Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

ucapan atau teks karena hanya arti proposisional inilah yang dapat dikaitkan dengan benar atau salahnya suatu ucapan atau teks. Sedangkan yang lainnya memberikan kontribusi yang begitu tepatnya pada suatu ucapan ataupun teks dan biasanya sulit untuk dianalisis. Baker 1992:17. Bell dalam bukunya “Translation and Translating: Theory and Practice” menyatakan bahwa proposisi adalah “the unit of meaning which constitutes the subject matter of a sentence ” Bell 1991:107; yang di-indonesiakan sebagai suatu unit dari arti yang merupakan pokok subject matter dari kalimat yang terkandung dalam suatu kalimat. Bell juga mengatakan bahwa arti dari suatu ujaran yang disampaikan dalam bentuk pernyataan pasti ada proposisi yang dimasukkan pembicara dalam menjelaskan suatu kejadian.

2.5 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Kajian pustaka yang dapat menjadi ajuan dalam penulisan tesis ini adalah artikel dengan judul “Equivalence” yang ditulis oleh Marouane Zakhir, seorang penerjemah di University of Soultan Moulay Slimane, Morocco. Ia membahas tentang teori yang berhubungan dengan pandangan ekuivalensi menurut beberapa ahli seperti Nida, Newmark, Jacobson, Bayar, dan penyangkalnya seperti Vander Broek, Mehrach dan Van Leuven. Dalam artikel itu Zakhir mengajukan degrees of equivalence mulai dari optimum translation , near-optimum translation, partial translation, weaker and stronger versions , poor translation, mistranslation dan zero equivalence sebagai kriteria untuk menentukan kualitas dari terjemahan. Artikel lainnya yaitu “Translation Quality Assessment: The Examination of a Literary Text by Baker’s Taxonomy ” yang ditulis oleh Javad Heidary dan Asghar Haghani, keduanya adalah mahasiswa Magisrter konsentrasi terjemahan dari Fars Universitas Sumatera Utara Science and Research University di Shiraz, Iran. Mereka mengevaluasi terjemahan dari teks sastra yakni “Ante-Gone” karangan Sophocles yang diterjemahkan oleh Alidade dan Davidic dari bahasa Inggris ke bahasa Persian dengan menerapkan ekuivalensi yang diteorikan oleh Baker. Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa terjemahan karya sastra tersebut tidak memuaskan karena kesalahan terjemahan mencapai 48 dan dalam level ekuivalensi menunjukkan kualitas yang rendah. Kontribusi dari kedua artikel tersebut dalam tesis ini adalah bahwa dalam menilai suatu terjemahan diperlukan parameter yang bertolak pada ekuivalensi, dimana ekuivalensi yang memiliki rangetingkatanlah yang sesuai untuk diterapkan dalam berbagai genre teks. 2.6 Teori yang Relevan dengan Penelitian Teori terjemahan yang diterapkan dalam tulisan ini adalah teori terjemahan inter lingual yang berkaitan dengan terjemahan antar bahasa bahasa Inggris ke bahasa Indonesia karena data dari teks sumber dalam tesis ini adalah dalam bahasa Inggris dan data teks target dalam bahasa Indonesia. Ekuivalensi yang diterapkan dalam tesis ini bertitik tolak pada ekuivalensi yang dikemukakan oleh Mona Baker dan disesuaikan dengan keperluan dalam mengkaji permasalahan yang dimunculkan dalam tulisan ini yakni: 1 Equivalence in word level ekuivalensi tingkat kata 2 Equivalence above word level ekuivalensi tingkat kalimat 3 Textual equivalence ekuivalensi tekstual Teori tentang arti yang diterapkan dalam tesis ini adalah teori dari Bell dan Cruise khususnya propositional meaning arti proposisional, selanjutnya digunakan arti proposisional, karena hanya dari arti proposisional inilah dapat dievaluasi apakah suatu Universitas Sumatera Utara terjemahan itu benar atau salah Baker 1992: 17. Arti proposisional inilah yang merupakan kriteria untuk penentuan ekuivalensi dari TT dengan TS. Alasan pemilihan teori Mona Baker sebagai titik tolak dalam penganalisaan teks terjemahan adalah : 1 Teorinya khusus untuk penerapan dalam terjemahan. 2 Teorinya praktis untuk diterapkan. 3 Teorinya sesuai untuk diterapkan dalam permasalahan yang dibahas. 