92 Amerika Serikat merupakan negara asal impor anggur Indonesia terbesar
kedua. Umumnya impor anggur dari Amerika Serikat akan memuncak di akhir tahun. Tahun 2001 dan 2002 permintaan impor anggur dari USA adalah sebesar
4.828 dan 7.240 ton atau pada tahun 2002 meningkat sebesar 49,96 persen. Pada tahun 2003 permintaan anggur impor dari USA masih terus meningkat
dengan peningkatan sebesar 2,62 dan 56,18 persen dari tahun 2004, sehingga permintaan impor pada tahuin 2003 tahun 2004 adalah sebesar 7.430 dan
11.605 ton. Tahun 2005 permintaan impor anggur dari USA menurun sebesar 5,74 persen dari tahun 2004 menjadi sebesar 10.938 ton.
b. Peramalan Permintaan Impor Anggur dari Amerika Serikat
Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 23, hasil peramalan terbaik diperoleh melalui metode Dekomposisi Multiplikatif Yt = 146011 + 18187,2t.
Hasil pengolahan data permintaan impor anggur dari Amerika Serikat menghasilkan nilai MSE terkecil sebesar. 1,60E+11. Hasil pengolahan dan
peramalan permintaan angur dari Amerika Serikat untuk 12 bulan ke depan dengan menggunakan metode Dekomposisi Multiplikatif pada Lampiran 45.
Total permintan anggur dari USA untuk 12 bulan ke depan sebesar 16.882 ton atau meningkat 8.474 ton dari tahun sebelumnya. Puncak permintaan
terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 4.283 ton, sedangkan puncak terendah terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 5 ton.
Tabel 23. Nilai MSE Metode Peramalan Time Series pada Permintaan Angggur dari Amerika Serikat
No. Metode
MSE MSE terkecil
1 Trend 3,30E+12
6
2 W. Multiplikatif
1,84E+11 2
3 W. Aditif
2,33E+11 4
4 D. Multiplikatif 1,60E+11
1 5
D. Aditif 2,75E+11
5
6 SARIMA 1,0,0 0,0,1
12
2,14E+11 3
93
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Impor Anggur dari Amerika Serikat USA
Keseluruhan variabel hipotesis penelitian yang diduga mempengaruhi permintaan anggur dari USA yang berpengaruh nyata antara lain, lag impor dan
variabel dummy musim panen dari negara pengekspor. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh nyata adalah nilai tukar, harga apel impor dan pasokan
mangga PIKJ. Perkembangan harga anggur USA dari tahun 2002 sampai 2005
menunjukkan adanya usur trend yang menurun lihat Lampiran 46. Walaupun terjadi fluktuasi dalam tiap bulannya, tetapi flukutusi tersebut berada pada selang
yang semakin menurun. Perkembangan harga yang terjadi tersebut diduga menyebabkan nilai tukar dan harga tidak berpengaruh terhadap permintaan
anggur dan USA.
Tabel 24. Hasil Analisis Model Regresi Permintaan Impor Anggur dari USA Tahun 2002-2005
Elastisitas Peubah koefisien
SE koefisien
t hitung
p- value
VIF SR LR
Constant
-1215276
1283693 -0,95
0,351 Nilai tukar
155,1 119,9
1,29 0,206
1,10 1,83
2,88 Harga anggur impor
-19353 248407
-0,08 0,938
1,50 -0,03 -0,05
Pasokan mangga PIKJ -0,03209
0,02245 -1,43
0,163 4,00 -0,18
-0,28 Harga mangga PIKJ
-55,01 46,79
-1,18 0,249 2,80
-0,25 -0,39 Lag volume impor
0,3654 0,1454
2,51 0,017
4,60 Februari
-164055 384219
-0,43 0,672
2,60 Maret
-117035 465490
-0,25 0,803
3,80 April
-63089 451824
-0,14 0,890
3,60 Mei
54543 429310
0,13 0,900
3,30 Juni
189022 423376
0,45 0,658
3,20 Juli
285162 414578
0,69 0,497
3,00 Agustus
723671 411396
1,76 0,088
3,00 September
1095419 390975
2,80 0,009
2,70 Oktober
2250888 478992
4,70 0,000
4,10 November
1880335 409927
4,59 0,000
3,00 Desember
1741471 393087
4,43 0,000
2,70 R-Sq = 86,6
R-Sqadj = 79,6 Durbin-Watson statistic =1,82
F hit = 12,47 Keterangan:
= signifikan pada taraf nyata 5 ; = signifikan pada taraf nyata 10 SR = jangka pendek;
LR = jangka panjang
94 Variabel pasokan mangga PIKJ tidak berpengaruh nyata terhadap
perubahan permintaan mengindikasikan bahwa impor anggur adalah ancaman untuk buah lokal. Apabila anggur merupakan substitusi dari buah lokal maka
pada saat pasokan buah lokal menurun terjadi peningkatan permintaan impor anggur dari USA. Puncak musim produksi mangga lokal adalah berkisar pada
bulan Agustus sampai Desember. sedangkan puncak impor apel dari USA berpengaruh nyata pada bulan Juni sampai Desember. Puncak produksi mangga
lokal dan puncak impor anggur dari USA yang jatuh bersamaan akan terjadi
persaingan antara anggur USA dengan Buah lokal.
