2.1.6 Pengertian Kinerja
Menurut Mangkunegara 2001:67, kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanak tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu Hasibuan, 2002:94.
Menurut Soeprihanto 2002:7, kinerja merupakan hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,
misalnya standar, target atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Sutrisno 2009:164, menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan karakteristik pribadinya serta
persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2.1.7 Indikator Kinerja
Menurut Sutrisno 2009:152 ada enam indikator dari kinerja yakni: 1. Hasil kerja
meliputi tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana pengawasan dilakukan
Universitas Sumatera Utara
2. Pengetahuan pekerjaan Tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan
berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja 3. Inisiatif
Tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah-masalah yang timbul
4. Kecekatan Mental Tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerja dan
menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada 5. Sikap
Tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan
6. Disiplin Waktu dan Absensi Tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran
2.1.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
Menurut Mathis 2002:80 dalam pembahasan mengenai permasalahan kinerja karyawan maka tidak terlepas dari berbagai macam faktor yang menyertai
diantaranya. 1. Faktor kemampuan ability
Secara psikologis kemampuan ability karyawan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge dan skill
artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata 110-120 denga pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
Universitas Sumatera Utara
mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan
pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. 2. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap atitude seorang karyawan dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan kerja.
2.1.9 Prinsip Dasar Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja bekerja atas prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan bersama agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun prinsip dasar
manajemen kinerja menurut Wibowo 2007:11 adalah sebagai berikut: 1. Kejujuran
Kejujuran menunjukkan diri dalam komunikasi umpan balik yang jujur diantara manajer, pekerja dan rekan kerja. Kejujuran termasuk dalam
mengekspresikan pendapat, menyampaikan fakta dan memberikan pertimbangan dan perasaan.
2. Pelayanan Setiap aspek dalam proses kinerja harus memberikan pelayanannya
kepada setiap pekerja, manajer, pemilik dan pelanggan, dalam proses manajemen kinerja, umpan balik dan pengukuran harus membantu
pekerja dan perencanaan kinerja
Universitas Sumatera Utara
3. Tanggung Jawab Merupakan prinsip dasar dari pengembangan kinerja. Dengan
memahami dan menerima tanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan dan tidak kerjakan untuk mencapai tujuan mereka, pekerja
belajar tentang apa yang perlu mereka perbarui. 4. Perumusan Tujuan
Manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai oleh
organisasi, sesuai dengan jenjang organisasi yang dimiliki dan selanjutnya tujuan yang telah dirumuskan tersebut dirinci lebih lanjut
menjadi tujuan ditingkat yang lebih rendah, seperti divisi, departemen, tim dan karyawan
5. Komunikasi Dua Arah Manajemen kinerja memerlukan gaya manajemen yang bersifat
terbuka, jujur serta mendorong terjadinya komunikasi dua arah antara atasan dengan bawahan. Komunikasi dua arah ini akan menunjukkan
adanya sikap keterbukaan dan saling pengertian antara dua pihak.
2.2 Hubungan Kompensasi dengan Kinerja
Kinerja karyawan memiliki peran yang besar terhadap usaha perusahaan untuk mencapai tujuannya. Tenaga kerja juga merupakan asset utama perusahaan
yang harus dipelihara dengan baik dan dikembangkan. Oleh sebab itu penting bagi perusahaan untuk menempatkan tenaga kerjanya atau karyawannya pada posisi-
Universitas Sumatera Utara