Pengujian Normalitas Data Pengujian heteroskedastisitas

Dalam analisis regresi dilakukan Metode Enter karena dalam Metode Enter seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui variabel mana yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.9 Variabels EnteredRemoved Model Variabels Entered Variabels Removed Method 1 Tunjangan, Insentif, Gajia . Enter a All requested variabels entered. Sumber : Hasil pengolahan SPSS. Tabel 4.9 di atas menjelaskan hasil dari variabel enteredremoved yaitu: a. Variabels entered adalah variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan yakni variabel independent gaji, insentif dan tunjangan b. Variabels removed adalah variabel yang dikeluarkan dalam persamaan dan tidak ada variabel independent yang dikeluarkan c. Metode method yang digunakan adalah enter method

4.3.2 Pengujian Normalitas Data

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data digunakan pendekatan grafik yaitu Normality Probability Plot. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Uji Normalitas Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Dari gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov- smirnov pada tingkat signifikan 5 0,05, artinya variabel residual dinyatakan berdistribusi normal bila Asymp. Sig 2-tailed berada di atas nilai signifikan 0.05. Hasil uji kolmogrov-smirnov dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 32 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.04530142 Most Extreme Differences Absolute .174 Positive .129 Negative -.174 Kolmogorov-Smirnov Z .982 Asymp. Sig. 2-tailed .290 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

4.3.3 Pengujian heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut homokedastisitas dan jika variance berbeda disebut heteroksedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistik berupa Uji Glejser. Adapun hasil dari uji Glejser dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.11 Uji Glejser Universitas Sumatera Utara Regression Studentized Residual 2 1 -1 -2 -3 -4 R egressi on S tandardi zed P redi ct ed V a lu e 1 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: Kinerja Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant -.328 1.644 -.200 .843 Gaji .175 .109 .536 1.598 .121 Insentif .029 .036 .148 .824 .417 Tunjangan -.109 .059 -.626 -1.867 .072 a Dependent Variabel: absut Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Dari tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa tidak mengarah terhadap terjadinya heterokedastisitas. Hal ini ditunjukkan melalui tidak adanya satupun variabel independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen absolute Absut. Ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas 5. Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

4.3.4 Pengujian Multikolinearitas