Peramalan Permintaan Impor Pear dari Negara Australia

105

b. Peramalan Permintaan Impor Pear dari Negara Australia

Berdasarkan Tabel 29, metode peramalan time series terbaik untuk permintaan anggur dari china adalah Metode SARIMA 1,0,0 0,1,1 12 atau dalam persamaan back shift notation: 1-B 12 1 1-0.6735BY t = 1-0.7665B 12 ε t . Hasil Pengolahan metode SARIMA 1,0,0 0,1,1 12 untuk peramalan permintaan pear dari Australia dapat dilihat pada Lampiran 58. Tabel 29. Nilai MSE Beberapa Metode Peramalan Time Series pada Permintaan Impor Pear dari Australia No. Metode MSE MSE terkecil 1 Trend 6,82E+10 6 2 W. Multiplikatif 1,17E+10 2 3 W. Aditif 1,18E+10 3 4 D. Multiplikatif 1,67E+10 5 5 D. Aditif 1,62E+10 4 6 SARIMA 1,0,0 0,1,1 12 1,02E+10 1 1. Identifikasi Berdasarkan gambar plot ACF dan PACF pada Lampiran 58, plot ACF memiliki pola eksponensial menurun damped exponensial, sedangkan PACFnya cut off. Pada gambar plot gambar autokorelasi dapat dilihat nilai autokorelasi yang berbeda nyata dari nol terdapat pada Lag 1 dan 2. Pada selain lag-lag tersebut, nilai autokorelasinya sama dengan nol. Hal ini menunjukkan bahwa data permintaan impor pear dari Australia sudah stasioner, jadi tidak perlu dilakukan pembedaan.

2. Estimasi

Melihat pola ACF dan PACF model tentatif yang mungkin adalah AR 1. selain kemungkinan dari model tersebut, tidak menutup kemungkinan untuk model tentatif yang lain. Menentukan model terbaik diantara model-model yang ditentukan adalah memilih model yang memiliki nilai MSE terkecil. Walaupun pada plot non musiman tidak menunjukkan adanya unsur trend, juga pengolahan 106 diuji dengan melakukan pembedaan. Keseluruhan model yang diuji, model SARIMA 0,0,00,1,1 12 merupakan model yang paling baik. 3. Evaluasi Model Uji Diagnostik Setelah dilakukan estimasi parameter model, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk memastikan apakah model yang diestimasi sudah baik atau belum. Kreiteria dalam evaluasi metode SARIMA antara lain: - Proses iterasi harus convergence Hasil pengolahan Model SARIMA menunjukkan bahwa proses iterasi telah convergence antara dua model sudah tidak ada beda yang nyata. Proses iterasi terlah convergence ditunjukkan adanya pernyataan relative change in each estimate less then 0,0010. - Residual random Residual dari hasil peramalan dari model juga menunjukkan bahwa residual forcast error sudah random. Sebagai indikator residual hasil ramalan telah random indikator yang digunakan adalah modified Box-Pierce statistik. Hal ini ditunjukkan bahwa nilai P-value untuk uji staitistik dari residual lebih besar dari 0,05. - Kondisi invertibilitas ataupun Satisioneritas harus terpenuhi Kondisi invertibilitas ataupun stasioner telah terpenuhi. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah koefisien MA atau AR yang masing-masingnya kurang dari satu. Dalam output model terlihat jumlah koefisien untuk AR 1 = 0,6735 dan SMA 1,1 = 0,7665 - Parameter yang diestimasi harus berbeda nyata dari nol Parameter yang diestimasi berbeda nyata dengan nol. Ini dapat dilihat dari nilai P-value koefisien yang kurang dari 0,05. Terlihat pada output bahwa P- value koefisen untuk AR 1 = 0,000 dan untuk SMA 1,1 = 0,000. 107 - Model harus parsimonius Keseluruhan model yang telah memenuhi syarat di atas, model SARIMA ARIMA 0,0,00,1,1 12 adalah model yang relatif sudah dalam bentuk paling sederhana. - Model harus memiliki MSE terkecil Model ini memiliki nilai MSE terkecil dari keseluruhan model yang dicoba. Model ini Meiliki nilai MSE sebesar 1,02E+10.

4. Peramalan

Total permintaan pear dari Australia untuk 12 bulan ke depan menjadi sebesar 1.905 ton, dengan rata-rata sebesar 158 ton per bulan. Puncak tertinggi impor terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 340 ton, sedangkan puncak terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 39 ton. Hasil peramalan ini dapat dilihat secara langsung seperti yang terlihat pada output pengolahan data pada Lampiran 58.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Impor Pear Impor dari Australia