Wikipedia dan Informasi: Analisis Ekuivalensi Terjemahan

(1)

WIKIPEDIA DAN INFORMASI:

ANALISIS EKUIVALENSI TERJEMAHAN

TESIS

Oleh:

LINA RUSLI

097009017/LNG

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(2)

WIKIPEDIA DAN INFORMASI:

ANALISIS EKUIVALENSI TERJEMAHAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Magister Humaniora dalam Program Studi Linguistik pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh:

LINA RUSLI

097009017/LNG

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(3)

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING

Judul Tesis : Wikipedia dan Informasi: Analisis Ekuivalensi Terjemahan

Nama Mahasiswa : Lina Rusli Nomor Pokok : 097009017 Program Studi : Linguistik Konsentrasi : Terjemahan

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(Dr. Roswita Silalahi, M.Hum) (Drs. Umar Mono, M.Hum) Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. T. Silvana Sinar, M.A. Ph.D) (Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE)


(4)

Telah diuji pada

Tanggal 23 Juli 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Roswita Silalahi M. Hum. Anggota : 1. Drs. Umar Mono, M.Hum

2. Dr. Syahron Lubis, M.A 3. Dr. Muhizar Muchtar, M.S


(5)

PERNYATAAN

WIKIPEDIA DAN INFORMASI: ANALISIS EKUIVALENSI TERJEMAHAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun pengutipan yang saya lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan Tesis ini, telah saya cantumkan sumbernya secara jelas sesuai denga norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian Tesis ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.


(6)

BUKTI PENGESAHAN PERBAIKAN TESIS

Judul Tesis : Wikipedia dan Informasi: Analisis Ekuivalensi Terjemahan Nama : Lina Rusli

No. Registrasi : 097009017 Program Studi : Linguistik

No NAMA TANDA TANGAN

TANGGAL 1 Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang,

MSIE

2 Dr. Roswita Silalahi M. Hum

3 Drs. Umar Mono M. Hum

4 Prof. T. Silvana Sinar, M.A. Ph.D

5 DR. Syahron Lubis, M.A


(7)

ABSTRACT

The title of this thesis is Wikipedia and Information: The Analysis of Equivalence in Translation. In this thesis, the source of information, knowledge shared by people all over the world, Wikipedia, and its information also the translation - especially about H1N1 from English to Indonesian - are described. By applying the top-down method for understanding text, bottom-up method for analyzing text, and comparing the target text to the source text by means of propositional meaning, it is revealed that Wikipedia-translation is equivalence in word level, that is 98 %; equivalence in very low percentage in sentence level, that is 8.8 %; and isn’t equivalence in text level at all, that is 0%. It is to say that the target text of Wikipedia-translation about H1N1 from English to Indonesian cannot be counted on conveying the information of the source text.


(8)

ABSTRAK

Judul tesis ini adalah Wikipedia dan Informasi: Analisis Ekuivalensi Terjemahan. Dalam tesis ini, sumber dari informasi, pengetahuan yang dapat saling dibagi oleh semua orang di dunia ini yakni Wikipedia dan informasinya termasuk terjemahannya, khususnya tentang H1N1, dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dipaparkan. Dengan menerapkan metode top-down dalam memahami teks, metode

bottom-up dalam analisis teks, dan membandingkan arti proposisional dari teks target dengan teks sumber, dapat diketahui bahwa terjemahan Wikipedia ekuivalen pada tingkat kata yakni sebesar 98%; sebagian kecil ekuivalen pada tingkat kalimat yakni sebesar 8,8%; dan sama sekali tidak ekuivalen pada tingkat teks yakni sebesar 0%. Dengan demikian teks target mengenai H1N1 sebagai hasil terjemahan Wikipedia dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia tidak dapat diandalkan untuk menyampaikan informasi dari teks sumbernya.


(9)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Sanghyang Adi Buddha, atas segala rahmat dan karunia-Nya pada penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul: Wikipedia dan Informasi: Analisis Ekuivalensi Terjemahan.

Tesis ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Linguistik pada Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU).

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat disekesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi dalam penyelesaian tesis ini. Secara khusus pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rektor USU, Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM dan H, M.Sc. (CTM), Sp.A(K) yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pendidikan Program Magister pada Sekolah Pascasarjana USU. 2. Direktur Sekolah Pascasarjana USU, Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim

Matondang, MSIE; wakil Direktur Bapak Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc. beserta jajarannya yang telah memberi perhatian dan dukungan selama penulis mengikuti Pendidikan S-2 pada Sekolah Pascasarjana USU.


(10)

telah memberi kesempatan dan bantuan selama penulis mengikuti Pendidikan S-2 pada Sekolah Pascasarjana USU.

4. Ibu Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D selaku Ketua Program Studi Linguistik yang telah memberikan perhatian, motivasi dan bimbingan selama penulis mengikuti pendidikan hingga selesai pada Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara; Sekretaris Program Studi Linguistik Ibu Dr. Nurlela, M.Hum, beserta jajaran Program Studi Linguistik yang telah memberi perhatian dan dukungan selama penulis mengikuti pendidikan hingga selesai pada Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

5. Pembimbing penulis, Ibu DR. Roswita Silalahi M. Hum. dan Drs. Umar Mono M. Hum. sebagai pembimbing satu dan dua yang telah membimbing, mengarahkan, memberi masukan kepada penulis selama penyusunan tesis ini dari awal hingga tesis ini dapat diselesaikan.

6. Para Dosen yang mengajar di Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan membuka cakrawala berpikir ilmiah.

7. Khusus kepada Suami tercinta, Henry Gunawan S.H, C.N. yang dengan setia, penuh kasih sayang, sabar dan terus mendorong penulis untuk menyelesaikan tesis ini, serta putri dan putra tersayang, Sophia dan Harrison yang telah mengisi waktu penulis dengan keceriaan mereka.


