Lokasi dan Waktu Penelitian Obyek dan Alat Penelitian Perencanaan Pengembangan Ekowisata

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Arboretum PT. Arara Abadi yang terletak di Desa Mandi Angin, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Penelitian dilakukan selama dua bulan, yaitu bulan Oktober dan November 2009. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 3. Gambar 3 Peta lokasi penelitian.

B. Obyek dan Alat Penelitian

Obyek penelitian adalah pengunjung, masyarakat sekitar, pengelola serta sumberdaya alam Arboretum PT. Arara Abadi. Alat yang digunakan adalah kamera, binokuler, buku panduan pengenalan jenis tumbuhan dan satwa mamalia dan burung, alat tulis dan kuesioner.

C. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan berupa data utama dan data penunjang. Data utama dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan pengamatan lapang. Data penunjang dikumpulkan melalui studi pustaka. Data-data yang dikumpulkan disajikan pada Tabel 1. Riau Arboretum PT Arara Abadi Tabel 1 Jenis data dan metode pengumpulannya Jenis data Kegunaan Data Metode Pengumpulan Data utama : a. Sumberdaya wisata 1. Jenis sumberdaya wisata 2. Kondisi sumberdaya wisata a. Mengetahui potensi dan kondisi sumberdaya wisata Arboretum PT. Arara Abadi b. Menentukan sumberdaya wisata yang dapat dikembangkan Pengamatan lapang dan penyebaran kuesioner b. Sarana dan prasarana 1. Jenis sarana dan prasarana 2. Kondisi sarana dan prasarana Mengetahui sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki atau ditambah guna menunjang kegiatan wisata Pengamatan lapang dan penyebaran kuesioner c. Aksesibilitas 1. Kondisi jalan 2. Kemudahan pencapaian kawasan 3. Jarak tempuh 4. Rambu-rambu 5. Biaya transportasi Mengetahui permasalahan aksesibilitas dan upaya penyelesaiannya Pengamatan lapang dan penyebaran kuesioner d. Pengelola Arboretum PT. Arara Abadi 1. Kondisi SDM 2. Strategi pengelolaan Mengetahui kegiatan pengelolaan yang sudah dilakukan dan rencana pengelolaan di masa yang akan datang Penyebaran kuesioner \ e. Pengunjung 1. Motivasi 2. Aktivitas 3. Persepsi 4. Harapan Mengetahui bentuk kegiatan ekowisata yang diinginkan pengunjung Penyebaran kuesioner f. Masyarakat sekitar 1. Interaksi 2. Persepsi 3. partisipasi Menentukan bentuk keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pengembangan ekowisata di Arboretum PT. Arara Abadi Penyebaran kuesioner g. PT. Arara Abadi 1. Motivasi 2. Partisipasi 3. Harapan Mengetahui harapan perusahaan terhadap pengelolaan Arboretum PT. Arara Abadi Penyebaran kuesioner Data penunjang : a. Hasil inventarisasi jenis flora dan fauna yang telah ada Mengetahui potensi flora dan fauna di Arboretum PT. Arara Abadi yang dapat dikembangkan sebagai obyek ekowisata Studi pustaka b. Skema kerja pengelolaan Arboretum PT. Arara Abadi Mengetahui skema kerja pengelolaan Arboretum PT. Arara Abadi Studi pustaka c. Kebijakan-kebijakan yang berlaku 1. Perusahaan 2. Dinas Pariwisata Daerah Mengetahui kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan perencanaan pengembangan ekowisata yang akan dibuat Studi pustaka d. Karakteristik pengunjung yang telah datang Mengetahui karakteristik pengunjung sebagai salah satu acuan dalam perencanaan pengembangan ekowisata Studi pustaka f. Sosial ekonomi dan budaya masyarakat Mengetahui sosial, ekonomi dan budaya masyarakat sekitar Arboretum PT. Arara Abadi Studi pustaka g. Kondisi umum Arboretum PT. Arara Abadi Mengetahui kondisi umum Arboretum PT. Arara Abadi Studi pustaka 2 1

