4.7 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat. Metode regresi berganda dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for windows, dapat dilihat pada tabel berdasarkan hasil
pengolahan data seperti terlihat pada tabel 4.8 kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 19,182 + 0,718 X
1
+ 0,139 X
2
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a.
Konstanta a = 19,182. ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel kecerdasan intelektual X
1
, kecerdasan emosional X
2
= 0, maka kinerja karyawan = 19,182
b. Kecerdasan intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
dengan koefisien regresi sebesar 0,718. Tanda + positif pada variabel kecerdasan intelektual hubungannya searah, artinya bila kecerdasan
intelektual meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat. c.
Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,139. Tanda + positif pada variabel
kecerdasan emosional hubungannya searah, artinya bila kecerdasan emosional meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
4.8 Pengujian Hipotesis 4.8.1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-bersama terhadap
variabel terikat.
Tabel 4.11 Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig.
1
Regression 622.770
2 311.385
41.839 .000
a
Residual 401.897
54 7.443
Total 1024.667
56 a. Predictors: Constant, emosional, intelektual
b. Dependent Variable: kinerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian ANOVA dengan meggunakan uji F pada tabel di atas
memperlihatkan nilai jika F
hitung
sebesar 41,839 dengan Sig adalah 0,000. Dengan mencari pada tabel F, dengan df1 = 2 dan df2 = 54, diperoleh nilai
F
tabel
3,17. Dengan kondisi dimana jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
41,839 3,17 dengan Sig yang lebih kecil dari pada alpha 0,00 0,05, maka kesimpulan dapat diambil adalah H
yang berarti koefisien korelasi signifikan secara statistik, kecerdasan intelektual dan kecerdasan
emosional secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
2. Kolom pertama dari uji ANOVA yaitu regresi, adalah jumlah kuadrat dari
varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi, yaitu sebesar 662,770 sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah kuadrat
varians yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi yaitu sebesar 401,897.
4.8.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat
Tabel 4.12 Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
19.182 6.498
3.106 .003
Intelektual .718
.113 .682
6.338 .000
emosional .139
.103 .145
1.348 .183
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Variabel kecerdasan intelektual berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0, lebih besar dari 0,05. Nilai t
hitung
t
tabel
6,338 1,673 artinya jika
ditingkatkan variabel kecerdasan intelektual sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,718.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel kecerdasan emosional berpengaruh secara positif dan tidak
signifikan kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 kecil dari 0,05. Nilai t
hitung
t
tabel
1,348 1,673 artinya walaupun
ditingkarkan variabel kecerdasan emosional sebesar satu satuan maka kinerja karyawan tidak akan meningkat sebesar 0,139.
3. Konstanta sebesar 19.182, artinya walaupun variabel bebas bernilai nol
maka kinerja karyawan tetap sebesar 19.182. 4.
Berdasarkan hasil uji t maka rumus persamaan regresinya adalah : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Y = 19.182 + 0,718 X
1
+ 0,139 X
2
4.8.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1,
X
2
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin besar
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika R
2
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1,
X
2
terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model digunakan tidak kuat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .780
a
.608 .593
.593 2.14623
a. Predictors: Constant, emosional, intelektual b. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa Adjusted R Square sebesar 0,593 berarti kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional mempengaruhi
kinerja karyawan pada PT. BRI Cabang Binjai sebesar 59,3 dan sisanya 40,7 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian.
4.9 Pembahasan
Dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS Statistical Packages for Social Studies versi 15.00 menunjukkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
dan kecerdasan emosional serempak terhadap kinerja karyawan pada PT. BRI Cabang Binjai.
Kecerdasan intelektual berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. BRI Cabang Binjai hal ini disebabkan semakin tinggi
tingkat intelektual karyawan terhadap PT. BRI Cabang Binjai, maka semakin tinggi kinerja karyawan. Alasan mengapa tingkat intelektual berpengaruh positif
dan signifikan karena pada PT. BRI Cabang Binjai diperlukan karyawan yang mampu menguasai perhitungan yang cepat dan akurat karena setiap karyawan
yang ada terdapat berbagai macam kriteria contohnya ada yang berhitung dengan cepat tetapi tidak akurat dan ada yang berhitung dengan akurat tetapi tidak cepat.
Serta dibutuhkan karyawan yang mampu mengingat kesalahan yang lalu sebagai
Universitas Sumatera Utara
pembelajaran dimasa yang akan datang, juga mampu memecahkan masalah dengan bijaksana guna meningkatkan kinerja dan intelektual karyawan. Karena itu
diperlukannya karyawan yang mampu menghitung dengan cepat dan akurat Kecerdasan emosional berpengaruh secara positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. BRI Cabang Binjai hal ini disebabkan tidak terjadi pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan. Hal ini
memberikan arti bahwa kecerdasan emosional adalah apabila kecerdasan emosional meningkat maka kinerja karyawan akan menurun sehingga karyawan
tersebut tidak mampu untuk mengontrol dirinya untuk tetap bekerja dengan baik sehingga hasil yang diperoleh dalam pekerjaan akan merugikan dirinya sendiri
dan perusahaan. Sehingga untuk menghindari hal tersebut maka perusahaaan harus mampu memahami tingkat kecerdasan emosional karyawannya yang begitu
riskan untuk mengalami tingkat emosional yang tinggi karena keuntungan perusahaan berdasarkan jumlah nasabah yang akan melakukan transaksi. Dalam
hal ini seorang karyawan yang berprestasi tidak dilihat dari kecerdasan emosionalnya melainkan dari dari hasil kinerja yang mampu menguntungkan
perusahaan. Dengan meningkatnya kecerdasan emosional karyawan tentunya akan
tidak tercipta hasil kerja yang baik, pemanfaatan waktu dan kerja dari karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
oleh atasan kepadanya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan