Larangan-Larangan Yang Diatur Dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah

F. Larangan-Larangan Yang Diatur Dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah

Larangan-larangan yang diatur dalam perjanjian kredit pemilikan rumah yang dimaksud dalam hal ini adalah larangan bagi pihak Debitur. Larangan bagi pihak Debitur ini tercantum dalam Akta Pengakuan Hutang dan Kuasa untuk menjual yang merupakan satu kesatuan dengan perjanjian kredit pemilikan rumah. Adapun beberapa larangan yang disebutkan dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah Subsidi antara Pihak Bank Tabungan Negara selaku kreditur dengan debitur terdapat dalam pasal 14 ayat 5 yang menyatakan bahwa tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, debitur dilarang untuk : 1. Merubah bentuk atau konstruksi rumah tersebut yang mengakibatkan berkurangnya nilai agunan. Rumah yang menjadi objek dalam perjanjian kredit pemilikan rumah ini adalah merupakan agunan bagi Bank Tabungan Negara, oleh sebab itu dilarang hal-hal yang dapat mengurangi nilai dari agunan tersebut. 2. Membebani lagi harta tersebut dengan membebankan hak tanggungan atau dengan sesuatu jenis pembebanan lain apapun juga untuk keuntungan sesuatu pihak selain Bank. Larangan ini adalah merupakan suatu perintah kepada debitur agar tidak membebankan Rumah yang menjadi Objek dari Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah dengan hak Tanggungan atau pembebanan yang lainnya. Artinya Rumah tersebut tidak dapat dijadikan sebagai jaminan bagi hal yang lainnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Menyewakan, menjual atau mengijinkan penempatan Seorang debitur dilarang untuk menyewakan, menjual atau menginjkan penempatan rumah yang menjadi agunan dalam Perjanjian kredit Pemilikan Rumah tersebut. 4. Menyerahkan harta tersebut kepada orang lain Selain kedua hal diatas, debitur juga dilarang untuk menyerahkan harta atau rumah yang menjadi objek sekaligus agunan dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah tersebut kepada orang lain. 5. Menjaminkan hak penerimaan uang sewa atas harta tersebut 6. Menerima uang muka sewa atau sesuatu pembayaran lainnya atau pembayaran kompensasi di muka terhadap sewa menyewa, penempatan penjualan atau sesuatu bentuk penguasaan lainnya atas harta tersebut dari pihak lain. Adapun larangan-larangan sebagaimana yang disebutkan diatas bertujuan agar pelunasan cicilan atas rumah tersebut lebih terjamin. Larangan-larangan tersebut juga adalah suatu upaya untuk memperkecil ruang gerak dari Debitur untuk tujuan-tujuan yang sifatnya negatif atau dengan kata lain yang dapat merugikan pihak Bank Tabungan Negara. Apabila diberikan ruang gerak yang leluasa kepada debitur, maka pengawasan juga akan sangat sulit dilakukan. Salah satu larangan tersebut yang sangat perlu mendapat perhatian adalah penjualan rumah yang menjadi agunan dalam Kredit Pemilikan Rumah Subsidi tersebut. Apabila rumah tersebut dapat diperjualbelikan sebelum cicilannya lunas maka besar Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kemungkinan akan timbul masalah-masalah yang tidak diinginkan yang pada akhirnya dapat menimbulkan keresahan di dalam masyarakat.

G. Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah.