66 sebesar 5 persen. Hasil tersebut memiliki pengertian bahwa secara bersama-
sama semua variabel bebas dalam model mampu menjelaskan dengan baik perubahan volume permintaan impor oranges dari China.
5.1.2.2. Permintaan Oranges dari Australia a. Plot Data
Perkembangan Impor Oranges Indonesia dari Australia Tahun 2001-2005
200000 400000
600000 800000
1000000 1200000
1400000 1600000
Ja nu
ar i
m ar
et m
ei ju
li se
pt em
be r
no ve
m be
r ja
nu ar
i m
ar et
m ei
ju li
se pt
em be
r no
ve m
be r
ja nu
ar i
m ar
et m
ei ju
li se
pt em
be r
no ve
m be
r ja
nu ar
i m
ar et
m ei
ju li
se pt
em be
r no
ve m
be r
ja nu
ar i
m ar
et m
ei ju
li se
pt em
be r
no ve
m be
r
Bulan B
e ra
t B e
rs ih
k g
Impor Oranges
Gambar 7. Perkembangan Impor Oranges Indonesia dari Australia Tahun 2001–2005
Australia merupakan negara asal impor oranges Indonesia terbesar ketiga. Selama tahun 2001 – 2005, impor oranges Indonesia terbesar dari
Australia terjadi pada setiap awal tahun dan akhir tahun. Tahun 2001 permintan impor oranges Indonesia dari Australia adalah sebesar 2.491 ton. Meningkat 5,56
persen dari tahun 2001, tahun 2002 total permintaan impor oranges menjadi 2.630 ton. Pada tahun 2003 meningkat 49,18 persen dari tahun 2002 dan tahun
2004 meningkat sebesar 83,65 persen dari tahun 2003. Pada tahun 2005 menurun 43 persen, sehingga total permintaan oranges impor dari Asutralia pada
tahun 2005 menjadi 4.065
ton.
b. Peramalan Permintaan Impor Oranges dari Australia
Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 11 dibawah ini, hasil pengolahan terbaik diperoleh melalui Winters Multiplikatif. Hasil pengolahan data
permintaan impor oranges dari Australia menghasilkan nilai MSE terkecil sebesar 3,43E+10. Metode ini optimal pada nilai pemulusan level estimasi saat ini
67 sebesar 0,7. Untuk nilai pemulusan trend sebesar 0,005 sedangkan untuk
musimannya sebesar 0,005. Hasil pengolahan dan peramalan dengan menggunakan metode winters multiplikatif dapat dilihat pada Lampiran 19.
Permintaan oranges dari Australia terjadi peningkatan dari tahun
sebelumnya yaitu menjadi sebesar 4.781 ton. Rata-rata permintaan oranges dari Australia sebesar 398 ton per bulan. Puncak terendah impor oranges dari
Australia terjadi pada bulan yaitu April sebesar 57 ton. Sedangkan puncak tertinggi permintaan oranges sebesar 797 ton terjadi pada bulan Agustus.
Tabel 11. Nilai MSE Metode Peramalan Time Series pada Permintaan Impor Oranges
Indonesia dari Australia No. Metode
MSE MSE
Terkecil 1
Trend 2,77E+11 6
2 Winters Multiplikatif 3,43E+10
1 3
Winters Aditif 3,97E+10
2
4
Dekomposisi Multiplikatif 4,65E+10
3
5
Dekomposisi Aditif 5,75E+10
4
6
SARIMA 0,1,1 0,1,1. 5,94E+10
5
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Impor Oranges dari Australia
Variabel yang diduga mempengaruhi permintaan oranges dari Australia berpengaruh hanya lag impor. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh nyata
antara lain nilai tukar, harga apel impor, pasokan dan harga buah jeruk PIKJ. Nilai tukar dan harga oranges tidak berpengaruh terhadap permintaan
oranges dari Australia diduga disebabkan oranges dari Australia memiliki daya saing di sisi harga. Hal tersebut ditunjukkan pada Lampiran 20, dapat dilihat rata-
rata harga oranges Australia berada di bawah harga rata-rata produsen oranges. Nilai koefisien nilai tukar dan harga yang bernilai positif, diduga terdapat indikasi
pada saat harga oranges Australia tinggi masih dapat bersaing dengan oranges dari negara lain. Jenis yang berbeda antara oranges dan jeruk lokal, terdapat
dugaan pada saat jeruk lokal meningkat konsumsi oranges diikuti dengan
68 peningkatan konsumsi jeruk lokal. Puncak musim oranges Australia adalah jatuh
pada bulan Juni.