Pengujian asumsi kenormalan dilakukan dengan melihat grafik Kolmogorov-Smirnov Lampiran 48. Berdasarkan grafik ini, terlihat bahwa titik
residual yang ada tergambar segaris dan nilai P-value sebesar 0,130 lebih besar dari
α = 0,05. artinya, residual model permintaan anggur dari USA terdistribusi normal. Pengujian lainnya yaitu asumsi homoskedastisitas atau masalah
heteroskedastisitas diperiksa menggunakan grafik Residual Plot, dimana Lampiran 47. Pada grafik scatter plot tidak ditemukan titik yang berpola
sistematik acak. Hal ini menunjukkan bahwa variasi setiap unsur residual adalah sama konstan. Adapun masalah multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
VIF. Pada Tabel 24 terlihat bahwa semua variabel bebas penjelas mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10, sehingga tidak terjadi masalah multikolinearitas.
Sedangkan uji Durbin-Watson untuk melihat autokorelasi dihasilkan nilai sebesar 1,82
, maka berdasarkan hipotesis awal dapat diambil kesimpulan tidak terdapat autokorelasi antar veriabel bebas dalam model. Hasil dugaan model regresi
permintaan impor anggur dari USA Tabel 24 diperoleh koefisien determinasi sebesar 86,6 persen. Hasil tersebut memiliki pengertian bahwa 86,6 persen
perubahan volume permintaan impor anggur dari USA dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas dalam model, sedangkan 23,4 persen diterangkan oleh
95 faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam model. Hasil pengolahan regresi dari
permintaan anggur impor dari USA dapat dilihat pada Lampiran 48. Hasil uji F
model secara keseluruhan signifikan pada taraf nyata sebesar 5 persen. Hasil tersebut memiliki pengertian bahwa secara bersama-sama semua variabel bebas
dalam model mampu menjelaskan dengan baik perubahan volume permintaan impor anggur dari USA.
5.4.1.3. Permintaan Impor Anggur dari China a. Plot Data
China merupakan negara asal impor anggur Indonesia terbesar ketiga. Umumnya impor anggur dari China akan memuncak di Akhir tahun. Terjadi
peningkatan yang sangat tajam permintaan impor anggur dari China dari tahun 2001 sampi 2002 yaitu sebesar 344,62 persen. Pada tahun 2001 dan 2002
permintaan impor anggur dari China adalah sebesar 93 dan 419 ton. Tahun 2002 dan 2003 masih terjadi peningkatan yaitu sebesar 8,40 dan 217,53 persen.
Permintaan anggur impor tahun 2003 dan 2004 adalah sebesar 455 dan 1.445. ton. Penurunan terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 59,63 persen dari tahun
2004 yaitu menjadi sebesar 583 ton.
Perkembangan Impor Anggur Indonesia dari China Tahun 2001-2005
50000 100000
150000 200000
250000 300000
ja nu
ar i
m ar
et m
ei ju
li se
pt em
be r
no ve
m be
r ja
nu ar
i m
ar et
m ei
ju li
se pt
em be
r no
ve m
be r
ja nu
ar i
m ar
et m
ei ju
li se
pt em
be r
no ve
m be
r ja
nu ar
i m
ar et
m ei
ju li
se pt
em be
r no
ve m
be r
ja nu
ar i
m ar
et m
ei ju
li se
pt em
be r
no ve
m be
r
Bulan B
e ra
t B e
rs ih
k g
Impor Anggur
Gambar 14. Perkembangan Impor Anggur Indonesia dari China tahun 2001–2005
96
b. Peramalan Permintaan Impor Anggur dari China