2 Independent media yaitu sebagai media belajar yang dapat digunakan sen-
diri oleh siswa. Contoh : radio, tv, video, film, modul. Media jenis ini ba- nyak digunakan dalam system pendidikan terbuka PJJ. Media ini dapat di-
pakai oleh siswa bersama guru tetapi dapat juga dipakai oleh siswa sendiri di perpustakaan yang dilengkapi dengan berbagai media, tanpa atau hanya
dengan sendiri tanpa bantuan orang lain. Media ini sering juga dipakai da- lam pembelajaran klasikal.
2.1.1.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Sanaky, 2011: 43
Pengalaman langsung
Pengalaman terbatas
Pengalaman yang
Demonstrasi Karya
wisata Sajian
atau Televisi
Gambar Rekaman,
Radio, Gambar Simbol
visual Simbol
verbal
Diagram 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Kerucut di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi letak suatu jenis me- dia dalam kerucut tersebut makin tinggi derajat keabstrakannya dan dengan demi-
kian makin sempit totalitas yang disajikan. Pada media seperti gambar diam, gambar bergerak, film, rekaman, video,
dan audio, atau radio mampu menyajikan pengalaman nyata secara integrative, sehingga dapat membantu siswa dalam mengintegrasikan pengalaman tersebut
dengan pengalaman yang sebelumnya sudah ada padanya. Jenis media tersebut mampu merekam dan menyajikan obyek, peristiwa dan prosedur sesuai keadaan
aslinya. Menurut Oemar Hamalik dalam Hidayati, dkk 2008: VII-8 ada 4 klasi-
fikasi media pengajaran antara lain: 1
Alat-alat visual yang dapat dilihat. Misalnya: filmstrip, transparansi, gam- bar, grafik, poster, peta, dan globe.
2 Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar. Misalnya: radio,
rekaman pada tape recorder. 3
Alat-alat yang dapat dilihat dan didengar. Misalnya: film, televisi, peta elektris.
4 Dramatisasi, bermain peran, sandiwara boneka, dan sebagainya.
Media sebagai salah satu sarana dalam rangka membantu meningkatkan proses pembelajaran, mempunyai aneka ragam jenis dan karakteristik yang berbeda-be-
da. Oleh karena itu seorang guru profesional seharusnya memiliki kemampuan memilih secara cermat dan dapat menggunakan media pengajaran secara tepat.
John Jarolimek dalam Hidayati 2008: VII-13 mengemukakan hal-hal yang hendaknya diperhatikan oleh guru dalam menentukan pemilihan media,
yaitu: 1
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, 2
tingkat usia dan kematangan anak, 3
kemampuan baca anak, 4
tingkat kesulitan dan jenis konsep pelajaran, dan 5
keadaanlatar belakang pengetahuan atau pengalaman anak. John U. Michaels menambahkan, jenis ragam media, jangan sampai
membingungkan atau berlebihan bagi anak. Sedangkan A. Kosasih Djahiri dalam bukunya “Studi Sosial IPS” menambahkan lagi beberapa kriteria lain, yaitu:
1 Keadaan dan kemampuan ekonomi guru, sekolah, siswa, serta masyarakat;
2 Keadaan dan kemampuan guru dalam menggunakan media;
3 Tingkat kemanfaatannya dari pada alat tersebut dengan membandingkan sa-
tu dengan lainnya. Oleh karena itu beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam
memilih media, antara lain: 1
Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan;
2 Aspek materi, merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
media; 3
Kondisis siswa, dari segi subyek belajar, guru harus memperhatikan betul- betul tentang kondisi siswa dalam memilih media;
4 Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru untuk mende-
sain sendiri media yang akan dipergunakan, merupakan hal yang perlu di- pertimbangkan oleh guru;
5 Media yang dipilih hendaknya dapat menjelaskan apa yang akan disampai-
kan kepada siswa secara tepat; 6
Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.
2.1.1.2 Peta