unit kesehatan lainnya Kepmenkes. RI no 369SKIII2007 tentang standar profesi Bidan.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat. Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi:
1. Layanan kebidanan primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggungjawab bidan
2. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu
urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan 3. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan kesistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang
menolong persalian, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ke tempatfasilitas pelayanan kesehatan lainnya secara horizontal maupun vertikal
atau keprofesi kesehatan lainnya IBI, 2007.
2.4.4 Standar Pelayanan Kebidanan
Standar pelayanan kebidanan terdiri dari 25 standar, yang meliputi standar pelayanan umum dan standar pelayanan kebidanan termasuk didalamnya adalah
standar untuk penanganan kegawatdaruratan. Standar Pelayanan Kebidanan tersebut
dikelompokkan sebagai berikut Depkes RI, 2001:
1. Standar Pelayanan Umum terdiri dari 2 Standar standar 1 sd standar 2 2. Standar Pelayanan Ante Natal terdiri dari 6 Standar standar 3 sd standar 8
Universitas Sumatera Utara
3. Standar Pertolongan Persalinan terdiri dari 4 Standar standar 9 sd standar 12 4. Standar Pelayanan Nifas terdiri dari 3 Standar standar 13 sd standar 15
5. Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal, terdiri dari 10 Standar Standar 16 sd Standar 25:
Tabel 2.1 Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal
Standar 16 : Penanganan Perdarahan pada Kehamilan
Pernyataan Standar
: Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan, serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.
Standar 17 : Penanganan Kegawatan pada Eklamsi
Pernyataan Standar
: Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsi mengancam, serta merujuk danatau memberikan pertolongan
pertama. Standar 18
: Penanganan Kegawatan pada Partus LamaMacet Pernyataan
Standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala
partuslamamacet serta melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya.
Standar 19 : Persalinan dengan Forcep Rendah
Pernyataan Standar
: Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi forcep rendah, menggunakan forcep secara benar dan menolong persalinan
secara aman bagi ibu dan bayinya Standar 20
: Persalinan dengan Penggunaan Vakum Ekstraktor Pernyataan
Standar : Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum,
melakukannya secara benar dalam memberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamanannya bagi ibu dan
janin bayinya.
Standar 21 : Penanganan Retentio Plasenta
Pernyataan Standar
: Bidan mampu mengenali retensio plasenta, dan memberikan pertolongan pertama termasuk plasenta manual dan penanganan
perdarahan, sesuai dengan kebutuhan. Standar 22
: Penanganan Perdarahan Post Partum Primer Pernyataan
Standar : Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24
jam pertama setelah persalinan post partum primer dan segera melakukan pertolongan petama untuk mengendalikan
perdarahan.
Standar 23 : Penanganan Perdarahan Post Partum Sekunder
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 lanjutan
Pernyataan Standar
: Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan post partu sekunder, dan melakukan pertolongan
petama untuk menyelamatkan jiwa ibu, danatau merujuknya. Standar 24
: Penanganan Sepsis Puerpuralis Pernyataan
Standar : Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis
puerpuralis, serta melakukan pertolongan pertama atau merujuknya.
Standar 25 : Penanganan Asfiksia
Pernyataan Standar
: Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia, serta melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan
bantuan medis yang diperlukan dan memberikan perawatan lanjutan.
2.4.5 Tugas Pokok dan Fungsi Bidan