Identitas Responden Jumlah Kemampuan Menangani Ibu Hamil dengan Kasus Preeklamsia BeratEklamsia

- Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Karang Dapo Atas - Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Kota Donok - Sebelah Timur : berbatasan dengan Bukit Belerang - Sebelah Barat : berbatasan dengan Bukit Barisan Sarana pelayanan yang dimiliki Puskesmas Tes terdiri dari 7 unit posyandu balita, 7 unit posyandu lansia 1 unit Poskesdes, 1 unit Poskestren serta didukung 1 unit mobil Puskesmas Keliling. Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Tes sebanyak 36 orang, dengan persentase terbanyak adalah bidan 21 orang. Puskesmas Tes sebagai puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar PONED dilengkapi dengan fasilitas pelayanan untuk melaksanakan penanganan kasus obstetri neonatal yang emergensi adalah : bed tidur, bed tindakan, partus set, ginekologi set, lemari instrumen, inkubator, tiang infus dan lampu sorot, meja bayi, timbangan bayi serta dilengkapi sejumlah alat kesehatan lainnya.

4.2 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 34 orang, sesuai dengan rencana penelitian. Identitas responden dalam penelitian ini meliputi: status perkawinan, pendidikan, masa kerja, tempat tinggal dan wilayah kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan status belum kawin sebanyak 25 73,5 dan yang status kawin sebanyak 9 orang 26,5. Pendidikan responden sebagian besar D.1 sebanyak 17 orang 50,0. Masa kerja responden Universitas Sumatera Utara paling rendah 4 tahun dan tertinggi 20 tahun dengan rata-rata masa kerja 10 tahun, sebanyak 18 orang 52,9 dengan masa kerja 10 tahun. Tempat tinggal responden sebagian besar di perumahan kompleks puskesmas yaitu sebanyak 20 orang 58,8. Berdasarkan wilayah kerja sebanyak 21 orang 61,8 bekerja pada wilayah Puskesmas Tes, seperti pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Distribusi Identitas Responden di Puskesmas PONED Kabupaten Lebong No Identitas Responden Jumlah Persentase 1. Status Perkawinan Kawin 9 26.5 Belum kawin 25 73.5 Jumlah 34 100.0 2 Pendidikan Bidan C 4 11.8 Bidan D.1 17 50.0 Bidan D.3 10 29.4 Bidan D.4 3 8.8 Jumlah 34 100.0 3. Masa Kerja 10 tahun 18 52.9 ≥ 10 tahun 16 47.1 Jumlah 34 100.0 4. Tempat Tinggal Puskesmas 20 58.8 Luar Puskesmas 14

41.2 Jumlah

34 100.0 3. Wilayah Kerja Puskesmas Tes 21 61.8 Puskesmas Muara Aman 13 38.2 Jumlah 34 100.0 Universitas Sumatera Utara

4.3 Faktor Individu

Variabel faktor individu dalam penelitian ini dengan indikator : kemampuan dan pengalaman dalam penanganan kasus-kasus obstetri neonatal yang emergensi.

4.3.1 Kemampuan

Kemampuan bidan dalam penanganan kasus gawatdarurat obstetri diukur dari kemampuan menangani ibu hamil dengan kasus : a preeklamsia berateklamsia, b kasus persalinan macet distosia bahu dan c penanganan ibu melahirkan dengan plasenta manual, dengan uraian sebagai berikut:

a. Kemampuan Menangani Ibu Hamil dengan Kasus Preeklamsia BeratEklamsia

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 34 bidan di Puskesmas PONED Kabupaten Lebong tentang kemampuan menangani ibu hamil dengan kasus preeklamsia berateklamsia ditemukan bahwa tindakan yang dilakukan sesuai prosedur adalah memberitahukan kepada ibu bersalin tentang yang akan dikerjakan oleh bidan serta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Sedangkan tindakan lainnya belum sesuai prosedur karena sebagian besar jawaban responden kadang-kadang sampai tidak pernah dilakukan. Persentase jawaban responden tentang penanganan kasus preeklamsia berateklamsia menunjukkan kemampuan bidan Puskesmas PONED masih rendah dimana dari 14 pertanyaan yang diajukan diperoleh nilai rata-rata sebesar 3 atau sama dengan jawaban kadang-kadang dilakukan. Distribusi responden berdasarkan jawaban tentang kemampuan menangani ibu hamil dengan kasus preeklamsia berateklamsia seperti pada Tabel 4.2: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Menangani Ibu Hamil dengan Kasus Preeklamsia BeratEklamsia di Puskesmas PONED Kabupaten Lebong No Kemampuan Menangani Ibu Hamil dengan Kasus Preeklamsia BeratEklamsia Jawaban Jumlah Sangat sering dilakukan Sering dilakukan Kadang- kadang dilakukan Hampir tidak pernah dilakukan Tidak pernah dilakukan n n n n n n 1 Memberitahukan tindakan dan berikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan 22 64.7 1 2.9 8 23.5 3 8.8 0.0 34 100.0 2 Meminta bantuan orang lain 3 8.8 1 2.9 4 11.8 13 38.2 13 38.2 34 100.0 3 Membaringkan ibu pada sisi kiri, mengurangi aspirasi ludah, muntah dan darah 2 5.9 2 5.9 19 55.9 11 32.4 0.0 34 100.0 4 Memastikan bahwa jalan nafas ibu terbuka 4 11.8 0.0 17 50.0 13 38.2 0.0 34 100.0 5 Memberikan oksigen 4-6 litermenit melalui sungkup atau kanula 3 8.8 2 5.9 15 44.1 13 38.2 1 2.9 34 100.0 6 Melindungi dari risiko jatuh dengan mengikat tangan dan kaki dan melakukan isap lender mulut dan tenggorok, sesuai kebutuhan 2 5.9 2 5.9 17 50.0 12 35.3 1 2.9 34 100.0 7 Memasang infuse intravena dengan menggunakan larutan Ringer laktat atau glukosa 5 3 8.8 0.0 16 47.1 14 41.2 1 2.9 34 100.0 8 Memberikan 4 gr MgSO 4 2 10 ml larutan 40 IV secara perlahan-lahan selama 5 menit 5.9 1 2.9 17 50.0 4 11.8 0.0 34 100.0 9 Melanjutkan dengan 6gr MgSO 4 1 40 15 ml dalam larutan Ringer Asetat Ringer Laktat selama 6 jam 2.9 3 8.8 15 44.1 14 41.2 1 2.9 34 100.0 10 Jika kejang berulang setelah 15 menit, apakah diberikan MgSO 4 40 2gr IV selama 5 menit 0.0 2 5.9 19 55.9 12 35.3 1 2.9 34 100.0 11 Memberikan MgSO 4 2 1g jam 5.9 0.0 23 67.6 9 26.5 0.0 34 100.0 12 Memberikan 4g MgSO 4 40 10 ml melalui infuse intra vena dalam 5 menit 0.0 3 8.8 3 8.8 0 0.0 28 82.4 34 100.0 13 Memberikan MgSO 4 1 40 5 g IM bokong kiri kanan dengan 1ml Lognokain 2.9 2 5.9 0.0 3 8.8 28 82.4 34 100.0 14 Apabila kejang berulang setelah 15 menit, apakah : - Memberikan 2 g magnesium sulfat 40 5 ml - Melakukan pemberikan melalui suntikan intravena secara perlahan-lahan selama 5 menit 0.0 1 2.9 1 2.9 3 8.8 29 85.3 34 100.0 Universitas Sumatera Utara

b. Kemampuan Menangani Kasus dengan Janin Distosia Bahu