Tabel 12. Hasil Analisis Model Regresi Permintaan Impor Oranges dari Australia Tahun 2002-2005
Elastisitas Peubah koefisien
SE koefisien
t- hitung
p- value
VIF LR
Constant -26,52
22,79 -1,16
0,254 Nilai tukar
2,547 1,728
1,47 0,150
1,8 3,96
Harga oranges impor 0,1031
0,2681 0,38
0,703 1,6
0,16 Pasokan jeruk PIKJ
0,3337 0,3343
1,00 0,326
3,4 0,52
Harga jeruk PIKJ 0,628
0,8114 0,77 0,445
2,4 0,98
Lag volume impor 0,3572
0,172 2,08 0,046
5,9 Februari -0,2701
0,3987 -0,68
0,503 1,9
Maret -0,1761 0,4267
-0,41 0,683
2,2 April -1,011
0,4513 -2,24
0,032 2,5
Mei 0,212 0,5054
0,42 0,678
3,1 Juni 1,4995
0,4641 3,23
0,003 2,6
Juli 0,9169 0,4635
1,98 0,057
2,6 Agustus 1,1958
0,4727 2,53
0,017 2,7
September 0,9849 0,4641
2,12 0,042
2,6 Oktober 1,0462
0,4189 2,50
0,018 2,1
November 1,2544 0,4307
2,91 0,007
2,3 Desember
0,2945 0,4283
0,69 0,497
2,2 R-Sq = 84,5
R-Sqadj = 76,4 Durbin-Watson statistic =2,24
F hit =10,53 Keterangan:
= signifikan pada taraf nyata 5 ; = signifikan pada taraf nyata 10 SR = jangka pendek;
LR = jangka panjang Evaluasi model regresi permintaan apel dari Australia dapat dilihat pada
Lampiran 22. Pertama, untuk mengetahui uji normalitas dapat dilihat dari grafik Kolmogorov-Smirnov lampiran 22. Titik-titik residual yang tergambar dalam
grafik tersebut segaris dan P-value sebesar 0,085 lebih besar dari taraf nyata 5 persen, yang berarti residual model oranges dari Australia terdistribusi normal.
Kedua, asumsi homoskedastisitas atau masalah heteroskedastisitas diperiksa menggunakan grafik Residual Plot Lampiran 21. Pada grafik residual plot tidak
ditemukan titik yang berpola sistematik acak. Hal ini menunjukkan bahwa variasi setiap unsur residual adalah sama konstan. Ketiga, masalah
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF. Pada Tabel 4 terlihat bahwa semua variabel bebas penjelas mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10, sehingga tidak
69 terjadi masalah multikolinearitas. Keempat Uji Durbin-Watson menghasilkan nilai
sebesar 2,32, maka tidak dapat diambil kesimpulan terdapat autokorelasi antar veriabel bebas dalam model. Hasil dugaan model regresi permintaan impor
oranges dari Australia Tabel 12 diperoleh koefisien determinasi sebesar 70,3 persen. Hasil tersebut memiliki pengertian bahwa 70,3 persen perubahan volume
permintaan impor oranges dari Australia dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas dalam model, sedangkan 29,7 persen diterangkan oleh faktor-faktor lain
yang tidak terdapat dalam model. Hasil uji F untuk model secara keseluruhan signifikan pada taraf nyata sebesar 5 persen. Hasil tersebut memiliki pengertian
bahwa secara bersama-sama semua variabel bebas dalam model mampu menjelaskan dengan baik perubahan volume permintaan impor oranges dari
Australia.
5.1.2.3 Permintaan Oranges dari Amerika Serikat a. Plot Data
Perkembangan Impor Oranges Indonesia dari Amerika Serikat Tahun 2001-2005
50000 100000
150000 200000
250000 300000
350000 400000
450000 500000
Ja nu
ar i
m ar
et m
ei ju
li se
pt em
be r
no ve
m be
r ja
nu ar
i m
ar et
m ei
ju li
se pt
em be
r no
ve m
be r
ja nu
ar i
m ar
et m
ei ju
li se
pt em
be r
no ve
m be
r ja
nu ar
i m
ar et
m ei
ju li
se pt
em be
r no
ve m
be r
ja nu
ar i
m ar
et m
ei ju
li se
pt em
be r
no ve
m be
r
Bulan B
er a
t B er
si h
k g
Impor Oranges
Gambar 8. Perkembangan Impor Oranges Indonesia dari Amerika Serikat Tahun 2001–2005
Amerika serikat merupakan negara asal impor oranges Indonesia terbesar keenam. Selama tahun 2001 – 2005, impor oranges Indonesia terbesar
dari Amerika Serikat umumnya terjadi pada setiap tengah dan akhir tahun. Namun tidak seperti Brazil, dan Afrika Selatan impor oranges Indonesia dari
Amerika Serikat hampir selalu ada di sepanjang tahun meskipun dalam jumlah
70 yang sangat kecil dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Sehingga bisa
dikatakan bahwa pasokan oranges dari Amerika Serikat hampir selalu ada di setiap tahunnya.
Sepanjang tahun 2001, Indonesia tidak mengimpor oranges dari Afrika Selatan pada bulan Oktober. Impor tertinggi di tahun 2001 terjadi di bulan Mei,
yaitu sebesar 22.252 kg. Indonesia tidak mengimpor oranges dari Amerika Serikat terjadi kembali pada bulan Agustus-September 2003.
Tahun 2001 permintaan impor oranges dari USA sebesar 1.339 ton. Tahun 2002 permintan oranges dari USA sebesar 1.438
ton atau meningkat 7,39 persen dari tahun 2001. Pada tahun 2003 menurun 21,54 persen dari tahun 2002
menjadi 1.128 ton. Meningkat kembali sebesar 36,05 persen pada tahun 2004 menjadi 1.535 ton. Pada tahun 2005 terjadi penurunan sebesar 17,64 persen
menjadi 1.264 ton.
b. Peramalan Permintaan Impor Oranges dari Amerika Serikat