Investasi Dalam Pembangunan Teori Investasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Investasi Dalam Pembangunan

Investasi sering memiliki pengertian yang berbeda-beda di kalangan masyarakat atau para ahli ekonomi. Menurut Suratman 2002 investasi atau penanaman modal menyangkut penggunaan sumber-sumber yang diharapkan akan memberikan imbalan pengembalian yang menguntungkan di masa yang akan datang. Investasi juga dapat diartikan sebagai penggunaan sumber keuangan atau usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang menginginkan keuntungan darinya. Menurut Muljana 1995 pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat, semua kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat merupakan investasi. Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah umumnya bersifat infrastuktur atau prasarana yaitu bangunan fisik atau lembaga yang mempunyai fungsi yang esensial sebagai pembuka peluang dan pendukung kegiatan-kegiatan produksi, logistik dan pemasaran barang dan jasa serta kegiatan lain dalam bidang ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan dan keamanan. Sementara pembangunan yang dilaksanakan oleh masyarakat umumnya bersifat directly producing atau yang langsung menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi permintaan konsumen, baik perorangan, rumah tangga maupun industri. Secara umum tujuan dari keputusan investasi khususnya investasi yang berorientasi laba adalah untuk memaksimumkan tingkat keuntungan perusahaan Investasi itu sendiri dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu; 1 investasi yang tidak menghasilkan laba, 2 investasi yang tidak dapat diukur labanya, 3 investasi yang dapat diukur dari labanya.

2.2. Teori Investasi

Setiap pelaku ekonomi selalu ingin menambah investasi, agar investasi menguntungkan hasil penerimaan dari kenaikan produksi barang atau jasa di masa depan harus melebihi biaya pembayarannya. Jika suku bunga meningkat maka akan lebih sedikit investasi yang menguntungkan, dan jumlah barang-barang investasi yang diminta akan mengalami penurunan. Para ekonom membedakan antara tingkat bunga nominal dan tingkat bunga riil. Tingkat bunga nominal nominal interest rate adalah tingkat bunga yang biasa dilaporkan, itulah tingkat bunga yang dibayar investor ketika meminjam uang. Tingkat bunga riil mengukur biaya pinjaman yang sebenarnya oleh karena itu ia menentukan tingkat investasi. Sedangkan tingkat bunga riil real interest rate adalah tingkat bunga nominal yang dikoreksi karena pengaruh inflasi. Persamaan yang menggambarkan hubungan antara tingkat inflasi dengan suku bunga rii adalah: I = Ir 2.1 Menurut Mankiw 2000 investasi bergantung pada tingkat bunga riil karena tingkat bunga adalah biaya pinjaman. Berikut ini adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah investasi I pada suku bunga riil r tertentu. Suku Bunga Riil r Fungsi Investasi I r Nilai investasi I Gambar 2.1. Kurva Investasi Sumber: Mankiw 2000. Dari Gambar 2.1. terlihat bahwa kurva investasi memiliki slope negatif, sehingga jika suku bunga naik maka akan semakin sedikit proyek investasi yang menguntungkan. Salah satu faktor yang bisa meningkatkan permintaan investasi adalah inovasi teknologi. Sebelum menikmati manfaat inovasi, perusahaan dan rumah tangga harus membayar barang-barang investasi. Penemuan jalan tol tidak bernilai sampai mobil diproduksi dan jalur jalan dibuat. Gagasan tentang komputer tidak produktif sampai komputer berhasil diproduksi. Jadi, inovasi teknologi akan meningkatkan permintaan investasi. Permintaan investasi juga bisa berubah karena pemerintah mendorong atau membatasi investasi melalui undang-undang pajak. Jika pemerintah menaikkan pajak pendapatan perseorangan dan menggunakan penerimaan tambahan untuk memberlakukan pemotongan pajak bagi orang-orang yang ingin menginvestasikan dananya dalam modal baru, ini akan membuat lebih banyak proyek investasi yang menguntungkan. AE AE=Y AE 2 AE 1 Y Y 1 Y 2 r r r 1 r 1 r 2 r 2 IS I 1 I 2 I Y 1 Y 2 Y Gambar 2.2. Hubungan Suku Bunga, Investasi, Pengeluaran dan Pendapatan Nasional Sumber: Mankiw 2000. Berdasarkan Gambar 2.2. tampak bahwa kurva investasi dan suku bunga berslope negatif sehingga penurunan suku bunga r akan meningkatkan investasi dari I 1 ke I 2 . Peningkatan investasi ini mengakibatkan pengeluaran akan meningkat dari AE 1 ke AE 2 dan pada akhirnya peningkatan pengeluaran ini akan menyebabkan peningkatan pendapatan nasional yaitu dari Y 1 ke Y 2 . Di sisi lain jika terjadi kenaikan dalam tingkat bunga akan menyebabkan rumah tangga mengkonsumsi lebih sedikit dan menabung lebih banyak. Penurunan dalam konsumsi membuat sumber daya bisa diinvestasikan, sehingga investasi akan mengalami peningkatan.

2.3. Hasil Penelitian Terdahulu Analisis Input-Output