Ketuntasan hasil belajar pada siklus I dapat dicermati pada diagram lingkaran di bawah ini.
Diagram 4.2. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Penafsirannya: Sesuai dengan KKM mata pelajaran IPS di SDN Ngijo 01 bahwa siswa dikatakan tuntas belajar pada mata pelajaran IPS jika mendapat-
kan nilai . Berarti masih ada 59 siswa atau 17 siswa yang belum tuntas
belajar dalam mata pelajaran IPS sub materi memahami peta buta Provinsi Ja- wa Tengah.
4.1.1.3 Refleksi
Refleksi dilaksanakan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah berlangsung pada siklus I, refleksi dilaksanakan bersama tim kolaborasi. Adapun
hasil refleksi untuk memperbaiki siklus berikutnya adalah sebagai berikut. 1
Guru kurang mengefektifkan media papan tulis. Hal ini diketahui ketika guru menyimpulkan materi pada kegiatan akhir pembelajaran dilakukan secara li-
san sehingga siswa tidak mempunyai catatan di akhir pembelajaran;
59 41
2 Guru kurang cermat dalam mengkondisikan waktu belajar sehingga dalam
menyampaikan materi terlalu cepat; 3
Ada ketidakpaduan mata pelajaran dengan tema yang diangkat Rekreasi. Hal ini diketahui tidak padunya SK dan KD mata pelajaran PKn dengan tema
rekreasi; 4
Guru tidak membimbing siswa dalam mengerjakan LKS sehingga siswa me- ngalami kesulitan dalam mengerjakannya karena media LKS masih awam
bagi siswa; 5
Pilihan kata yang digunakan guru dalam LKS masih ada yang membingung- kan bagi siswa sehingga siswa kesulitan untuk memahaminya;
6 Siswa kurang bekerja sama dengan kelompoknya dalam diskusi, hanya seba-
gian siswa yang bekerja untuk menyelesaikan tugas kelompok, sedangkan siswa yang lain hanya melihat dan bergurau;
7 Hasil tes formatif yang dilaksanakan di akhir pembelajaran menunjukkan
59 siswa belum tuntas belajar.
4.1.1.4 Revisi
Berdasarkan refleksi pada siklus I materi memahami peta buta Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan MPJL, keterampilan guru dari prasiklus hingga
siklus I mengalami peningkatan yaitu dari jumlah skor 15 dengan nilai cukup pada prasiklus menjadi 20 dengan nilai baik. Pada aktivitas siswa dari prasiklus hingga
siklus I juga mengalami peningkatan dari rata-rata skor 6,1 dengan nilai cukup pada prasiklus menjadi 10,25 dengan nilai cukup. Ketuntasan hasil belajar siswa pada
siklus I yaitu sebesar 41 .
Berdasarkan skor keterampilan guru, aktivitas siswa, serta ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I di atas maka peneliti perlu meningkatkan kualitas pem-
belajaran yaitu dengan melakukan perbaikan untuk pelaksanaan siklus II. Adapun hasil revisi bersama tim kolaborasi adalah sebagai berikut.
1 Guru harus mengefektifkan media papan tulis dengan cara selalu menyimpul-
kan materi secara tertulis di papan tulis sehingga semua siswa dapat memba- ca, menulis, dan memahami keseluruhan materi dengan lebih jelas;
2 Guru harus memperhatikan waktu dalam menyampaikan pelajaran sehingga
guru dapat melaksanakan seluruh kegiatan yang telah direncanakan dengan sebaik-baiknya;
3 Guru harus meninjau ulang mata pelajaran yang dapat dipadukan dalam tema
rekreasi dengan melihat SK dan KD pada standar isi. Apabila mata pelajaran tidak dapat dipadukan dalam tema rekreasi tidak perlu dipaksakan;
4 Guru harus membimbing siswa dalam mengerjakan LKS sehingga siswa tidak
kesulitan dalam mengerjakan LKS. Hal ini perlu dilakukan karena masih awamnya siswa dengan media LKS. Apabila siswa telah terbiasa dengan LKS
maka siswa baru akan dapat bekerja secara mandiri. 5
Guru harus cermat dalam pemilihan kata diksi yang digunakan dalam LKS. Jika perlu jangan mudah puas dengan LKS yang telah dibuat, tetapi perlu di-
baca berulang-ulang sebelum dikerjakan oleh siswa karena salah tulis saja da- pat mengganggu proses pembelajaran;
6 Guru harus cerdik dalam memotivasi siswa untuk bekerja kelompok. Guru
membantu kelompok untuk membagi tugas sehingga siswa dalam kelompok mempunyai tugas masing-masing.
7 Guru harus mengefektifkan proses kerja kelompok, terampil dalam memberi-
kan bimbingan bagi kelompok yang kesulitan dalam memahami materi, serta mempersiapkan media LKS yang mudah dipahami oleh siswa.
4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II