(11)

8. Orang tua penulis, mama yang penulis kasihi dan cintai yang sangat berpengertian dan penuh rasa kasih sayang.

9. Kepada semua rekan mahasiswa yang telah mengisi waktu perkuliahan bersama, menaruh simpati selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Akhir kata penulis berharap semoga dukungan, bantuan, pengorbanan dan budi baik yang diberikan kepada penulis dari berbagai pihak, mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Sanghyang Adi Buddha.

Kiranya hasil penelitian ini dapat memberi sumbangsih dalam pembahasan mengenai terjemahan khususnya mengenai ekuivalensinya.

Medan, 23 Juli 2011


(12)

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

DAFTAR SINGKATAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Perumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.6 Batasan dan Keterbatasan penelitian ... 8

1.7 Klarifikasi Istilah ... 10

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 12

2.1 Wikipedia dan Informasi ... 12

2.2 Terjemahan ... 15

2.2.1 Tahap-tahapan Terjemahan ... 17

2.2.2 Metode Analisis Terjemahan ... 18

2.3 Ekuivalensi dalam Terjemahan ... 20

2.4 Aspek Semantik dalam Terjemahan... 25


(13)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ... 32

3.2 Data dan Sumber Data ... 32

3.3 Analisis Data ... 33

BAB 4 PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Deskripsi Data ... 36

4.2 Pembahasan ... 37

4.2.1 Ekuivalensi Tingkat Kata ... 37

4.2.2 Ekuivalensi Tingkat Kalimat... 59

4.2.3 Ekuivalensi Tingkat Teks ... 107

BAB 5 PENUTUP ... 117

5.1 Simpulan ... 117

5.2 Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 119

LAMPIRAN ... 121


(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Analisis Kata ... 37

2. Hasil Analisis Kata ... 58

3. Analisis Kalimat ... 62

4. Hasil Analisis Kalimat ... 107

5. Analisis Teks ... 108


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman 1. Data ... 121 2. Data Teridentifikasi ... 128


(16)

DAFTAR SINGKATAN

Ekv = ekuivalen K = keterangan No = nomor O = objek P = predikat Pel = pelengkap S = subjek TS = teks sumber TT = teks target


(17)

ABSTRACT

The title of this thesis is Wikipedia and Information: The Analysis of Equivalence in Translation. In this thesis, the source of information, knowledge shared by people all over the world, Wikipedia, and its information also the translation - especially about H1N1 from English to Indonesian - are described. By applying the top-down method for understanding text, bottom-up method for analyzing text, and comparing the target text to the source text by means of propositional meaning, it is revealed that Wikipedia-translation is equivalence in word level, that is 98 %; equivalence in very low percentage in sentence level, that is 8.8 %; and isn’t equivalence in text level at all, that is 0%. It is to say that the target text of Wikipedia-translation about H1N1 from English to Indonesian cannot be counted on conveying the information of the source text.


(18)

ABSTRAK

Judul tesis ini adalah Wikipedia dan Informasi: Analisis Ekuivalensi Terjemahan. Dalam tesis ini, sumber dari informasi, pengetahuan yang dapat saling dibagi oleh semua orang di dunia ini yakni Wikipedia dan informasinya termasuk terjemahannya, khususnya tentang H1N1, dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dipaparkan. Dengan menerapkan metode top-down dalam memahami teks, metode

bottom-up dalam analisis teks, dan membandingkan arti proposisional dari teks target dengan teks sumber, dapat diketahui bahwa terjemahan Wikipedia ekuivalen pada tingkat kata yakni sebesar 98%; sebagian kecil ekuivalen pada tingkat kalimat yakni sebesar 8,8%; dan sama sekali tidak ekuivalen pada tingkat teks yakni sebesar 0%. Dengan demikian teks target mengenai H1N1 sebagai hasil terjemahan Wikipedia dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia tidak dapat diandalkan untuk menyampaikan informasi dari teks sumbernya.


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Yang melatarbelakangi pemilihan judul tesis “Wikipedia dan Informasi: Analisis Ekuivalensi” adalah adanya tuntutan kebutuhan akan informasi. Informasi memegang peranan penting demi menunjang keberhasilan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi pengusaha, informasi mengenai adanya tender merupakan peluang bisnis; bagi pencari kerja, informasi lowongan kerja merupakan kesempatan mendapat kerja; bagi jurnalis, informasi merupakan sumber pendapatan; bagi pelajar dan masyarakat umumnya, informasi merupakan sumber pengetahuan; bagi pengajar dan mahasiswa selain merupakan sumber pengetahuan informasi juga menjadi inspirasi dan sumber data penelitian. Orang yang bijaksana akan berusaha untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dengan jalan praktis dan mudah. Pada era globalisasi, cara yang termudah untuk mendapatkan informasi mengenai semua topik, berita, ilmu, keadaan di segala penjuru dunia adalah melalui jaringan internet yang dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja, di mana saja, kapan saja, asal ada jaringan internet yang tersambung.

Yang menjadi pertanyaan adalah sumber informasi mana yang mudah diakses, lengkap, praktis, terbuka untuk umum, dapat diandalkan? Berikut adalah pengalaman penulis ketika disuguhkan pertanyaan oleh Prof. Roger T. Bell, salah seorang dosen yang mengajar di semester 1, “Apakah yang dimaksud dengan Petronius 66?” Tidak ada yang dapat memberi jawaban yang benar. Setelah berusaha keras dengan bertanya dan mencari di berbagai sumber informasi yang tersedia, termasuk perpustakaan, masih tidak dapat jawabannya, akhirnya terjawab juga berkat Wikipedia, ensiklopedia gratis yang tersambung melalui jaringan internet. Ternyata ‘Petronius’ itu merupakan nama


(20)

seorang penulis di Roma, Gaius Petronius Arbiter, yang sangat terkenal, salah satu karangannya yang berjudul ‘Satyricon’ menceritakan tentang cinta segitiga sangat diminati pada zaman itu. Beliau meninggal tahun 1966, disingkat ‘66’ karena mengakhiri hidupnya sendiri. Semua informasi yang berkaitan dengan penulis itu dapat diakses melalui Wikipedia, ensiklopedia gratis secara on line. Sejak itu Wikipediapun menjadi dekat dengan penulis karena dibutuhkan sebagai sumber informasi yang memenuhi keperluan seorang mahasiswi.

