Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Maman 2002: 118 bahwa penanggulangan disiplin kelas perlu dilaksanakan seca- ra penuh kehati-hatian, demokratis, dan edukatif.

4.2.1.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

1 Melakukan diskusi kelompok Pada kegiatan diskusi kelompok, dapat peneliti klasifikasikan menjadi 3 jenis aktivitas siswa, yang pertama semua anggota kelompok saling membantu un- tuk menyelesaikan tugas kelompok, kedua siswa bekerja kelompok dengan sesama jenis kelaminnya saja, dan ketiga siswa bekerja sendiri, sedangkan anggota yang lain tidak membantu. Untuk jenis aktivitas yang kedua dan ketiga terjadi karena faktor tidak bisa berteman dengan satu kelompok. Guru sangat berperan untuk me- ngubah aktivitas kedua dan ketiga agar menjadi aktivitas pertama. Salah satu yang dapat guru lakukan adalah pemberian penghargaan kepada kelompok. Menurut Slavin 2005: 274 Masalah ini sering muncul pada minggu pertama atau kedua. Beberapa siswa akan merasa tidak suka pada teman satu kelompok mereka saat per- tama kali ditentukan, tetapi apabila mereka sudah mendapatkan skor tim mereka yang pertama, maka mereka akan menyadari bahwa mereka benar-benar sebuah tim dan perlu bekerja sama untuk bisa berhasil. 2 Mengemukakan pendapat ide pertanyaan Dalam pembelajaran siswa aktif dalam mengemukakan pendapat ide per- tanyaan. Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat ide pertanyaan guru be- ntuk melalui pemberian pertanyaan-pertanyaan lisan kepada siswa serta memotivasi mereka dengan adanya penghargaan bagi siswa yang mampu menjawab. Dengan motivasi, siswa yang pasif dapat menjadi aktif untuk mengemukakan pendapat ide pertanyaan. Menurut Mulyasa 2009: 174 bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, baik yang menyangkut kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. 3 Melakukan pengamatan Siswa merasa senang untuk melakukan pengamatan pada obyeknya secara langsung. Ketika guru memberikan peta kemudian meminta siswa untuk menga- mati peta dan mencari informasi tentang peta itu maka semua siswa dalam kelom- pok ikut berpartisipasi. Menurut Jean Piaget dalam Trianto 2010: 107 bahwa anak dalam perkiraan usia 7 – 11 tahun berada pada tahap operasi kongkret. Pada tahap itu siswa mulai memandang “dunia” secara obyektif dan berorientasi secara kon- septual. Nur dalam Trianto 2010: 109 memperkuat pendapat Piaget bahwa inte- raksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi, berdiskusi, memban- tu memperjelas pemikiran, sehingga pada akhirnya membuat pemikiran itu menjadi lebih logis. 4 Mempertanggungjawabkan tugas Salah satu bentuk tanggung jawab siswa terhadap tugas yaitu mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perintah guru. Pada pembelajaran siswa dapat mengerjakan LKS dengan baik karena dalam membuat LKS guru mengguna- kan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa dan menggunakan pewarnaan yang menarik. Menurut Trianto 2010: 208 Untuk memproduksi bahan belajar mandiri yang baik maka harus memperhatikan 3 hal berikut yaitu pertama, bahasa yang se- derhana dan relevan, yaitu bahasa yang mudah dimengerti anak usia sekolah dasar. Kedua, bahasa yang komunikatif, yaitu bahasa dalam modul seyogyanya berada di- antara bahasa formal dan bahasa percakapan sehari-hari. Ketiga, desain fisik, yaitu harus artistik, sesuai dengan kebutuhan anak SD, menarik, rapi, diketik dengan je- las dan agar besar, dan tidak terlalu rapat. 5 Menunjukkan rasa senang dan antusias dalam pembelajaran Berdasarkan hasil kuesioner terhadap 29 siswa kelas IV menunjukkan bah- wa 97 siswa menyatakan senang dengan cara mengajar guru. Beberapa bentuk ra- sa senang dan antusias siswa dalam pembelajaran ditunjukkan dengan siswa yang selalu masuk kelas tepat waktu, mematuhi perintah guru, dan interaksi antara siswa dan guru yang baik. Munculnya rasa senang pada diri siswa sebagai implikasi dari pembelajaran yang menyenangkan. Menurut Mohammad 2007: 6-7 bahwa pem- belajaran yang menyenangkan bukan semata-mata pembelajaran yang menjadikan siswa tertawa terbahak-bahak, melainkan sebuah pembelajaran yang di dalamnya terdapat kohesi yang kuat antara guru dan peserta didik dalam suasana yang sama sekali tidak ada tekanan, baik fisik maupun psikologis.

4.2.1.3 Hasil Belajar IPS dengan MPJL

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 3 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWINGBERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 6 226

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADASISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03 SEMARANG

0 4 259

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI)DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

0 17 328

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DENGAN PERMAINAN SUSUN KATA PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

0 8 307

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 6 232

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Kandri 01 Gunungpati Semarang

0 11 234

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model pembelajaran Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Gunungpati 02 Semarang.

0 0 1