Pengamatan lapang Jenis dan Metode Pengumpulan Data

2. Pengamatan lapang

Pengamatan lapang dilakukan untuk mencocokkan data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi dari kegiatan penyebaran kuesioner dengan fakta yang ada di lapangan. Pengamatan lapang yang dilakukan yaitu pengamatan tumbuhan, pengamatan satwaliar mamalia dan burung, pengamatan sarana dan prasarana serta pengamatan aksesibilitas. a. Pengamatan tumbuhan Pengamatan tumbuhan dilakukan dengan mencatat jenis tumbuhan yang ditemui di sepanjang jalur utama dan jalur interpertasi. Jenis tumbuhan yang memiliki keunikan juga dicatat dan difoto sebagai data pendukung. Tallysheet pengamatan tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 4. b. Pengamatan satwaliar mamalia dan burung Pengamatan satwaliar dilakukan sebatas untuk mengetahui jenis-jenis satwaliar yang ada di kawasan dan untuk melengkapi daftar jenis satwaliar yang telah ada. Lokasi pengamatan adalah di sepanjang jalur utama dan jalur interpretasi. Pengamatan dilakukan pada pagi hari 07.00-09.00 WIB dan sore hari 15.00-17.00. Pengamatan burung juga dilakukan di lapangan bola. Pemilihan waktu dan lokasi pengamatan satwaliar ini disesuaikan dengan kemungkinan waktu kunjungan dan lokasi-lokasi yang disukai pengunjung. Pengamatan dilakukan pada saat kondisi cuaca cerah. Data yang dicatat adalah nama jenis mamalia dan burung yang dijumpai, jumlah individu, lokasi perjumpaan, aktivitas dan waktu perjumpaan. Tallysheet pengamatan satwaliar dapat dilihat pada Lampiran 5. c. Pengamatan sarana dan prasarana Pengamatan sarana dan prasarana yang dilakukan adalah dengan mengamati berbagai sarana dan prasarana yang ada. Data yang dicatat meliputi jenis, jumlah dan kondisi setiap sarana dan prasarana. d. Pengamatan aksesibilitas Pengamatan aksesibilitas yang dilakukan adalah pengamatan terhadap aksesibilitas menuju dan di dalam kawasan. Data aksesibilitas menuju kawasan yang dicatat meliputi kondisi fisik jalan yang dilalui, sarana transportasi yang digunakan, rambu-rambu jalan dan jarak tempuh menuju kawasan. Data aksesibilitas di dalam kawasan yang dicatat meliputi kondisi jalan utama dan jalur interpretasi.

3. Studi pustaka