3. Inisiatif
Merupakan pola pikir yang berbeda dalam setiao pengambilan keputusan kerja, misalnya mengetahui dan memahami persoalan di
lingkungan kerja, mampu meberi saran pada atasan 4.
Kecekatan Mental Tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerja dan
menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada 5.
Sikap Tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas
pekerjaan 6.
Disiplin Waktu dan Absensi Merupakan sikap patuh terhadap aturan yang berlaku.
2.2 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu mengenai kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual dalam meningkatkan produktivitas adalah penelitian
tentang kemampuan intelektual dilakukan oleh Sutarjo A Wiramiharja pada tahun 2003. Ia meneliti tentang keeratan hubungan antara kecerdasan intelektual dan
kecerdasan emosional dengan kinerja. Subjek penelitian adalah sejumlah jabatan bertaraf kepala bagian dari sejumlah BUMN di Indonesia sebanyak 43 orang.
Hasilnya terdapat korelasi yang positif untuk semua hasil tes. Terdapat korelasi yang positif signifikan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional
terhadap kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang dilakukan oleh Ilham H Napitupulu pada tahun 2009 dengan judul pengaruh kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional terhadap
tingkat pemahaman pelajaran akuntansi dengan minat sebagai variabel moderating. Dengan hasil dimana minat tidak bisa terpisah bila digunakan untuk
menguji pemahaman siswa, karena siswa memperoleh nilai harus mengandalkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan minat sangat kecil
kemungkinan mempengaruhi. Dengan demikian minat hanya bisa mendukung pelajaran akuntansi bila digunakan secara bersama-sama dengan variabel
kecerdasan emosional.
2.3 Kerangka Konseptual
Penelitian yang pernah dilakukan olehWiramiharja 2003:80 menemukan bahwa kecerdasan yang lebih bersifat kognitif positif yang bersifat signifikan
dengan kinerja karyawan. Ia menyebutkan bahwa prestasi kerja yang dimiliki oleh seorang pekerja akan membawanya pada hasil yang lebih memuaskan untuk
dapat meningkatkan kinerjanya. Dalam penelitiannya ia memberiakan kontribusi 30 di dalam pencapaian prestasi kerja dan kinerja seseorang.
Kinerja karyawan akhir-akhir ini tidak hanya dilihat oleh faktor intelektualnya saja tetapi juga ditentukan oleh faktor emosinya. Seseorang yang
dapat mengontrol emosinya dengan baik maka akan dapat menghasilkan kinerja yang baik pula. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Meyer 2004:10
bahwa kecerdasan emosi merupakan faktor yang sama pentingnya dengan kombinasi kemampuan teknis dan analisis untuk mengahasilkan kinerja yang
Universitas Sumatera Utara
optimal. Salah satu aspek dalam kecerdasan emosi adalah motivasi. Salovey dalam Goleman, 2000:58 seperti yang dijelaskan sebelumnya, memotivasi diri
sendiri merupakan landasan keberhasilan yang terwujudnya kinerja yang tinggi disegala bidang.
Berdasarkan uraian di atas maka kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber: Wiramiharja 2003:80, Meyer 2004:10, Goleman, 2000:58 Gambar 2.2 : Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis