Peramalan Permintaan Impor Pear dari China Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Impor Pear dari China

101 permintaan anggur tahun 2001 yaitu dari 33.523 ton menjadi 38.039 ton. Pada tahun 2003 menurun sebesar 19,47 persen dari tahun 2002 menjadi sebesar 30.634 persen. Pada tahun 2004 meningkat sangat tajam dari tahun 2003 yaitu sebesar 122,95 persen menjadi 68.292 ton. Permintaan pear dari China masih terus meningkat sampai tahun 2005 yaitu dengan peningkatan sebesar 10,69 persen. Pada tahun 2005 permintaan anggur dari China menjadi sebesar 31.317 ton. Perkembangan Impor Pear Indonesia dari China Tahun 2001-2005 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000 ja nu ar i m ar et m ei ju li se p te m be r no ve m be r ja nu ar i m ar et m ei ju li se p te m be r no ve m be r ja nu ar i m ar et m ei ju li se p te m be r no ve m be r ja nu ar i m ar et m ei ju li se p te m be r no ve m be r ja nu ar i m ar et m ei ju li se p te m be r no ve m be r Bulan Be ra t Be rs ih k g impor pear Gambar 15. Perkembangan Impor Pear Indonesia dari China tahun 2001–2005

b. Peramalan Permintaan Impor Pear dari China

Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 27, hasil peramalan terbaik diperoleh melalui metode Winters Multiplikatif. Hasil pengolahan data permintaan impor pear dari China menghasilkan nilai MSE terkecil sebesar 2,26E+12. Metode ini optimal pada nilai pemulusan level estimasi saat ini sebesar 0,390. Untuk nilai pemulusan trend sebesar 0,050 sedangkan untuk musimannya sebesar 0,010. Hasil pengolahan dan peramalan untuk 12 bulan ke depan permintaan pear dari China dengan menggunakan metode Winters Multiplikatif dapat dilihat pada Lampiran 54. Total permintaan anggur dari china untuk 12 bulan ke depan menurun menjadi 68.045 ton atau terjadi penurunan sebesar 7.546 ton dari tahun sebelumnya. Puncak permintaan tertinggi terjadai pada bulan Oktober , yaitu sebesar 7.092 ton, sedangkan pucak terendah permintaan terjadi pada bulan Juli 102 yaitu sebesar 3.358 ton. Rata-rata permintaan anggur dari china sebesar 5.670 ton. Tabel 27. Nilai MSE Metode Peramalan Time Series pada Permintaan Impor Pear dari China No. Metode MSE MSE terkecil 1 Trend 1,18E+13 6 2 Winters Multiplikatif 2,26E+12 1 3 Winters Aditif 2,68E+12 2 4 Dekomposis Multiplikatif 2,85E+12 3 5 Dekomposisi Aditif 2,84E+12 4 6 SARIMA 1,1,0 1,1,0 12 3,74E+12 5