1. Penyebaran kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan kepada pengunjung, pengelola dan masyarakat sekitar Arboretum PT. Arara Abadi. a. Pengunjung Penyebaran kuesioner kepada pengunjung bertujuan untuk mengetahui karakteristik umum pengunjung meliputi umur, jenis kelamin, asal, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan per bulan dan jumlah tanggungan keluarga. Selain itu, untuk mengetahui motivasi, aktivitas, persepsi, serta harapan pengunjung terhadap pengembangan ekowisata di Arboretum PT. Arara Abadi. Daftar pertanyaan pengunjung dapat dilihat pada Lampiran 1. Responden ditentukan dengan metode random sampling, yaitu setiap pengunjung memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden. Jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 38 responden dengan kriteria responden adalah pengunjung remaja dan dewasa yang pernah mengunjungi Arboretum PT. Arara Abadi sehingga diharapkan mampu memberikan informasi yang diperlukan untuk rencana pengembangan ekowisata pada kawasan tersebut. b. Pengelola Arboretum PT. Arara Abadi Pengisian kuesioner oleh pengelola bertujuan untuk mengetahui upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia pengelola, strategi pemasaran, upaya pemeliharaan fasilitas, pelayanan terhadap pengunjung, program yang telah berjalan, hambatan pengelolaan dan rencana pengelolaan ke depan. Kuesioner diisi oleh salah seorang staf pengelola kawasan. Daftar pertanyaan pengelola kawasan dapat dilihat pada Lampiran 2. c. Masyarakat sekitar Masyarakat yang dijadikan responden berasal dari salah satu desa terdekat di sekitar kawasan, yaitu Desa Pinang Sebatang Barat. Desa tersebut berada di jalur aksesibilitas menuju kawasan. Jumlah responden masyarakat adalah sebanyak 30 responden. Pengisian kuesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui karekteristik umum masyarakat mencakup mata pencaharian, pendidikan, umur dan jenis kelamin. Selain itu, untuk mengetahui bentuk interaksi masyarakat dengan kawasan, partisipasi dan harapan terhadap kawasan. Daftar pertanyaan untuk masyarakat sekitar dapat dilihat pada Lampiran 3.

2. Pengamatan lapang

Pengamatan lapang dilakukan untuk mencocokkan data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi dari kegiatan penyebaran kuesioner dengan fakta yang ada di lapangan. Pengamatan lapang yang dilakukan yaitu pengamatan tumbuhan, pengamatan satwaliar mamalia dan burung, pengamatan sarana dan prasarana serta pengamatan aksesibilitas. a. Pengamatan tumbuhan Pengamatan tumbuhan dilakukan dengan mencatat jenis tumbuhan yang ditemui di sepanjang jalur utama dan jalur interpertasi. Jenis tumbuhan yang memiliki keunikan juga dicatat dan difoto sebagai data pendukung. Tallysheet pengamatan tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 4. b. Pengamatan satwaliar mamalia dan burung Pengamatan satwaliar dilakukan sebatas untuk mengetahui jenis-jenis satwaliar yang ada di kawasan dan untuk melengkapi daftar jenis satwaliar yang telah ada. Lokasi pengamatan adalah di sepanjang jalur utama dan jalur interpretasi. Pengamatan dilakukan pada pagi hari 07.00-09.00 WIB dan sore hari 15.00-17.00. Pengamatan burung juga dilakukan di lapangan bola. Pemilihan waktu dan lokasi pengamatan satwaliar ini disesuaikan dengan kemungkinan waktu kunjungan dan lokasi-lokasi yang disukai pengunjung. Pengamatan dilakukan pada saat kondisi cuaca cerah. Data yang dicatat adalah nama jenis mamalia dan burung yang dijumpai, jumlah individu, lokasi perjumpaan, aktivitas dan waktu perjumpaan. Tallysheet pengamatan satwaliar dapat dilihat pada Lampiran 5. c. Pengamatan sarana dan prasarana Pengamatan sarana dan prasarana yang dilakukan adalah dengan mengamati berbagai sarana dan prasarana yang ada. Data yang dicatat meliputi jenis, jumlah dan kondisi setiap sarana dan prasarana. d. Pengamatan aksesibilitas Pengamatan aksesibilitas yang dilakukan adalah pengamatan terhadap aksesibilitas menuju dan di dalam kawasan. Data aksesibilitas menuju kawasan yang dicatat meliputi kondisi fisik jalan yang dilalui, sarana transportasi yang digunakan, rambu-rambu jalan dan jarak tempuh menuju kawasan. Data aksesibilitas di dalam kawasan yang dicatat meliputi kondisi jalan utama dan jalur interpretasi.

3. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data penunjang yang sesuai dengan topik penelitian. Data penunjang tersebut berasal dari berbagai sumber, yaitu buku, jurnal, laporan kegiatan, dokumen pengelolaan Arboretum PT. Arara Abadi dan sumber lainnya.

D. Analisis Data

Data-data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini meliputi analisis skoring, analisis deskriptif dan analisis SWOT.

1. Analisis skoring

Analisis skoring dilakukan pada kuesioner pengunjung. Skoring diberikan untuk jawaban yang bersifat penilaian terhadap sumberdaya wisata meliputi tumbuhan dan satwaliar keanekaragaman jenis, ketersediaan dan keunikan serta suasana kawasan kesejukan udara dan kebersihan kawasan, kondisi sarana dan prasarana wisata serta kondisi aksesibilitas menuju kawasan. Skala skoring yang dipakai adalah berdasarkan skala Likert yang telah dimodifikasi. Skala yang dibuat adalah skala butir lima dengan kategori jawaban sebagai berikut: 1 sangat buruk, 2 buruk, 3 biasa, 4 baik dan 5 sangat baik. Nilai untuk masing-masing kategori jawaban disesuaikan dengan nomor urut kategori, seperti sangat buruk = 1, buruk = 2, biasa = 3, baik = 4 dan sangat baik = 5 Chadwick et al. 1991. Kemudian hasil penilaian pengunjung terhadap setiap aspek dirata-ratakan sehingga mendapatkan nilai akhir dari setiap aspek tersebut. Nilai akhir tersebut dapat dimasukkan ke dalam lima kategori penilaian yang telah dibuat. Lima kategori penilaian tersebut disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Kategori penilaian No. Kategori SkorNilai 1 Sangat buruk 1 2 Buruk 2 3 Biasa 3 4 Baik 4 5 Sangat baik 5