Penulis percaya masih banyak mahasiswa-mahasiswi yang belum mengetahui adanya Wikipedia ini sehingga belum mendapatkan manfaat dari fasilitas yang disediakannya. Inilah yang mendorong penulis untuk mengemukakan dan memunculkannya dalam tesis dengan judul “Wikipedia dan informasi” sedangkan mengenai mengapa “penganalisaan equivalensi” dimunculkan? Ini dikarenakan adanya keiinginan untuk memberi masukan kepada pengguna jasa Wikipedia bahwa bila teks informasi yang dibaca berbahasa Inggris dan ia menggunakan terjemahan yang disediakan Wikipedia maka ia perlu mengetahui apakah terjemahan yang disajikan itu sudah menyampaikan informasi dari teks sumbernya sehingga bisa diandalkan sama seperti teks sumbernya.

Berikut ini adalah pengalaman penulis di tahun 2009 ketika muncul wabah flu babi yang lebih dikenal dengan istilah swine flu (H1N1) yang banyak mengambil korban. Penulis yang kebetulan menggunakan jasa penerbangan waktu itu sempat merasa terkejut melihat antisipasi pemerintah untuk mencegah penyebaran flu yang disebabkan oleh virus H1N1 itu oleh pemerintah Indonesia, Cina, dan Singapore. Bayangkan di Indonesia penumpang disteril dengan melalui pintu yang dilengkapi dengan penyemprotan asap disinfektan. Di Cina, setiap penumpang pesawat yang walaupun


(21)

sudah dicek suhu badannya untuk memastikan tidak terserang flu sebelum memasuki pesawat, tidak diizinkan turun dari pesawat ketika tiba di bandaranya dan harus menunggu sampai “team” dengan pakaian seperti astronot itu mengambil suhu badan penumpang satu per satu. Di Singapore, penumpang diharuskan mengisi formulir tersendiri di luar formulir imigrasi dengan data yang lebih lengkap lagi mengenai: dari mana dan kemana penumpang tersebut dalam tiga hari sebelumnya dan tempat tinggal selama berada di negara mereka.

Penulis bertanya-tanya apakah sebenarnya flu babi/ swine flu dan istilah H1N1 itu, begitu berbahayakah virus itu, bagaimana penyebarannya/penularannya, dan masih banyak yang ingin diketahui berkaitan dengan flu itu. Demikian pula dengan penumpang lainnya dan masyarakat umum yang peduli, dengan kata lain bahwa informasi tentang virus H1N1 penyebab swine flu itu perlu diketahui, baik untuk pengetahuan ataupun sebagai upaya untuk menghindari tertularnya dan menyebarnya flu tersebut. Kenyataannya, wabah flu sepertinya tidak pernah berakhir dan berulang, ingat flu burung yang terjadi awal tahun 2000-an?

Didorong oleh kebutuhan akan informasi tentang H1N1 ini penulis mengakses Wikipedia melalui serverGoogle dan muncul tampilan informasi H1N1 lengkap dengan instruksi untuk mendapatkan informasi terkait topik tersebut. Setelah membaca teks sumber dari Wikipedia berbahasa Inggris dan membaca terjemahannya dalam bahasa Indonesia ternyata terdapat kejanggalan penyampaian informasinya. Sebagai contoh teks sumber (Bahasa Inggris) tertulis “see 2009 pandemic flu” diterjemahkan dalam teks target (bahasa Indonesia) menjadi “ melihat 2009 pandemik flu” seharusnya “lihat flu yang pandemic tahun 2009”. Melihat fenomena ini penulis tertarik untuk mengkaji


(22)

ekuivalensi yang dicapai teks H1N1tersebut dan mengangkatnya sebagai data kajian dalam tesis ini.

Menurut data Wikipedia yang diakses bulan Pebruari 2010, terdapat tiga jutaan artikel Wikipedia berbahasa Inggris sedangkan hanya dua ratusan yang berbahasa Indonesia, sementara masih banyak orang Indonesia, bukan polyglot ataupun bilingual yang bahasa ibunya adalah bahasa Indonesia, membutuhkan informasi dan mengandalkan terjemahan sebagai pemahaman informasi yang disampaikan. Hal ini membuktikan pentingnya peranan terjemahan dan pembahasannya.

Faktor lain yang mengilhami penulis dalam membahas parameter penentuan ekuivalensi dalam tesis ini adalah timbulnya pertanyaan dalam pemikiran penulis yaitu ‘bagaimana jika saya (sebagai seorang pengajar) ditugaskan untuk menilai hasil dari suatu terjemahan? Apa parameter untuk mengukurnya?’

Seorang pengajar tidak akan mengkomentarinya dengan tanggapan bagus atau tidak; benar atau salah terjemahan tersebut tetapi sebaiknya mengkomentarinya pada tingkat mana terjemahan tersebut sepadan atau berekuivalensi dengan teks sumbernya. Semakin tinggi tingkat ekuivalensi yang dicapai, semakin tinggi nilai dari suatu terjemahan. Pernyataan ini jelas disebutkan oleh M.A.K Halliday yang dikutip dari Steiner dan Yallop (2001: 17) “…value may be attached to equivalence at different ranks,…. In rank, it is usually at higher lexicogrammatical units that equivalence is most highly valued; lower units are then exempted....” Yang isinya mengatakan bahwa nilai terjemahan itu dikaitkan dengan tingkatan-tingkatan ekuivalen yang dicapainya makin tinggi tingkat ekuivalensi unit-unit leksikogrammatikanya, makin dihargai dan sebaliknya. Dengan kata lain bahwa suatu terjemahan setidaknya harus dinilai ekuivalensinya sebelum dinilai kualitas dari terjemahannya.


