e. Ketrampilan Sosial Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan
yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi. Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dasar dalam
keberhasilan membina hubungan. Individu sulit untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan sulit juga memahami keinginan serta kemampuan orang lain.
Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena mampu
berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang ini populer dalam lingkungannya dan menjadi teman yang menyenangkan karena kemampuannya
berkomunikasi. Ramah tamah, baik hati, hormat dan disukai orang lain dapat dijadikan petunjuk positif bagaimana siswa mampu membina hubungan dengan
orang lain. Sejauh mana kepribadian siswa berkembang dilihat dari banyaknya hubungan interpersonal yang dilakukannya.
2.1.6. Meningkatkan Kecerdasan Emosional EQ
Goleman 2001:20 mengatakan bahwa dalam meningkatkan kecerdasan emosional EQ sangat berbeda dengan IQ yang pada umumnya tidak berubah
selama kita hidup. Bila kemampuan kognitif relatif tidak berubah, kecakapan emosi dapat dipelajari kapan saja. Tidak peduli orang yang tidak peka, pemalu,
pemarah, kikuk atau sulit bergaul dengan orang lain, dengan motivasi dan usaha yang benar kita dapat mempelajari dan menguasai kecakapan emosi.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7. Pengertian Kinerja
Menurut Mangkunegara 2001:67 dikemukan pengertian kinerja yaitu : “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika Suyadi,
2002:98. Sedangkan menurut Sutrisno 2009:164, kinerja merupakan hasil upaya
seseorang yang ditentukan oleh kemampuan karakteristik pribadinya serta persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa gabungan dari tiga faktor penting kemampuan dan minat seseorang
pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor kemampuan,
maka semakin besarlah kinerja karyawan yang bersangkutan.
2.1.8 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan. Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja yang baik menurut Mangkunegara 2001:68
adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan abilitiy karyawan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill. Artinya
pendidikan yang memadai untuk jabatan dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi yang
diharapkan. Oleh sebab itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlian The right man, On The Right Place, The
Right man On the Right Job. 2.
Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap attitute seorang karyawan dalam
menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan
organisasi tujuan perusahaan. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri karyawan untuk berusaha mencapai prestasi kerja
secara maksimal sikap mental yang siap secara psikofisik, artinya seorang karyawan harus siap mental, mampu secara fisik, memahami
tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan dalam situasi kerja.
Berdasarkan kutipan di atas diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu faktor kemampuan dan faktor motivasi, faktor kemampuan
didasarkan atas potensi yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan pekerjaannya sedangkan faktor motivasi didasarkan atas mentanilitas tersebut
secara berusaha mencapai prestasi kerja.
Universitas Sumatera Utara
2.1.9. Prinsip Dasar Manajemen Kinerja