Uji Heteroskedastisitas Uji F Uji Simultan Uji t Uji Parsial

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Jika ditemukan adanya multikolinieritas, maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi tidak terhingga. Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1Tolerance. Nilai Cut Off yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan nilai VIF lebih dari 10.

b. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas, yakni variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain bersifat tetap.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Universitas Sumatera Utara

3.11.2 Analisis Regresi

Hasil pengumpulan data akan dihimpun setiap variabel sebagai suatu nilai dari setiap responden dan dapat dihitung melalui program SPSS. Metode penganalisaan data menggunakan perhitungan statistik dan program SPSS untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan apakah dapat diterima atau ditolak. Teknik analisis yang dipakai dalam menguji hipotesis ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini perhitungan statistik menggunakan perkalian dua atau lebih variabel independen yaitu : Model Analisis Regresi Berganda dengan persamaan sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e dimana : Y = Produktivitas Kerja a = Konstanta X 1 = Kecerdasan Intelektual X 2 = Kecerdasan Emosional B = slope e = Error

3.11.3 Uji Hipotesis a. Koefisien Determinasi R

2 Multikolnieritas terjadi apabila nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

b. Uji F Uji Simultan

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap perubahan nilai variabel dependen, dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel independen, untuk itu perlu dilakukan uji F. Uji F atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian. H : b 1 ,b 2 = 0, artinya secara bersama-sama terdapat tidak berpengaruh yang positif dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu berupa kecerdasan intelektual dan emosional terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. H 1 : b 1 ,b 2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat berpengaruh yang positif variabel bebas X 1 , X 2 yaitu berupa kecerdasan intelektual dan emosional terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5

c. Uji t Uji Parsial

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak berhubungan, memiliki rata-rata yang berbeda. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel. Universitas Sumatera Utara H : b 1 , b 2= 0, artinya secara bersama-sama terdapat tidak berpengaruh yang positif dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu berupa kecerdasan intelektual dan emosional terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. H 1 : b 1 , b 2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat berpengaruh yang positif dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu berupa kecerdasan intelektual dan emosional terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Tanggal 16 Desember 1895 dalam masa penjajahan Belanda, Raden Bei Patih Aria Wirya Atmadja cs. Mendirikan De Poerwokertosche Hulpen Spaar Bank der Inlandsche Hoofden sebagai bank yang lebih dikenal dengan Bank Priyayi. Tanggal 19 Desember 1943 De Poerwokertosche Hulpen Spaar Bank der Inlandsche Hoofden berubah nama menjadi Algemene Volkcredit Bank AVB. Masa pendudukan Jepang sebutan Algemene Volkcredit Bank AVB diganti menjadi Syomin Ginko yang artinya Bank Rakyat. Pada tanggal 22 Maret 1946 masa kemerdekaan, Bank Rakyat dahulu AVB syomin ginko ditetapkan sebagai bank pemerintah, sehingga Bank Rakyat Indonesia pada waktu itu menjadi satu-satunya bank pemerintah yang pertama kali didirikan setelah kemerdekaan, dan satu-satunya bank pemerintah yang pertama kali dapat memberikan modal permulaan kepada Yayasan Bank Negara Indonesia. Tanggal 21 April 1951 Bank Rakyat Indonesia ditetapkan sebagai Bank Menengah dan pada tanggal 29 Agustus 1951 Algemene Volkcredit Bank AVB dibubarkan, sehingga Bank Rakyat Indonesia menjadi ahli waris satu-satunya dari Algemene Volkcredit Bank AVB. Bulan Agustus 1965 semua bank-bank pemerintah digabung menjadi satu dengan nama Bank Negara Indonesia BNI dimana Bank Negara Indonesia unit Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Binjai

16 153 99

Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Intelektual Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Di PT Akses Nusa Karya Infratek Bandung

1 6 1

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL (ESQ), DAN KECERDASAN INTELEKTUAL TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT KARYA TOHA PUTRA DI SEMARANG.

0 3 16

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DI WILAYAH MANADO.

0 2 17

PENDAHULUAN PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DI WILAYAH MANADO.

0 2 8

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DI WILAYAH MANADO.

1 7 26

PENUTUP PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DI WILAYAH MANADO.

0 2 44

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KONFLIK DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) CABANG PADANG.

0 0 10

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan pada Hotel Cattleya Suite Bali.

0 1 25

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KONFLIK DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) CABANG PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 0 1