(23)

Dengan demikian jelas bahwa pemilihan judul tesis ini memiliki latar belakang seperti dijelaskan sebelumnya dan didasarkan pada keinginan untuk memberi masukan tentang Wikipedia dan informasi yang ada padanya (Wikipedia), serta masukan tentang parameter yang dapat digunakan untuk menilai suatu terjemahan yaitu ekuivalensi serta cara untuk menentukan tingkatan ekuivalensi yang dicapai suatu terjemahan khususnya terjemahan tentang H1N1, sejenis virus flu, yang dikutip dari Wikipedia.

1.2Pengidentifikasian Masalah

Saat ini pertukaran informasi antar linguistik, politik, dan budaya dimungkinkan dengan adanya internet melalui sejumlah browsers yang memiliki jaringan dengan sumber-sumber informasi. Pemimpin dari browsers ini adalah Wikipedia encyclopedia yang online.

Namun demikian, ada keraguan tentang nilai dari informasi yang disediakan

Wikipedia. Masukannya (dan terjemahannya ke lebih 50 bahasa) secara anonym

menimbulkan dua isu utama terkait dengan jaminan kualitas dari kompetensi kontributornya dan penerjemahnya. Ketiadaan jaminan dari yang pertama, tidak memungkinkan pembaca untuk menilai kredibilitas dari isinya; tanpa jaminan dari yang kedua, mereka tidak dapat menilai keakuratan dari bahasa yang digunakan.

Editor-editor selalu mengekspresikan kepedulian pada tulisan yang masih baru dan meminta pembaca-pembacanya agar mencantumkan referensi-referensi yang sesuai dan jaringan-jaringan untuk menyempurnakannya, tetapi mereka tidak peduli pada kenyataan bahwa kebanyakan dari artikel yang aslinya ditulis dalam bahasa Inggris kemudian diterjemahkan, juga tidak terdapatnya kontrol mengenai kompetensi dari penerjemah-penerjemahnya.


(24)

Setelah membaca terjemahan dari Wikipedia mengenai masukan H1N1 dari teks sumber berbahasa Inggris dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia, penulis melihat adanya kejanggalan. Berikut adalah contohnya. Kalimat “jump to: cruise, search.” Diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi “melompat untuk: pelayaran, mencari”. Dari kejanggalan terjemahan H1N1 tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui sejauh mana kesepadanan teks sumber dengan teks targetnya dikaji dari tingkat ekuivalensi yang dicapai terjemahannya.

1.3Perumusan Masalah

Fokus penelitian ini dibatasi pada analisis terjemahan dari Wikipedia mengenai H1N1 dari bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia khususnya pada tingkatan-tingkatan ekuivalensi yang dicapai teks target.

Untuk memberikan arahan dalam penelitian ini, maka perumusan masalah dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Apakah terjemahan H1N1 oleh Wikipedia dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia ekuivalen pada tingkat kata?

2. Apakah terjemahan H1N1 oleh Wikipedia dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia ekuivalen pada tingkat kalimat?

3. Apakah terjemahan H1N1 oleh Wikipedia dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia ekuivalen pada tingkat teks?

1.4Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui apakah terjemahan H1N1 oleh Wikipedia dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia ekuivalen pada tingkat kata.


(25)

2. Mengetahui apakah terjemahan H1N1 oleh Wikipedia dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia ekuivalen pada tingkat kalimat.

3. Mengetahui apakah terjemahan H1N1 oleh Wikipedia dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia ekuivalen pada tingkat teks.

1.5 Manfaat Penelitian

Secara teoritis tulisan ini memberi manfaat sebagai berikut:

1. Memberi masukan tentang kriteria penentuan ekuivalensi suatu terjemahan. 2. Memberi masukan tentang metode dan langkah-langkah yang bisa diterapkan

dalam penganalisaan suatu terjemahan.

3. Menambah pustaka tulisan tentang terjemahan. 4. Acuan untuk penelitian berikutnya.

Secara praktis tulisan ini memberi manfaat kepada masyarakat, khususnya para pelajar, mahasiswa ataupun pengajar. Melalui tulisan ini, mereka dapat:

1.Memanfaatkan Wikipedia sebagai sumber informasi dan sumber pengetahuan yang dapat diakses setiap saat (24 jam).

2.Mengetahui tentang kriteria penentuan ekuivalensi suatu terjemahan dan menerapkannya.

3.Terbantu baik dalam mengkomentari maupun dalam memberi penilaian suatu terjemahan .

4.Memanfaatkan ekuivalensi terjemahan yang dicapai suatu terjemahan sebagai titik tolak untuk menilai kualitas suatu terjemahan.

5.Menghindari diterimanya informasi yang salah atau berkurang nilainya melalui teks terjemahan yang digunakan sebagai sumber informasi.


(26)

1.6 Batasan dan Keterbatasan Penelitian.

Penelitian dalam tesis ini merupakan analisis produk teks terjemahan ilmiah. Teks ilmiah sifatnya universal, dan berisikan realitas yang berlaku umum sehingga unsur budaya tidak mempengaruhi teks ini. Dengan demikian, aspek budaya tidak dibicarakan.

Data yang dikaji merupakan data ensiklopedik yang menyajikan informasi berdasarkan topic per topic, keterkaitan antara satu topic dan yang lainnya tidaklah mutlak sehingga penelitian yang mengkaji ekuivalensi yang dicapai teks terjemahan hanya memfokuskan pada tingkatannya dari kata, frasa, kalimat dan paragraph.