4 Mona Baker telah puluhan tahun berpengalaman dalam bidang terjemahan baik sebagai penerjemah atau pengajar teori maupun praktek terjemahan sebelum nenerbitkan bukunya “In Other Words” Baker 1992. Metode penganalisaan terjemahan yang diterapkan dalam pemahaman teks adalah pendekatan top-down teks – kalimat – klausafrasa - kata yaitu penganalisaan suatu terjemahan yang diawali dengan pemahaman teks secara keseluruhan kemudian bergerak ke unit yang lebih kecil. Cara pemahaman teks secara keseluruhan yang diterapkan adalah seperti yang dikemukakan oleh Bell 1991:107 dengan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan teks yaitu: What ? untuk mengetahui pesan yang terdapat dalam teks; Why ? Berorientasi pada maksud dari penyampai teks; When ? Berkaitan dengan waktu komunikasi; How ? Merujuk pada cara penyampaian teks; Where ? Berkaitan dengan tempat penyampaian teks; dan who? Merujuk pada yang terlibat dalam penyampaian teks; Cara ini untuk selanjutnya disingkat dengan 5W-1H. Universitas Sumatera Utara Metode penganalisaan terjemahan yang diterapkan dalam penganalisaan teks adalah pendekatan bottom-up kata – frasaklausa – kalimat - teks yaitu penganalisaan suatu terjemahan yang diawali dengan penganalisaan dari unit yang kecil kata kemudian bergerak ke unit yang lebih besar. Pada tahap penganalisaa kalimat dalam TS dan TT untuk memudahkan penentuan arti propositional, kalimat diidentifikasi menurut fungsi dari bagian-bagian kalimat: subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Menurut Putrayasa 2006:64, subjek S adalah sesuatu yang dianggap berdiri sendiri, dan tentangnya diberitakan sesuatu; predikat P adalah bagian yang memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri atau subjek itu; objek O adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif; pelengkap Pel memiliki kemiripan dengan objek dan sering dicampuradukkan, pelengkap menduduki tempat setelah verba; keterangan K merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya, di akhir, awal dan bahkan di tengah kalimat, konstituen keterangan berupa frase nominal, frase preposisional, atau frase adverbial. Mengapa kedua metode tersebut diterapkan dalam tesis ini, bukannya satu? Analoginya dapat digambarkan dengan adanya suatu kasus sama dengan teks dalam terjemahan yang harus diselidiki. Kasus terdiri dari kejadian-kejadian atau peristiwa- peristiwa yang saling terkait satu dengan lainnya kata-kata ataupun kalimat-kalimat dalam teks. Dalam memahami suatu kasus, keseluruhan kejadian-kejadian atau peristiwa- peristiwa yang saling terkait haruslah dilihat sebagai satu kesatuan, baru kemudian bergerak ke masing-masing kejadian atau peristiwa. Tetapi dalam menyelidiki kasus haruslah dimulai dari satu kejadian demi satu kejadian baru ditingkatkan dan dikaitkan dengan yang lainnya dan seterusnya. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian dalam tesis ini bersifat menganalisa produkteks tertulis. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka pendekatan metode deskriptif kualitatif yang diterapkan karena yang dianalisis adalah teks verbal berbentuk tulisan yang diakses dari Wikipedia, ensiklopedia on line. Metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki secara kualitatif. Fakta yang dimaksud adalah data berupa teks sumber berbahasa Inggris dan teks targetnya berbahasa Indonesia.

3.2 Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah dua teks, khususnya mengenai virus H1N1 sejenis virus penyebab flu, yang diakses dari ensiklopedia secara on line, Wikipedia, pada bulan September 2009 yakni: 1. Teks sumber berbahasa Inggris yang terdiri dari 695 kata, 34 kalimat dan 10 paragraf. 2. Teks target berbahasa Indonesia yang terdiri dari 672 kata, 34 kalimat dan 10 paragraf. Data yang diambil ini merupakan semua tampilan dari Wikipedia mengenai virus H1N1 pada saat kata H1N1 yang diketik pada bagian yang tersedia ditelusuri.

3.3 Analisis Data

Untuk menganalisis apakah terjemahan H1N1 dari Wikipedia mencapai ekuivalensi tingkat kata, kalimat, dan paragaf diringkas dalam bentuk skema berikut. Universitas Sumatera Utara