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Impor Pear dari China

Berdasarkan hipotesis penelitian, keseluruhan variabel yang diduga mempengaruhi permintaan pear dari China yang berpengaruh nyata antara lain harga pear impor dan lag impor. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh nyata antara lain nilai tukar pasokan harga mangga PIKJ dan dummy bulanan. Tabel 28. Hasil Analisis Model Regresi Permintaan Impor Pear dari China Tahun 2002-2005 Elastisitas Peubah koefisien SE koefisien t- hitung p- value VIF LR Constant -1,035 9,699 -0,11 0,916 Nilai tukar 1,249 1,135 1,10 0,280 1,5 1,71 Harga pear impor -0,5222 0,1545 -3,38 0,002 1,8 -0,71 Pasokan mangga PIKJ 0,01897 0,02727 0,70 0,492 4,2 0,02 Harga mangga PIKJ 0,00966 0,02605 0,37 0,713 2,7 0,01 Lag volume impor 0,2677 0,156 1,72 0,096 2,3 Februari -0,0226 0,3013 -0,07 0,941 2,1 Maret 0,2549 0,3562 0,72 0,480 2,9 April 0,0587 0,3294 0,18 0,860 2,5 Mei 0,0945 0,3086 0,31 0,762 2,2 Juni 0,0462 0,2883 0,16 0,874 1,9 Juli -0,2483 0,2826 -0,88 0,386 1,8 Agustus 0,0864 0,3089 0,28 0,782 2,2 September 0,528 0,4195 1,26 0,218 4,1 Oktober 0,36 0,3196 1,13 0,269 2,4 November 0,4071 0,2878 1,41 0,167 1,9 Desember 0,3872 0,2842 1,36 0,183 1,9 R-Sq = 66,8 R-Sqadj = 49,6 Durbin-Watson statistic = 2,23 F hit =3,89 Keterangan: = signifikan pada taraf nyata 5 ; = signifikan pada taraf nyata 10 SR = jangka pendek; LR = jangka panjang 103 Perubahan harga yang cukup signifikan dari perkembangan harga tahun 2002-2005 pear dari China diduga menyebabkan harga pear berpengaruh terhadap permintaan impor pear dari China Lampiran 55. Harga pear pada bulan dari tahun 2002-2003 meningkat tajam, dari harga terendah 0,69 Dollar pada bulan Januari 2002 hingga mencapai puncak pada harga 1,22 Dollar yang terjadi pada bulan September 2003. Pada tahun 2004 harga Pear menurun sampai menyentuh harga terendah, yaitu sebesar 0,27 Dollar yang terjadi pada bulan Juni 2005. Terdapat indikasi konsumsi pear China tidak berubah pada saat pasokan mangga meningkat, akan tetapi sebaliknya. Ada dugaan mangga kurang kuat digunakan sebagai barang substitusi dari pear. Ada beberapa evaluasi model regresi permintaan pear dari China. Pertama, untuk mengetahui uji normalitas dapat dilihat dari grafik Kolmogorov- Smirnov lampiran 57. Titik-titik residual yang tergambar dalam grafik tersebut segaris dan P-value sebesar 0,15 lebih besar dari taraf nyata 5 persen, yang berarti residual model permintaan pear dari China terdistribusi normal. Kedua, asumsi homoskedastisitas atau masalah heteroskedastisitas diperiksa menggunakan grafik Residual Plot Lampiran 56. Pada grafik residual plot tidak ditemukan titik yang berpola sistematik acak. Hal ini menunjukkan bahwa variasi setiap unsur residual adalah sama konstan. Ketiga, masalah multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF. Pada Tabel 28 terlihat bahwa semua variabel bebas penjelas mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10, sehingga tidak terjadi masalah multikolinearitas. Keempat Uji Durbin-Watson menghasilkan nilai sebesar 2,15, maka dapat diambil kesimpulan tidak terdapat autokorelasi antar veriabel bebas dalam model. Hasil dugaan model regresi permintaan impor pear dari China Tabel 28 diperoleh koefisien determinasi sebesar 63,0 persen. Hasil tersebut memiliki pengertian bahwa 63,0 persen perubahan volume permintaan impor pear dari China dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas dalam model, 104 sedangkan 37,0 persen diterangkan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam model. Hasil pengolahan regresi dari permintaan pear impor dari China dapat dilihat pada Lampiran 57. Hasil uji F untuk model secara keseluruhan signifikan pada taraf nyata sebesar 5 persen. Hasil tersebut memiliki pengertian bahwa secara bersama-sama semua variabel bebas dalam model mampu menjelaskan dengan baik perubahan volume permintaan impor pear dari China.

5.1.5.2. Permintaan Pear dari Australia a. Plot Data

Perkembangan Impor Pear Indoenesia dari Australia Tahun 2001-2005 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 ja nu ar i m ar et m ei ju li se pt em be r no ve m be r ja nu ar i m ar et m ei ju li se pt em be r no ve m be r ja nu ar i m ar et m ei ju li se pt em be r no ve m be r ja nu ar i m are t m ei ju li se pte m be r no ve m be r ja nu ar i m ar et m ei ju li se pt em be r no ve m be r Bulan B e ra t B e rs ih k g Impor Pear Gambar 16. Perkembangan Impor Pear Indonesia dari Australia tahun 2001–2005 Australia merupakan negara asal impor pear Indonesia terbesar kedua. Umumnya impor pear dari Australia akan memuncak di tengah tahun. Jumlah impor pear di awal dan akhir tahun umumnya menurun. Permintaan impor pear dari Australia pada tahun 2001 dan 2002 adalah sebesar 3.643 dan 3.204 ton atau pada tahun 2002 menurun sebesar 12,06 persen dari tahun 2001. penurunan terus terjadi sampai tahun 2004. Pada tahn 2003 menurun sebesar 48,35 persen dari tahun 2002 dan tahun 2004 menurun 26,46 persen dari tahun 2003. Permintaan impor pear dari Australia tahun 2003 dan 2004 adalah sebesar 1.655 dan 1.217 ton. Pada tahun 2005 meningkat sebesar 6,68 persen dari tahun 2004 menjadi sebesar 1.298 ton. 105

b. Peramalan Permintaan Impor Pear dari Negara Australia