Seperti yang telah disebutkan, focus kajian adalah ekuivalensi dari terjemahan yang bertingkat, diawali dari tingkat kata kemudian ke tingkat kalimat dan terakhir ke tingkat paragraph. Kata merupakan unit pembentuk kalimat dan kalimat merupakan unit pembentuk paragraph, maka ekuivalensi tingkat kata, berkaitan/mempengaruhi ekuivalensi tingakat kalimat dan ekuivalensi tingkat kalimat berkaitan/mempengaruhi ekuivalensi pada tingkat paragraph. Hal ini berarti bahwa hasil dari terjemahan yang disebut dengan teks target, selanjutnya disingkat TT, yang tidak ekuivalen dengan teks sumbernya, selanjutnya disingkat TS, pada tingkat kata sudah dipastikan tidak ekuivalen pada tingkat kalimat demikian juga dengan tingkat paragraph. Berikut ini adalah illustrasinya:

TS William is wearing red shirt. It was made of the finest quality material. The price is very dear.

TT William mengenakan merah kaus kaki. Kaus kaki itu terbuat dari terbaik materi kaulitas. Itu harga sangat mahal.


(27)

Kata ‘shirt’ pada kalimat 1 diterjemahkan dengan ‘kaus kaki’ ; terjemahan kata ‘ini’ sudah jelas salah. Kata yang salah ‘ini’ merupakan unit pembentuk kalimat 1 yang menyumbang peranan dalam kalimat 1 (TT), jadi sudah dipastikan terjemahan kalimat 1 (TT) juga salah, demikian seterusnya.

Prinsip keterkaitan yang diillustrasikan di atas diterapkan dalam menganalisa ekuivalensi yang bertingkat dalam tesis ini.

1.7 Klarifikasi Istilah

Satu istilah mungkin saja memiliki lebih dari satu pengertiaan maka untuk menghindari kekeliruan pada pengertian yang digunakan diperlukan klarifikasi. Istilah-istilah yang perlu diklarifikasi dalam tulisan ini yakni: terjemahan, bahasa sumber, bahasa target, ekuivalensi.

1. Terjemahan dalam tulisan ini merupakan suatu produk dari proses menerjemahkan dari bahasa sumber (bahasa Inggris) ke bahasa target (bahasa Indonesia).

2. Bahasa sumber adalah bahasa pada teks asal yang diterjemah. Dalam tulisan ini teks sumber dan bahasa sumber adalah bahasa Inggris.

3. Bahasa target adalah bahasa pada teks hasil dari menerjemah. Dalam tulisan ini teks target dan bahasa target adalah bahasa Indonesia.

4. Ekuivalensi dalam tulisan ini merupakan suatu padanan yang menunjukkan seberapa dekat teks target dengan teks sumber. Ekuivalensi ini diklasifikasikan menurut tingkatan-tingkatannya: tingkat kata dikaji dari arti proposisional kata bentuk bebas; tingkat kalimat dikaji dari arti proposisional melalui kombinasi-kombinasi kata-kata dan frasa-frasa dalam membentuk kalimat; tingkat teks dikaji dari keterkaitan antara arti proposisinal yang disampaikan antar kalimat.


(28)

Equivalensi ini digunakan sebagai parameter untuk menilai suatu terjemahan dan merupakan landasan untuk mentukan kualitas dari suatu terjemahan.

5. Arti proposisional sebagai criteria penentuan ekuivalensi tingkat kalimat adalah pokok (subject matter) dari kalimat yang diberikan dengan penjelasan melalui penerapan analisis kalimat menurut fungsinya yaitu: subjek, selanjutnya disingkat dengan S; predikat, selanjutnya disingkat dengan P; objek, selanjutnya disingkat dengan O; pelengkap, selanjutnya disingkat dengan Pel; keterangan selanjutnya disingkat dengan K.

6. Istilah kata bentuk bebas yang digunakan, diadopsi dari (Pateda 2001:36). Kata bentuk bebas merupakan kata yang mempunyai makna leksikal. Makna ini dapat dilihat di dalam kamus.


(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Wikipedia dan Informasi

Kata Wikipedia berasal dari kata wiki (Hawai) yang artinya adalah cepat dan ensiklopedia yaitu buku (atau serangkaian buku) yang menghimpun keterangan atau uraian tentang berbagai hal dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, yang disusun menurut abjad atau menurut lingkungan ilmu (Kamus besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka: 2005). Wikipedia di sini berarti ensiklopedia isi bebas berdasarkan model terbuka untuk diedit melalui jaringan internet yang tersambung yang menghimpun keterangan atau uraian tentang segala hal dan ilmu pengetahuan yang dapat diakses dengan cepat oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja. Dengan kata lain Wikipedia adalah sebuah teknologi untuk menciptakan jaringan-jaringan kolaboratif yang ditulis secara kolaboratif oleh kelompok sukarelawan secara internasional. Setiap orang yang mengakses internet dapat menulis dan membuat perubahan-perubahan terhadap artikel-artikel Wikipedia.

Wikipedia diciptakan pada tahun 2010 dan sejak itu Wikipedia terus berkembang dengan pesat dan menjadi salah satu dari jaringan referensi yang terbesar dan mendapat 65 juta pengunjung setiap bulannya pada tahun 2009. Terdapat lebih dari 85.000 kontributor aktif yang mengerjakan lebih dari 14 juta artikel-artikel dalam lebih dari 260 bahasa. Saat ini saja sudah terdapat 3.186.388 artikel dalam bahasa Inggris. Setiap hari ratusan ribu pengunjung dari seluruh dunia secara bersama-sama mengedit puluhan ribu artikel dan mengkreasi ribuan artikel baru untuk menambah pengetahuan-pengetahuan yang dikelola oleh ensiklopedia Wikipedia.


(30)

Berikut ini merupakan ciri-ciri, informasi dan keterangan-keterangan yang berkaitan dengan Wikipedia:

(1) Setiap tulisannya dinilai dari kualitas tulisan, bukan dari keahlian atau kualifikasi dari pengguna. Ini dikarenakan adanya kemauan Wikipedia untuk merangkup

pengetahuan yang ada dan benar dari semua sumber, tapi tidak termasuk penelitian yang murni dan ide-ide pribadi.

