2.3 Penelitian Terdahulu
Irfan 2004 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Pada PT. PLN
Persero Wilaya II Sumut” yang bertujuan untuk mengetahui apakah kompensasi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produktivitas karyawan.
Penelitian ini menggunakan analisis induktif dan analisis regresi yang menunjukkan hasil bahwa kompensasi yang diberikan PT. PLN Persero Wilayah
II Sumut kepada karyawannya memiliki pengaruh yang tidak terlalu kuat terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan khurusunya karyawan bagian
pemasaran. Hal ini dibuktikan melalui analisis regresi Uji-t dimana jika t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
yakni -2,353 ≤ 1,44 ≤ 2,353 berarti adanya hubungan yang
positif dan signifikan antara variabel X pemberian kompensasi dan variabel Y peningkatan produktivitas karyawan. Nilai determinasi D sebesar 40,96
mengindikasikan hubungan antara pemberian kompensasi yang dilakukan oleh PT. PLN Persero Wilayah II Sumut terhadap peningkatan produktivitas tenaga
kerjanya memiliki hubungan yang tidak terlalu kuat. Dengan demikian bahwa produktivitas kerja karyawan PT. PLN Persero Wilayah II Sumut ini tidak
mutlak dipengaruhi oleh kebijakan kompensasi tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti motivasi, lingkungan dan iklim kerja, pendidikan, latihan
dan lain-lain. Ido Saktina Panjaitan 2010 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Semangat Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perum Pegadaian Kanwil I Medan” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
Universitas Sumatera Utara
pengaruh yang positif dan signifikan antara semangat kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat persentase sebesar
44.6 yang menjelaskan bahwa semangat kerja dan disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
2.4 Kerangka Konseptual
Mathis dan Jacson 2002:118 mengungkapkan bahwa kompensasi merupakan faktor yang penting mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-
orang bekerja pada suatu organisasi dan bukan organisasi lainnya. Manajemen harus cukup kompetitif dengan sistem kompensasi yang ada untuk
memperkerjakan, mempertahankan dan memberi imbalan terhadap kinerja setiap individu di dalam organisasi.
Kinerja menurut Sutrisno 2009:152 merupakan hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan karakteristik pribadinya serta persepsi terhadap
perannya dalam pekerjaan tersebut. Kinerja karyawan pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang
mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi Mathis dan Jackson, 2002:78.
Umumnya bila kinerja perorangan individual performance meningkat maka kemungkinan besar juga hal tersebut meningkatkan kinerja perusahaan
corporate performance karena keduanya memiliki hubungan yang erat. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat
memotivasi atau mendorong kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Mangkuprawira dalam Gunawan 2004:1, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain tingkat pendidikan, pengetahuan, keterampilan,
motivasi, kesehatan, pengalaman, kompensasi, iklim kerja, kepemimpinan, fasilitas kerja dan hubungan sosial.
Kompensasi sendiri terbagi atas dua kelompok, yakni kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Kompensasi finansial atau kompensasi langsung
berupa gaji, upah dan insentif. Sedangkan kompensasi non finansial berupa berbagai macam fasilitas dan tunjangan.
Gaji menurut Pangabean 2004:77 merupakan imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur dan umumnya disesuaikan dengan
jabatan dan kedudukan seseorang dalam suatu organisasi. Sedangkan insentif merupakan imbalan langsung dalam bentuk uang yang diberikan kepada
karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang telah ditentukan. Dan tunjangan menurut Hariandja 2002:278 adalah bentuk perhatian perusahaan
terhadap pegawainya dengan memenuhi kebutuhannya akan rasa aman, sosial, pengakuan dan aktualisasi diri sehingga karyawan tersebut meningkatkan
loyalitasnya terhadap perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan kompensasi yang diberikan kepada
karyawannya didasari oleh pertimbangan-pertimbangan yang kemudian ditetapkan untuk meningkatkan kinerja karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Sumber : Sutrisno 2009:152, Pangabean 2004:77 dan Hariandja 2002:278
diolah
2.5 Hipotesis