Kependudukan Tingkat pendidikan Mata pencaharian Budaya

D. Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Sekitar

1. Kependudukan

Desa Pinang Sebatang Barat merupakan desa yang terletak di jalur aksesibilitas menuju Arboretum PT. Arara Abadi. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang memiliki hubungan baik dengan perusahaan yaitu melalui keikutsertaannya dalam kegiatan-kegiatan CR Community Relation perusahaan. Berdasarkan Profil Desa Pinang Sebatang Barat Tahun 2008, luas Desa Pinang Sebatang Barat adalah 1442 km 2 dengan jumlah penduduk sebanyak 4471 jiwa 1380 KK, terdiri dari 2422 penduduk laki-laki dan 2049 penduduk perempuan.

2. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk Desa Pinang Sebatang Barat cukup beragam. Sebagian besar penduduk telah mengenyam pendidikan hingga jenjang SMA 50. Penduduk yang mengenyam pendidikan hingga jenjang SMP sebanyak 10. Terdapat pula penduduk yang telah mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi 15. Namun, masih ada penduduk yang mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat sekolah dasar sebanyak 20 dan sebanyak 5 penduduk yang sama sekali tidak merasakan pendidikan formal selama hidupnya Desa Pinang Sebatang Barat 2008.

3. Mata pencaharian

Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Pinang Sebatang Barat adalah sebagai petani 45. Mata pencaharian terbesar kedua adalah sebagai karyawan swasta 37, yaitu sebagai pegawai PT. Arara Abadi. Selain itu, terdapat pula mata pencaharian lain meliputi PNS, peternak, montir, TNI dan pengusaha kecil Desa Pinang Sebatang Barat 2008. Perbandingan masyarakat berdasarkan jenis mata pencaharian disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Jenis mata pencaharian penduduk Desa Pinang Sebatang Barat No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Penduduk jiwa 1 Petani 1540 2 PNS 45 3 Peternak 15 4 Montir 8 5 TNI 1 6 Pengusaha kecil 580 7 Karyawan swasta 1268 Sumber: Profil Desa Pinang Sebatang Barat 2008

4. Budaya

Suku asli Desa Pinang Sebatang Barat berasal dari Suku Melayu. Saat ini sebanyak 55 dari total seluruh penduduk berasal dari Suku Melayu, sisanya berasal dari suku Minang, Batak, Nias, Jawa dan Sunda. Suku Minang dan Batak yang merupakan pendatang cukup memberikan pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dirasakan melalui bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu Bahasa Melayu, Bahasa Minang dan Bahasa Batak. Mayoritas penduduk desa tersebut menganut Agama Islam 90 dan sebanyak 10 menganut Agama Protestan, Katholik dan Budha Desa Pinang Sebatang Barat 2008.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sumberdaya Wisata

Arboretum PT. Arara Abadi memiliki sumberdaya wisata yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek kegiatan ekowisata. Sumberdaya wisata tersebut dapat dikelompokkan menjadi sumberdaya wisata alam dan sumberdaya wisata buatan. Sumberdaya wisata alam meliputi keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwaliar serta bentang alam yang menyusun kawasan tersebut. Arboretum PT. Arara Abadi merupakan ekosistem hutan alam yang tersusun dari berbagai jenis tumbuhan lokal dari berbagai tingkatan dan merupakan habitat berbagai jenis satwaliar. Bentang alam kawasan terdiri dari hutan, rawa gambut dan sungai. Kawasan tersebut juga memiliki sumberdaya wisata buatan, yaitu atraksi gajah binaan.

1. Tumbuhan

Arboretum PT. Arara Abadi ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan dari berbagai tingkatan. Pohon-pohon yang tumbuh didominasi oleh suku Dipterocarpaceae. Jenis-jenis pohon yang terdapat di Arboretum PT. Arara Abadi antara lain: kulim Scorodocarpus borneensis, kayu batu Irvingia malayana, meranti Shorea spp., gaharu Aquilaria malaccensis, merawan Hopea mengarawan, kemenyan Styrax benzoin, kerbau jalang Melanorhoea sp., geronggang Cratoxylum arborescens, ramin Gonystyllus macrophyllus, embacang hutan Mangifera foetida, resak Vatika stapfiana, raman Bouea burmanica, mempening Quercus sp., balam Palaquium burchii, kempas Koompassia malaccensis, rengas burung Gluta elegens, tamparan hantu Sindora walichii dan durian hutan Durio carinatus. Jenis tumbuhan bukan pohon yang hidup di kawasan tersebut juga cukup beragam. Jenis-jenis tersebut antara lain pasak bumi Eurycoma longifolia, sirih hantu Hoya macrophylla, vanili vanili albida, manau Calamus manan, liana Panera semibifida, salak hutan Salaca edulis dan rotan Korthalsia sp..