(2) Setiap orang dari segala usia, latar sosial dan budaya dapat menulis artikel

Wikipedia. Kebanyakan artikel diedit oleh semua orang yang mengakses internet hanya dengan mengklik “edit this page” yang ada pada bagian atas dari setiap halaman yang dapat diedit. Semua orang boleh menambah informasi, saling membagi referensi atau

citations dengan syarat mereka menaati ketentuan-ketentuan mengedit Wikipedia dan memenuhi standar yang sesuai. Tulisan atau informasi di bawah standar atau

menimbulkan perselisihan akan dibuang.

(3) Penulisnya tak perlu khawatir akan merusak Wikipedia secara tidak sengaja

sewaktu menambah atau mengembangkan informasi karena editor yang lain senantiasa ada untuk memberi masukan atau mengoreksi kesalahan-kesalahan yang fatal dan perangkat lunak Wikipedia dirancang untuk memungkinkan pengembalian perubahan dari kesalahan mengedit.

(4) Wikipedia adalah kolaborasi aktif yang ada dan sangat luas, sehingga membuatnya berbeda dari sumber-sumber referensi tertulis di kertas. Artikel-artikel yang lama cenderung lebih mudah dipahami dan stabil, sementara artikel-artikel yang lebih baru bisa terdapat informasi yang kurang tepat, isinya tidak ditulis secara ensiklopedik atau ditulis untuk mengacaukan.


(31)

(5) Pengguna Wikipedia perlu mewaspadai informasi yang tidak tepat dan menghindari informasi salah yang baru ditambahkan dan belum dihapus. Namun karena Wikipedia terus-menerus diedit, direvisi, ditingkatkan dengan kreasi atau pembaharuan dari artikel-artikel sesuai kejadian-kejadian yang terjadi dalam hitungan jam, menit, bahkan detik, ia tetap memiliki keunggulan dibanding ensiklopedia dalam bentuk buku yang hanya dapat diperbaharui dalam hitungan bulan atau tahun. Dengan kata lain,

ensiklopedia tertulis pasti ketinggalan dari ensiklopedia on line dan informasi atau pengetahuan baru yang muncul dalam hitungan minggu bahkan bulan belum dapat dipastikan terdapat di ensiklopedia tertulis itu.

(6) Fungsi dari Wikipedia yang dapat dimanfaatkan diantaranya: sebagai bahan untuk penelitian, sumber informasi, sumber pengetahuan dan media untuk saling membagi pengetahuan yang mendunia secara on line yang sangat praktis tanpa batas waktu maupun tempat, penyedia data yang up to date dan lengkap serta gratis.

(7) Kualitas dari artikel-artikel Wikipedia dikelompokkan dengan menggunakan istilah

featured artikel yang berjumlah lebih dari 2.000 artikel dan good artikel yang berjumlah 7.000 artikel berdasarkan data bulan Februari 2010. Artikel dapat dicari dengan

menggunakan search yang ada pada kotak search di sebelah kiri dari layar.

Selain ensiklopedia, Wikipedia juga memiliki projek lain yakni: Wikinews (sumber berita bebas), Wiktionary (kamus dan thesaurus), Wikibooks (buku teks dan manual), Wikiquote (koleksi kutipan), Wikisource (naskah sumber bebas), Wikispecies (direktori spesies), Wikiversity (materi belajar bebas), Meta-Wiki (koordinasi proyek Wikimedia), MediaWiki (koordinasi MediaWiki), Wikimedia Foundation (humas Wikimedia


(32)

oleh komunitas yang terpisah dan selalu mencakup informasi dan artikel-artikel yang sulit didapat melalui sumber-sumber umum lain.

2.2 Pengertian Terjemahan

Istilah terjemahan memiliki beberapa arti yakni yang pertama adalah subjek dari suatu kajian, kedua adalah produk dalam bentuk teks yang sudah diterjemahkan dan yang ketiga adalah kegiatan menghasilkan suatu terjemahan. Oleh Jakobson (1971:261), terjemahan itu dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu:

A. Intra lingual translation (terjemahan dalam bahasa yang sama), yaitu

menerjemahkan teks sumber ke teks target dalam bahasa yang sama. Terjemahan seperti ini sering disebut dengan parafrase atau menggunakan kata-kata lain untuk menyatakan pesan yang sama.

B. Inter lingual translation (terjemahan antar bahasa), yaitu menerjemahkan teks sumber ke teks target dalam bahasa yang berbeda. Misalnya teks sumbernya dalam bahasa Inggris, teks targetnya dalam bahasa Indonesia.

C. Inter semiotik translation (terjemahan sistem lambang/non-verbal) yaitu

menerjemahkan suatu lambang/ tanda /gambar yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, dengan kata-kata atau secara verbal. Misalnya huruf “P” yang dicoret sebagai tanda-tanda lalu lintas yang dipasang di pinggir jalan diterjemahkan dengan tidak boleh memarkirkan kendaraan di area itu.

Dalam praktek, terjemahan itu diartikan dengan menerjemahkan suatu bahasa ke bahasa lainnya. Hal ini didukung oleh pendapat dari Catford yang dikutip dari buku Mary Snell-Hornby (1965:20) “Translating is the replacement of tekstual material in one language (source language) by equivalent textual material in another language (target language).” dalam bahasa Indonesianya berbunyi “terjemahan adalah penggantian dari


(33)

bahan tekstual dalam suatu bahasa (bahasa sumber) ke bahan tekstual yang ekuivalen dalam bahasa lainnya (bahasa target)”.

Menurut Nida dan Taber (1969:12) “Translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language message, first in terms of meaning and secondly in terms of style.” dalam bahasa Indonesia berbunyi “terjemah an itu melibatkan usaha menghasilkan kembali ke dalam bahasa si penerima, pesan dari bahasa sumber yang ekuivalen, se-alami, se-dekat mungkin dengan bahasa sumbernya, dari segi arti dan style.”

Dari definisi-definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa fenomena terjemahan itu pada dasarnya adalah pengalihan dari bahasa sumber ke bahasa target dengan memperhatikan ekuivalensinya.

2.2.1 Tahap-tahapan Terjemahan.

Dalam proses pengalihan atau menerjemahkan dari bahasa sumber ke bahasa target terdapat tahap-tahapan seperti yang dikemukakan oleh Nida dan Taber (1969:33) bahwa ada tiga tahapan: tahap pertama yaitu menganalisis (analysis) teks bahasa sumber, tahap kedua yaitu mengalihkan (transfer) teks bahasa sumber ke bahasa sasaran dan tahap ketiga yaitu menyusun atau menyempurnakan kembali (restructuring) apa yang sudah dialihkan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Berikut adalah skemanya:

A (source language) B (target language)

(analysis) (restructuring)

X (transfer) Y


(34)

Tahap-tahapan yang dikemukakan Larson dalam bukunya yang berjudul “Meaning Based Translation, A Guide to Cross-language Equivalence” yang diterjemahkan oleh Kencanawati Taniran ke bahasa Indonesia dengan judul “Penerjemahan Berdasarkan Makna: Pedoman untuk pemadanan Antarbahasa” (1998:3) yaitu:

(1) mempelajari leksikon, sruktur gramatikal, situasi komunikasi, dan konteks budaya dari teks bahasa sumber,

(2) menganalisis teks bahasa sumber untuk menemukan maknanya, (3) mengungkapkan kembali makna yang sama itu dengan menggunakan

leksikon dan sruktur gramatikal yang sesuai dalam bahasa sasaran dan konteks budayanya.

Berikut adalah skema tahap-tahapannya:

Gambar 2. Skema tahap-tahapan terjemahan Larson

Dari skema Larson dapat dilihat bahwa pada umumnya tahapannya sama dengan yang dikemukakan oleh Nida dan Taber yakni menganalisis termasuk memahami teks bahasa sumber, kemudian mentranfernya ke bahasa target, dan tahap terakhir adalah memyempurnakan bahasa target dengan menyusun/mengungkapkannya kembali agar

BAHASA SUMBER Teks yang akan

diterjemahkan

BAHASA SASARAN Terjemahan

MAKNA Penafsiran

makna

Pengungkapan kembali maknanya


(35)

mencapai ekuivalensi dari terjemahannya. Tetapi dalam hal ini Larson lebih menekankan pada penerjemahan/ekuivalensi makna.

2.2.2 Metodologi Penganalisaan Terjemahan

Terjemahan melibatkan teks, baik teks sumber maupun teks target yang mesti dianalisis dalam tahap menerjemahkan (lihat skema terjemahan Nida dan Taber serta Larson) untuk mendapatkan hasil terjemahan yang diinginkan. Demikian pula dalam menganalisis suatu terjemahan baik teks sumber maupun teks target mesti dianalisis, untuk itu metode pendekatan dalam penganalisaan itu adalah mutlak. Metode pendekatan dalam penganalisaan teks terjemahan itu adalah :

A. Pendekatan top-down (teks – kalimat – klausa/frasa - kata) yaitu penganalisaan teks yang diawali dengan pemahaman teks secara keseluruhan kemudian bergerak ke unit yang lebih kecil.

B. Pendekatan bottom-up (kata – frasa/klausa – kalimat - teks) yaitu penganalisaan teks yang diawali dengan pemahaman dari unit yang kecil (kata) kemudian bergerak ke unit yang lebih besar.

Snell-Hornby (1988:69) menyarankan pendekatan top-down dalam analisis teks atau disebutnya dengan istilah the macro to the micro level, dari text to sign, demikian juga dalam model dari proses penerjemahan Hatim dan Mason (ibid, Baker 1992:6) yang mengadopsi pendekatan sama dengan tipe teks dan konteks sebagai awal dari pembahasan permasalahan-permasalahan dan strategi-strategi dalam terjemahan. Tetapi Baker (1992:6) menyarankan pendekatan bottom-up dengan argumentasi bahwa walaupun teks itu adalah unit yang memiliki arti, bukannya unit bentuk, tetapi arti itu dipahami melalui bentuk dan tanpa memahami arti dari bentuk-bentuk individunya, seseorang tidak dapat menginterpretasikan arti dari keseluruhan teks. Namun demikian


(36)

beliau mengakui bahwa menerjemahkan kata-kata dan frasa-frasa di luar dari konteks itu merupakan latihan yang tidak menjanjikan keberhasilan, sama halnya dengan memaksakan pemahaman keseluruhan teks tanpa pemahaman bagaimana sebenarnya masing-masing kata, frasa, dan struktur gramatikal mempengaruhi dan membentuk keseluruhan arti dari teks.

Dengan demikian baik pendekatan top-down maupun bottom-up memilki kekuatannya masing-masing dalam upaya menganalisa dan memahami teks. Tetapi dapat disimpulkan bahwa ada baiknya menerapkan yang pertama bagi penerjemah awal yang bukan linguis terlatih atau untuk tujuan pengajaran ataupun penganalisaan teks terjemahan sehingga tahap-tahapannya lebih mudah diikuti.

2.3 Ekuivalensi dalam Terjemahan

Terjemahan sebagai hasil dari proses menerjemah memilki target yang harus dicapai, target itu lazim dikenal dengan istilah ekuivalensi. Istilah ini digunakan oleh Catford juga Nida dan Taber dalam mendefinisikan terjemahan. Menurut Catford (ibid, Hornby (1965:20) “terjemahan adalah penggantian dari bahan tekstual dalam suatu bahasa (bahasa sumber) ke bahan tekstual yang ekuivalen dalam bahasa lainnya (bahasa target)” , menurut Nida dan Taber (1969:12) “terjemahan itu melibatkan usaha menghasilkan kembali ke dalam bahasa si penerima, pesan dari bahasa sumber yang

ekuivalen se-alami mungkin dan se-dekat mungkin dengan bahasa sumbernya, dari segi arti dan style.”

