri otomotif; 3 semakin tingginya jumlah mobil penumpang di Indonesia. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi ancaman bagi perusahaan adalah 1 situasi politik yang belum stabil; 2 daya beli yang menurun; 3 fluktuasi rupiah mempengaruhi harga bahan baku. Berdasarkan nilai total matriks EFE sebesar 2,556 dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada pada posisi rata-rata dalam memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang ada. Dari nilai total matriks IFE yang didapat sebesar 3,042 dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada pada posisi internal yang kuat. Nilai total kedua matriks tersebut memposisikan perusahaan pada sel IV pada matiks IE. Strategi yang dapat diambil pada posisi sel tersebut adalah strategi growth and built. Hasil penentuan prioritas utama adalah strategi peningkatan mutu produk dan kualitas pelayanan pelanggan. Strategi peringkat kedua adalah pada strategi inovasi dan pengembangan produk. 21

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN