2.1.9. Prinsip Dasar Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja bekerja atas prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan bersama agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun prinsip dasar
manajemen kinerja menurut Wibowo 2007:11 adalah sebagai berikut: 1.
Kejujuran Kejujuran menunjukkan diri dalam komunikasi umpan balik yang jujur
diantara manajer, pekerja dan rekan kerja. Kejujuran termasuk dalam mengekspresikan pendapat, menyampaikan fakta dan memberikan
pertimbangan dan perasaan. 2.
Pelayanan Setiap aspek dalam proses kinerja harus memberikan pelayanannya
kepada setiap pekerja, manajer, pemilik dan pelanggan, dalam proses manajemen kinerja, umpan balik dan pengukuran harus membantu
pekerja dan perencanaan kinerja 3.
Tanggung Jawab Merupakan prinsip dasar dari pengembangan kinerja dengan memahami
dan menerima tanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan dan tidak kerjakan untuk mencapai tujuan mereka. Pekerja belajar tentang apa
yang perlu mereka perbarui. 4.
Perumusan Tujuan Manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan
mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi, sesuai dengan jenjang organisasi yang dimiliki dan
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya tujuan yang telah dirumuskan tersebut dirinci lebih lanjut menjadi tujuan di tingkat yang lebih rendah, seperti divisi, departemen,
tim dan karyawan 5.
Komunikasi Dua Arah Manajemen kinerja memerlukan gaya manajemen yang bersifat terbuka,
jujur serta mendorong terjadinya komunikasi dua arah antara atasan dengan bawahan. Komunikasi dua arah ini akan menunjukkan adanya
sikap keterbukaan dan saling pengertian antara dua pihak.
2.1.10 Hubungan Kecerdasan Intelektual dan Kinerja
Dalam kerja erat kaitannya dengan kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh seseorang. Seorang pekerja memiliki IQ tinggi diharapkan dapat
menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan mereka yang memiliki IQ lebih rendah. Hal tersebut karena memiliki IQ tinggi lebih mudah menyerapa
ilmu yang diberikan sehinggga kemampuannya dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan akan lebih baik.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Wiramiharja 2003:80 menemukan bahwa kecerdasan yang lebih bersifat kognitif positif yang bersifat signifikan
dengan kinerja karyawan. Ia menyebutkan bahwa prestasi kerja yang dimiliki oleh seorang pekerja akan membawanya pada hasil yang lebih memuaskan untuk
dapat meningkatkan kinerjanya. Dalam penelitiannya ia memberikan kontribusi 30 di dalam pencapaian prestasi kerja dan kinerja seseorang.
Universitas Sumatera Utara
Keseimbangan yang baik antara IQ dan EQ harus dapat dicapai. Orang yang memiliki EQ yang baik tanpa di tunjang dengan IQ yang baik pula belum
tentu dapat berhasil dalam pekerjaanya. Hal ini karena IQ masih memegang peranan penting dalam kinerja seseorang, sehinggga keberadaan IQ tidak boleh
dihilangkan begitu saja dan perbaikan kemampuan kognitif adalah cara terbaik untuk meningkatkan kinerja karyawan.
2.1.11 Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kinerja