Kebijakan dan peraturan terkait pengelolaan kawasan

Agar konsep wisata tidak terpimpin dapat memberikan kepuasan kepada pengunjung, maka pengelola perlu melakukan pengembangan-pengembangan terhadap kawasan. Pengembangan-pengembangan tersebut dilakukan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan informasi yang tidak tersampaikan karena tidak adanya pemandu kawasan. Pengembangan-pengembangan yang dapat dilakukan pengelola untuk mendukung konsep tersebut antara lain: 1. Memasang papan-papan interpretasi mengenai obyek-obyek wisata di lokasi- lokasi tertentu, 2. Membuat peta kawasan yang dapat dibawa oleh pengunjung selama berwisata, 3. Membuat daftar jenis tumbuhan dan daftar jenis satwaliar serta lokasi-lokasi perjumpaan satwaliar dan waktu perjumpaan, 4. Membuat pusat informasi yang menampilkan seluruh daya tarik dan kondisi kawasan, dan 5. Meningkatkan keamanan kawasan melalui pembangunan pos-pos pengaman di lokasi-lokasi rawan gangguan satwaliar.

3. Konsep perencanaan pengembangan ekowisata pendekatan kebijakan

Konsep perencanaan pengembangan ekowisata melalui pendekatan kebijakan dibuat dengan melihat kebijakan PT. Arara Abadi dan peraturan- peraturan yang terkait dengan pengelolaan kawasan. Kebijakan dan peraturan tersebut akan menjadi acuan untuk menentukan arah pengembangan ekowisata kawasan tersebut.

a. Kebijakan dan peraturan terkait pengelolaan kawasan

Arboretum PT. Arara Abadi merupakan salah satu kawasan konservasi PT. Arara Abadi yang dikelola mulai Tahun 1998. Fungsi kawasan adalah sebagai pelindung sistem penyangga sumberdaya hutan dan air daerah sekitarnya. Penetapan Arboretum PT. Arara Abadi sebagai kawasan konservasi mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan No. 70Kpts-II95 yang menyatakan bahwa setiap perusahaan HTI berkewajiban memiliki areal konservasi seluas 10 dari seluruh luas wilayah kerjanya dan dipertegas dengan Keputusan Menteri Kehutanan No. 31Kpts-II2001 yang menyatakan bahwa setiap wilayah HTI terdiri dari blok budidaya dan blok perlindungan. Penetapan kawasan tersebut juga telah tertuang dalam dokumen deliniasi mikro PT. Arara Abadi sejak awal pengelolaan kawasan HPHTI PT. Arara Abadi. Jika melihat fungsi Arboretum PT. Arara Abadi sebagai kawasan konservasi, maka pemanfaatan kawasan juga perlu memperhatikan aspek pelestarian sumberdaya alam yang terdapat di kawasan tersebut. Selama ini bentuk pemanfaatan yang diperbolehkan adalah pengambilan madu sialang oleh sebagian kecil masyarakat sekitar. PT. Arara Abadi juga menginginkan Arboretum PT. Arara Abadi dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi, edukasi dan penelitian bagi siapapun yang berminat datang ke kawasan tersebut. Berbagai kegiatan yang dilakukan pada kawasan tersebut diharapkan tidak mengganggu fungsi utama kawasan dan sumberdaya alam kawasan tersebut. Jika dilihat dari status kepemilikan lahan, Arboretum PT. Arara Abadi merupakan lahan milik negara yang saat ini dikelola oleh pihak swasta PT. Arara Abadi melalui izin HPHTI. Apabila kawasan tersebut dikembangkan sebagai kawasan wisata maka pengelolaan kawasan tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada pengelola, baik pengelolaan sumberdaya wisata maupun pembangunan berbagai jenis sarana dan prasarana penunjang kegiatan wisata. Dinas pariwisata setempat selaku dinas terkait akan memberikan dukungan untuk mempromosikan dan mempublikasikan kawasan tersebut kepada masyarakat luas. Profil mengenai Arboretum PT. Arara Abadi akan dimasukkan di berbagai media promosi dan publikasi yang diterbitkan oleh dinas tersebut, seperti majalah pariwisata, booklet, leaflet, banner dan film dokumenter.

b. Konsep