memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. Bentuk subsidi yang diberikan berupa subsidi
meringankan kredit dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. Kredit subsidi ini diatur tersendiri oleh
Pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat yang mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas ini. Secara umum batasan yang
ditetapkan oleh Pemerintah dalam memberikan subsidi adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang diberikan.
b. KPR Non Subsidi, yaitu suatu KPR yang diperuntukan bagi
seluruh masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan
sesuai kebijakan bank yang bersangkutan.
B. Subjek dan Objek Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah
Subjek atau para pihak dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah pada
Bank Tabungan Negara Cabang Pematangsiantar adalah :
1. Bank Tabungan Negara sebagai Kreditur
Kreditur adalah pihak yang berhak atas prestasi yang kemudian lazim disebut sebagai pemberi pinjaman atau kredit.
2. Konsumen atau Pembeli sebagai Debitur
Debitur adalah pihak yang berkewajiban berprestasi yang kemudian lazim disebut penerima pinjaman atau kredit.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perjanjian kredit pemilikan rumah mencakup dua pihak yaitu pihak yang
memberi dan pihak yang menerima. Objek dari Perjanjian Kredit pemilikan Rumah dapat dikatakan sebagai
prestasi dari perjanjian tersebut. Prestasi adalah segala sesuatu yang menjadi hak kreditur dan merupakan kewajiban bagi si debitur. Menurut pasal 1234
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, prestasi dapat berupa : 1.
Memberi Sesuatu 2.
Berbuat Sesuatu 3.
Tidak berbuat Sesuatu Sedangkan segala sesuatu yang dilakukan oleh pihak yang berhutang di masa
yang akan datang dalam rangka untuk melunasi hutangnya merupakan kotraprestasi. Yang menjadi prestasi atau Objek dari Perjanjian Kredit Pemilikan
Rumah ini adalah berupa utang yang dipinjam oleh debitur kepada kreditur.
C. Hak dan Kewajiban para pihak dalam perjanjian kredit pemilikan rumah
Pihak dalam perjanjian Kredit Pemilikan Rumah terdiri dari : 1.
Bank Tabungan Negara sebagai Kreditur Hak dari Pihak Bank Tabungan Negara atau kreditur adalah mendapat
pelunasan kredit dari pihak konsumen atau pembeli dengan jaminan bangunan rumah dan tanahnya ditambah dengan bunga dan biaya-biaya
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
lainnya sehubungan dengan pembuatan akad kredit tersebut.
52
Kewajiban utama dari Bank Tabungan Negara sebagai kreditur atau Penyedia Dana adalah membayar lunas harga rumah dan tanah
pertapakannya sesuai dengan yang diperjanjikan, kepada pihak penjual developer.
Dengan adanya pembayaran yang dilakukan oleh pihak Bank Tabungan Negara
kepada pihak penjual, maka si pembeli berkewajiban untuk mencicil kreditnya sebagaimana ditentukan sebelumnyakepada pihak Bank Tabungan
Negara.
53
2. Konsumen atau Debitur
Dalam hal ini Pihak Bank Tabungan Negara sebagai kreditur atau penyedia dana bertindak sebagai wakil dari pihak pembeli untuk
membayar harga rumah dan tanah tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat dilihat bahwa terjadi
hubungan hutang piutang dengan jaminan antara pihak Bank Tabungan Negara dengan pihak pembeli atau konsumen. Apabila pembeli atau
konsumen tidak dapat melunasi hutangnya maka pihak Bank Tabungan Negara dapat menyita rumah dan tanah yang telah dijaminkan yang
selanjutnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku akan dilelang untuk menutupi kredit dari nasabah yang bersangkutan.
Kewajiban dari pihak pembeli atau debitur tertuang dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah yaitu sebagai berikut :
52
Wawancara dengan Asep Sabaruddin, Sub Branch Head PT Bank Tabungan Negara Cabang Pematangsiantar pada tanggal 28 November 2011
53
Wawancara dengan Asep Sabaruddin, Sub Branch Head PT Bank Tabungan Negara Cabang Pematangsiantar pada tanggal 28 November 2011
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
a. Pasal 6
Debitur wajib membayar provisi seperti yang ditentukan pada pasal 1 huruf f Perjanjian Kredit ini selambat-lambatnya pada saat
penandatanganan perjanjian kredit ini. b.
Pasal 7 Debitur wajib membayar bunga kepada Bank dengan suku bunga
sebagaimana tercantum pada pasal 1 huruf g perjanjian kredit ini. c.
Pasal 8 Debitur wajib melakukan pembayaran kembali kredit secara angsuran
sebesar sebagaimana tercantum pada pasal 1 huruf i perjanjian kredit ini sampai dengan seluruh utang debitur lunas.
