4 Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru untuk mende-
sain sendiri media yang akan dipergunakan, merupakan hal yang perlu di- pertimbangkan oleh guru;
5 Media yang dipilih hendaknya dapat menjelaskan apa yang akan disampai-
kan kepada siswa secara tepat; 6
Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.
2.1.1.2 Peta
Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau buatan manu- sia, yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pa-
da suatu bidang datar dengan skala tertentu. Menurut International Cartographic Association peta adalah gambaran
unsur-unsur permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi maupun benda benda angkasa.
Dari pengertian tentang peta di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peta adalah suatu gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan
berbagai fenomena kenampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu.
Beberapa jenis peta secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 dua yaitu :
1 Peta Rupa Bumi
adalah peta yang menampilkan sebagian unsur-unsur buatan manusia kota, jalan, struktur bangunan lain serta unsur alam sungai, danau, gunung, dsb
pada bidang datar dengan skala dan proyeksi tertentu. Peta Rupa bumi da- lam istilah asingnya sering disebut sebagai Topographic Map.
2 Peta Tematik
adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan tertentu land status, penduduk, transportasi, dan lain-lain dengan menggunakan pe-
ta rupa bumi yang telah disederhanakan sebagai dasar untuk meletakkan in- formasi tematiknya.
Instansi yang bertanggung jawab terhadap pembuatan peta rupa bumi Indonesia adalah Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional disingkat
BAKOSURTANAL. Warsito, 2004: 1
2.1.1.3 Peta Buta
Peta buta adalah peta tanpa keterangan apapun. Pada peta buta hanya me- nampakkan garis yang mengikuti kontur bentuk wilayah tertentu, misalkan pu-
lau, benua, sungai, danau, laut atau strip putus-putus tanda batas wilayah negara tanpa keterangan apapun. Dalam suatu proses belajar siswa diminta dengan cara
dan kemampuannya menghidupkan peta buta itu dengan memberi keterangan se- banyak mungkin yang ia ketahui.
Membaca peta adalah bagian tak terpisahkan dari tradisi membaca, ber- pikir, menganalisis dan menmahami sebuah informasi. Buta membaca peta akan
menyebabkan informasi gagal tersampaikan. Manfaat peta adalah sebagai alat untuk mencari lokasi suatu tempat beserta reliefnya sehingga pada prinsipnya pe-
ta tidak perlu untuk dihapalkan, akan tetapi perlu untuk dipahami, yakni dengan memahami unsur-unsur pada peta. Dalam skripsi ini peneliti tidak menggunakan
peta buta sebagai alat untuk menghapalkan nama-nama tempat, tetapi sebagai me- dia evaluasi memahami suatu tempat dalam peta dari kekayaan alam, sejarah,
etnis, budaya, serta ekonomi yang terdapat pada tempat itu. Iden Wildensyah, 2010
2.1.7 Model Pembelajaran Jaring Laba-laba WEBBED