2. Analisis deskriptif

Metode deskriptif merupakan metode yang mendeskripsikan semua data yang diperoleh dengan penelaahan data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data yang dianalisis meliputi data aspek sediaan wisata, data pengelola, data pengunjung dan data masyarakat.

3. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan Rangkuti 2001. Analisis ini digunakan untuk memperoleh hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi Kekuatan dan Kelemahan. Faktor eksternal meliputi Peluang dan Ancaman. Hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal digambarkan dalam bentuk matriks SWOT seperti yang disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Matriks SWOT Eksternal Internal Kekuatan Strengths Tentukan faktor-faktor kekuatan Kelemahan Weakness Tentukan faktor-faktor kelemahan Peluang Opportunities Tentukan faktor- faktor peluang SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Ancaman Threats Tentukan faktor- faktor ancaman. ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindarkan ancaman Matriks SWOT tersebut menggambarkan Peluang dan Ancaman yang dihadapi dipadukan dengan kelemahan dan kekuatan guna menghasilkan empat strategi pengembangan ekowisata yang akan diterapkan, yaitu: 1. S-O Strength-Opportunity yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil peluang yang ada. 2. S-T Strength-Threat yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi. 3. W-O Weakness-Opportunity yaitu berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari peluang yang ada dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan. 4. W-T Weakness-Threat yaitu berusaha meminimumkan kelemahan- kelemahan dan menghindari ancaman yang ada.

E. Perencanaan Pengembangan Ekowisata

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap berbagai aspek yang dimiliki Arboretum PT. Arara Abadi maka akan dicoba ditawarkan tiga konsep perencanaan pengembangan ekowisata pada kawasan tersebut yang dilihat melalui tiga pendekatan yang berbeda, yaitu pendekatan supply, pendekatan demand dan pendekatan kebijakan. Ketiga konsep tersebut kemudian akan dibandingkan untuk mendapatkan konsep perencanaan pengembangan ekowisata yang mungkin dipilih untuk dilaksanakan di Arboretum PT. Arara Abadi.

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Penetapan Kawasan

PT. Arara Abadi adalah sebuah perusahaan yang mengelola Hutan Tanaman Industri HTI dan merupakan Group Sinar Mas Forestry SMF di Riau. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 70Kpts-II95 setiap perusahaan HTI berkewajiban untuk memiliki areal konservasi seluas ± 10 dari luas wilayah kerjanya. Hal ini juga dipertegas melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 31Kpts-II2001 yang menyatakan bahwa setiap wilayah HTI terdiri dari blok budidaya dan blok perlindungan. Oleh karena itu, PT. Arara Abadi menetapkan arboretum sebagai salah satu bagian dari blok perlindungan PT. Arara Abadi. Arboretum PT. Arara Abadi mulai dikelola pada Tahun 1998 di bawah naungan Departemen Lingkungan dan Hutan Forest and Environment Departement PT. Arara Abadi. Kawasan tersebut berperan sebagai pelindung sistem penyangga sumber daya hutan dan air daerah sekitarnya, sarana rekreasi, pendidikan dan penelitian dalam pelestarian sumberdayanya. Masyarakat sekitar lebih mengenal kawasan tersebut dengan sebutan Kandang Gajah Elephants Park karena kawasan tersebut merupakan lokasi pengelolaan gajah-gajah sumatera Elephas maximus sumatranus hasil binaan Balai Konservasi Sumberdaya Alam BKSDA Provinsi Riau. Pengelolaan satwa tersebut merupakan wujud keikutsertaan perusahaan dalam kegiatan perlindungan gajah sumatera di Riau. Saat ini sebanyak delapan gajah sumatera dikelola di kawasan tersebut.

B. Kondisi Fisik Kawasan

1. Letak dan luas

Arboretum PT. Arara Abadi terletak di Desa Mandi Angin, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau dan berada dalam wilayah HPHTI Unit II Distrik Rasau Kuning PT. Arara Abadi, yaitu di antara hutan tanaman akasia Acacia mangium dan ekaliptus Eucalyptus pellita. Secara geografis kawasan tersebut terletak pada N 00°45`36,6” dan E 101° 31` 38,9”. Arboretum PT. Arara Abadi memiliki luas ± 173 ha PT. Arara Abadi 2008.