1 Agunan Kredit dan Pengikatannya Pasal 11
a Ayat 1 : Guna menjamin kembali pembayaran kembali
pokok kredit, bunga, denda, dan pembayaran lainnya dalam rangka pelunasan kredit, DEBITUR menyetujui untuk
menyerahkan barang agunan sebagaimana tercantum pada pasal 1 huruf n yang terletak sebagaimana sebagaimana
tercantum pada pasal 1 huruf o serta menyerahkan bukti- bukti kepemilikan agunan yang asli dan sah sebagaimana
tercantum pada pasal 1 huruf p perjanjian kredit ini untuk diikat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
b Ayat 2 : Debitur menyetujui dan berkewajiban serta
mengikatkan diri untuk memberikan bantuan sepenuhnya guna memungkinkan Bank melaksanakan pengikatan
barang agunan kredit menurut cara dan pada saat yang dianggap baik oleh Bank sampai seluruh jumlah kredit
dilunasi. c
Ayat 3 : Seluruh biaya yang diperlukan dalam pengikatan barang agunan termasuk di dalamnya biaya-biaya notaris,
PPAT, Pungutan-pungutan pemerintah seperti bea materai, bea pendaftaran pencatatan di Kantor Pertanahan dan lain
sebagainya menjadi tanggungan DEBITUR dan dalam hal Bank telah membayarkannya terlebih dahulu, seketika
stelah menerima penagihan pertama dari Bank, DEBITUR harus langsung dan sekaligus lunas membayarkannya
kembali kepada Bank. d
Ayat 4 : DEBITUR menyetujui dan berkewajiban serta mengikatkan diri untuk memberikan keterangan-keterangan
secara benar atas pertanyaan-pertanyaan pihak Bank dalam rangka pengawasan dan pemeriksaaan barang agunan.
2 Agunan Tambahan Pasal 12
a Ayat 1 : Apabila Bank berpendapat bahwa dari segala
sesuatu yang tersebut pada ayat 1 pasal 11 Perjanjian Kredit ini tidak mencukupi lagi untuk dijadikan agunan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
kredit, maka debitur menyetujui dan berkewajiban serta mengikatkan diri untuk atas permintaan pertama dari bank :
1. Membayar kepada Bank sejumlah uang untuk menutupi
kekurangan agunan kredit tersebut. 2.
Menambah barang-barang benda-benda tertentu lainnya untuk dijadikan agunan tambahan.
3. Menunjuk dan menghadirkan pihak ketiga untuk ikut
menjamin pelunasan DEBITUR Borgtocht jaminan perorangan. Pengikatan agunan perorangan seperti
dimaksud akan dibuat perjanjian tersendiri dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
Perjanjian Kredit ini. b
Ayat 2 : Selama DEBITUR belum melunasi seluruh utangnya yang timbul dari perjanjian ini, maka Bank
berhak setiap saat yang dianggap layak oleh Bank, melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan-
keterangan setempat yang diperlukan. 3
Asuransi Barang Agunan Pasal 13 a
Ayat 1 : Selama jangka waktu kredit atau seluruh utang belum dilunasi, DEBITUR setuju untuk mengasuransikan barang
agunan seperti yang ditentukan dalam pasal 11 dan pasal 12 Perjanjian Kredit ini dan premi asuransinya menjadi beban
DEBITUR sendiri dengan Banker’s Clause atas nama Bank
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
kepada perusahaan asuransi yang ditentukan dan disetujui serta untuk nilsi dan jeis risiko kebakaran dan perluasannya tanah
longsor, gempa bumi, banjir jika dipandang perlu yang ditentukan oleh Bank.
b Ayat 2 : Bank berwenang untuk mendapatkan penutupan
asuransi yang dianggap cukup oleh Bank, oleh dan atas nama DEBITUR atas setiap dan atau seluruh harta DEBITUR yang
dijadikan agunan kepada Bank, dengan biaya yang sepenuhnya menjadi beban debitur.
4 Pasal 14 ayat 4
Debitur menyetujui dan berkewajiban serta mengikatkan diri untuk: a
Menempati rumah tersebut secara layak b
Memelihara dengan baik atas biaya sendiri c
Memperbaiki atas beban sendiri segala kerusakan yang terjadi atas rumah tersebut
d Membayar berbagai kewajiban atas berbagai fasilitas atau jasa
yang diberikan pihak lain seperti antara lain langganan listrik, langganan air bersih dan sebagainya secara tertib dan teratur
e Membayar Pajak Bumi dan Bangunan serta pajak, retribusi
maupun pungutan-pungutan lain dari instansi berwenang yang lazim dikenakan terhadap pemilik penghuni rumah secara tepat
dan teratur
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
f Memperpanjang jangka waktu hak atas tanah yang diagunkan
kepada Bank terhitung dua tahun sebelum berakhirnya jangka waktu hak tersebut.
D. Syarat-syarat Dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah