5. Sebagai imbalan terhadap kebutuhan langsung akan modal, buruh dan impor,
kebutuhan tidak langsung pada sektor-sektor lain perekonomian juga dapat diperkirakan.
6. Model input-output secara regional juga dapat dibuat untuk tujuan
perencanaan, menganalisis implikasi program pembangunan wilayah tertentu dan untuk perekonomian secara keseluruhan.
2.5.2. Struktur Tabel Input-Output
Menurut Glasson 1977 Tabel Input-Output adalah suatu kelompok akun
mengenai suatu perekonomian wilayah atau negara yang biasanya dalam bentuk moneter. Kerangka tabel input-output biasanya adalah suatu matriks berukuran
“n X n” dimensi yang dibagi menjadi 4 bagian dan tiap bagian mendeskripsikan suatu hubungan tertentu. Keseluruhan sistem adalah suatu seri yang
mengkorelasikan baris output dan kolom input. Isian sepanjang baris ke-i menunjukkan pengalokasian output yang dihasilkan sektor-i untuk memenuhi
permintaan antara sektor-sektor lainnya dan permintaan akhir. Isian sepanjang kolom ke-j menunjukkan struktur input yang digunakan oleh sektor-j dalam
proses produksinya, baik input antara maupun input primer. Suatu sektor yang memproduksi output akan mendistribusikan output
tersebut kepada dua pemakai yaitu 1 sektor produksi yang menggunakan sebagai bahan baku atau input antara dan 2 pemakai akhir yang menggunakan output
tersebut sebagai permintaan akhir. Perpindahan input antara bukan hanya terjadi dari suatu sektor ke sektor yang lain, melainkan juga terhadap sektor itu sendiri
atau yang disebut dengan perpindahan intrasektor. Jika nilai uang arus barang dari
sektor i ke sektor j diberi notasi z
ij
, total output sektor i diberi notasi X
i
dan total permintaan akhir dari sektor i diberi notasi Y
i
, maka persamaan output total sektor i dapat dituliskan sebagai berikut:
X
i
= z
i 1
+ z
i 2
+ z
i 3
+ … + z
in
+ Y
i.
2.2 Output sektor i tersebut dialokasikan ke sektor-sektor produksi lain dan ke
pemakai akhir. Jika dalam suatu perekonomian terdapat n sektor, maka akan terdapat n persamaan seperti persamaan 3.1 untuk seluruh sektor dalam
perekonomian tersebut, yaitu: X
1
= z
11
+ z
12
+ z
13
+ … + z
1n
+ Y
1,
X
2
= z
21
+ z
22
+ z
23
+ … + z
2n
+ Y
2,
Μ X
n
= z
n 1
+ z
n 2
+ zn
3
+ … + z
nn
+ Y
n.
2.3 Berdasarkan persamaan di atas dapat disusun suatu vektor kolom. Dimana
vektor kolom z dalam suatu persamaan disajikan sebagai berikut:
. 2.4
Vektor kolom di atas menunjukkan struktur input sektor 1 dimana koefisien z
1i
mencerminkan jumlah input yang diperlukan sektor i yang berasal dari sektor i, demikian juga z
2i
merupakan jumlah input sektor i yang berasal dari sektor 2. sektor produksi ini membutuhkan input lain yang biasa disebut input
promer. Faktor produksi tenaga kerja, tanah dan modal merupakan contoh input z
1i
z
2i
Μ z
ni
primer. Balas jasa dari faktor-faktor produksi tersebut yaitu upah atau gaji, sewa tanah dan bunga modal merupakan nilai tambah proses produksi tersebut.
Dalam suatu perekonomian selain menggunakan input primer dan input antara proses produksi terkadang juga membutuhkan input yang berasal dari luar
negeri yang biasa disebut dengan barang impor. Asumsikan dalam perekonomian hanya terdapat 2 sektor produksi yaitu sektor 1 dan sektor 2, terdapat 4 komponen
permintaan akhir yaitu konsumsi rumah tangga C, investasi perusahaan I, pengeluaran pemerintah G dan pengeluaran ekspor E. Faktor produksi yang
digunakan dalam perekonomian itu hanya ada 2 yaitu tenaga kerja L dan kapital N, sedangkan sektor produksi yang membeli input dari luar negeri diberi notasi
M.
Tabel 2.4. Struktur Umum Tabel Input-Output Sektor
Produksi Permintaan Akhir
Total Output
1 2 C
I G
E X
1 Sektor
Produksi 2
L
Nilai Tambah
N
Impor
M z
11
z
12
z
21
z
22
L
1
L
2
N
1
N
2
M
1
M
2
C
1
I
1
G
1
E
1
C
2
I
2
G
2
E
2
L
C
L
I
L
G
L
E
N
C
N
I
N
G
N
E
M
C
M
I
M
G
M
E
X
1
X
2
L N
M
Total Input X X
1
X
2
C I G E X
Sumber: Miller dan Blair 1985
Dari Tabel 2.4. terlihat bahwa total output yang diproduksi pada perekonomian tersebut dapat diperoleh dengan menjumlahkan baris secara
horizontal yaitu dengan persamaan: X = X
1
+ X
2
+ C + I + G + E. 2.5
Nilai total input perekonomian itu sendiri dapat diketahui dari penjumlahan kolom ke bawah yaitu dengan persamaan:
X = X
1
+ X
2
+ L + N + M. 2.6
Dalam Tabel Input-Output berlaku hukum keseimbangan sehingga total input yang digunakan akan sama dengan total output yang dihasilkan. Hal ini
dapat ditulis dalam persamaan berikut: X
1
+ X
2
+ L + N + M = X. X
1
+ X
2
+ C + I + G + E. 2.7
Dengan mengeliminasi variabel yang sama maka akan dapat diperoleh persamaan berikut:
L + N = C + I + G + E – M. 2.8
Pada Tabel 2.4. matriks dengan elemen kelompok di kiri atas disebut dengan
matriks input antara, sehingga dapat dibuat suatu matriks input antara Z yang isinya:
Z = 2.9
. Matriks dengan elemen kelompok di kiri bawah disebut dengan matriks
input primer. Matriks ini berisi balas jasa faktor produksi masing-masing sektor dalam perekonomian, sehingga dapat dibuat suatu matriks input primer W yang
isinya: z
11
z
12
z
21
z
22
W = 2.10
. Matriks dengan elemen kelompok di kanan atas disebut dengan matriks
permintaan akhir. Matriks ini berisi permintaan akhir untuk masing-masing sektor. Biasanya matriks ini dijadikan sebuah vektor kolom yang setiap
elemennya adalah total permintaan akhir dari masing-masing sektor dalam perekonomian yaitu:
Y = =
2.11 .
2.5.3. Keterbatasan Tabel Input-Output