digunakan, rambu-rambu jalan dan jarak tempuh menuju kawasan. Data aksesibilitas di dalam kawasan yang dicatat meliputi kondisi jalan utama dan jalur
interpretasi.
3. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data penunjang yang sesuai dengan topik penelitian. Data penunjang tersebut berasal dari berbagai sumber,
yaitu buku, jurnal, laporan kegiatan, dokumen pengelolaan Arboretum PT. Arara Abadi dan sumber lainnya.
D. Analisis Data
Data-data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini meliputi analisis skoring, analisis deskriptif dan
analisis SWOT.
1. Analisis skoring
Analisis skoring dilakukan pada kuesioner pengunjung. Skoring diberikan untuk jawaban yang bersifat penilaian terhadap sumberdaya wisata meliputi
tumbuhan dan satwaliar keanekaragaman jenis, ketersediaan dan keunikan serta suasana kawasan kesejukan udara dan kebersihan kawasan, kondisi sarana dan
prasarana wisata serta kondisi aksesibilitas menuju kawasan. Skala skoring yang dipakai adalah berdasarkan skala Likert yang telah
dimodifikasi. Skala yang dibuat adalah skala butir lima dengan kategori jawaban sebagai berikut: 1 sangat buruk, 2 buruk, 3 biasa, 4 baik dan 5 sangat
baik. Nilai untuk masing-masing kategori jawaban disesuaikan dengan nomor urut kategori, seperti sangat buruk = 1, buruk = 2, biasa = 3, baik = 4 dan sangat baik =
5 Chadwick et al. 1991. Kemudian hasil penilaian pengunjung terhadap setiap aspek dirata-ratakan sehingga mendapatkan nilai akhir dari setiap aspek tersebut.
Nilai akhir tersebut dapat dimasukkan ke dalam lima kategori penilaian yang telah dibuat. Lima kategori penilaian tersebut disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Kategori penilaian
No. Kategori
SkorNilai 1
Sangat buruk 1
2 Buruk
2 3
Biasa 3
4 Baik
4 5
Sangat baik 5
2. Analisis deskriptif
Metode deskriptif merupakan metode yang mendeskripsikan semua data yang diperoleh dengan penelaahan data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.
Data yang dianalisis meliputi data aspek sediaan wisata, data pengelola, data pengunjung dan data masyarakat.
3. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan Rangkuti 2001. Analisis ini digunakan untuk
memperoleh hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi Kekuatan dan Kelemahan. Faktor eksternal meliputi Peluang dan
Ancaman. Hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal digambarkan dalam bentuk matriks SWOT seperti yang disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Matriks SWOT
Eksternal Internal
Kekuatan Strengths
Tentukan faktor-faktor kekuatan
Kelemahan Weakness
Tentukan faktor-faktor
kelemahan
Peluang Opportunities
Tentukan faktor-
faktor peluang
SO
Ciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
WO
Ciptakan strategi
yang meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
Ancaman Threats
Tentukan faktor-
faktor ancaman.
ST
Ciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
mengatasi ancaman
WT
Ciptakan strategi
yang meminimalkan kelemahan dan
menghindarkan ancaman
Matriks SWOT tersebut menggambarkan Peluang dan Ancaman yang dihadapi dipadukan dengan kelemahan dan kekuatan guna menghasilkan empat
strategi pengembangan ekowisata yang akan diterapkan, yaitu: 1.
S-O Strength-Opportunity yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil peluang yang ada.
2. S-T Strength-Threat yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
mengatasi ancaman yang dihadapi. 3.
W-O Weakness-Opportunity yaitu berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari peluang yang ada dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan.
4. W-T Weakness-Threat yaitu berusaha meminimumkan kelemahan-
kelemahan dan menghindari ancaman yang ada.
E. Perencanaan Pengembangan Ekowisata