Dalam bahasa Indonesia istilah ini juga dikenal dengan ‘padanan’. Para penerjemah menggunakan istilah ekuivalensi sebagai parameter untuk menilai terjemahannya. Begitu pentingnya pencapaian ekuivalensi ini dalam terjemahan, sehingga sejak tahun 1959 istilah ini sudah didiskusikan oleh Jacobson dalam paper-nya “On Linguistic


(37)

Aspect of translation” (1959/2000) melalui pembahasan linguistic meaning and equivalence. Menurutnya, secara umum tidak ada ekuivalensi penuh antar kode unit-unit, dengan memberi contoh kata cheese yang merupakan kode unit dalam bahasa Inggris tidak sama dengan syr dalam bahasa Rusia. Selanjutnya beliau menambahkan bahwa penerjemah mengkodekan dan mengalihkan pesan yang diterimanya dari sumber lain. Maka terjemahan itu melibatkan dua pesan yang ekuivalen dalam dua kode yang berbeda.

Catford (1965:27) mengemukakan konsep ekuivalensi yang lebih umum dan lebih abstrak dibanding yang dikemukakan oleh Jacobson dengan “textual equivalence” yang didefinisikannya dengan segala target teks atau bagian teks yang diteliti dengan metode pencapaian ekuivalensi berdasarkan otoritas dari narasumber atau penerjemah bilingual yang berkompetensi, untuk mendapatkan ekuivalensi dari teks sumber yang diberikan atau bagian dari teks. Sedemikian besar perhatian dan pentingnya konsep ekuivalensi dalam terjemahan ini bagi para ahli penerjemah, tersirat dalam kutipan yang ditegaskan Snell-Hornby (1988: 15) “What all linguistically oriented schools of translation theory have in common however, is the central concept of translation equivalence …”. Yang dapat diartikan dengan ‘namun demikian, yang secara umum diakui sekolah-sekolah yang berorientasi pada linguistik mengenai teori terjemahan adalah konsep utama tentang ekuivalensi terjemahan’.

Berikut adalah ekuivalensi yang dikemukakan oleh beberapa ahli (Wikipedia, diakses Febuari 2010) diantaranya:

A. Eugene Nida mengemukakan dua jenis ekuivalensi yakni:

(1) Formal equivalence yaitu menerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa target dengan memfokuskan pada pesan yang sedekat mungkin dengan bahasa


(38)

sumbernya. Terjemahan ini memperhatikan bentuk gramatikal dan fungsi/pesan yang disampaikan teks sumber.

(2) Dynamic equivalence yaitu menerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa target dengan memfokuskan pada kesamaan pesan yang disampaikan teks sumber dengan pesan yang diterima dari teks target. Terjemahan ini lebih

mengutamakan keluwesan bahasa dan fungsi/pesan dari pada bentuk gramatika teks.

B. Koller yang dikutip dari Munday (2001: 47) mengemukakan lima jenis ekuivalensi yakni:

(1) Denotative equivalence yaitu menerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa target dengan memfokuskan pada extralinguistic content atau ada yang

menyebutnya dengan ‘content invariance’ dari suatu teks.

(2) Connotative equivalence yaitu menerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa target dengan memfokuskan pada pilihan-pilihan leksikal yang berdekatan sinonimnya atau ada yang menyebutnya dengan ‘stylistic equivalence’.

(3) Text-normativeequivalence yaitu menerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa target dengan memfokuskan pada tipe teks yang memilki penyajian yang berbeda.

(4) Pragmaticequivalence / communicative equivalence yaitu menerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa target dengan memfokuskan pada penerima dari teks atau penerima pesan. Istilah ini dikenal dengan dynamic equivalen-nya Nida. (5) Formalequivalence yaitu menerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa target dengan memfokuskan pada bentuk dan estetika teks, termasuk permainan kata dan


(39)

ciri stilistik individu dari teks sumber. Ada yang menyebutnya dengan “expressive equivalence”.

C. Venuti (Wikipedia, diakses Febuari 2010)mengemukakan dua jenis ekuivalensi yakni:

(1) Ekuivalen yang memihak pada bahasa sumber, foreignizing yaitu menerjemahan dari satu bahasa ke bahasa yang lain dengan lebih memperhatikan/ mempertahankan keaslian dari gramatika dan pesan teks sumber daripada teks target. Terjemahan ini lebih mengutamakan style bahasa sumbernya.

(2) Ekuivalen yang memihak pada bahasa target, domesticating yaitu menerjemahan dari satu bahasa ke bahasa yang lain dengan lebih memperhatikan gramatika, style dan penyampaian pada teks targetnya daripada teks sumbernya. Terjemahan ini lebih mengutamakan keterbacaan dari pembaca teks target.

D. Mona Baker (1992) mengemukakan jenis ekuivalensi berdasarkan tingkatan-tingkatannya yakni:

(1) Equivalence in word level yaitu suatu pendekatan yang berusaha untuk

mendapatkan ekuivalensi kata melalui kajian makna dari kata-kata dalam teks.

(2) Equivalence above word level yaitu suatu pendekatan yang berusaha untuk

mendapatkan ekuivalensi melalui kajian kombinasi kata-kata dan frasa-frasa.

(3) Grammatical equivalence yaitu suatu pendekatan yang berusaha untuk


(40)

(4) Textual equivalence yaitu suatu pendekatan yang berusaha untuk mendapatkan ekuivalensi tekstual melalui kajian dari peran susunan kata dalam menyampaikan pesan–pesan di tingkat teks.

(5) Pragmatic equivalence yaitu suatu pendekatan yang berusaha untuk

mendapatkan ekuivalensi melalui kajian yang memperhatikan bagaimana teks-teks itu digunakan dalam situasi komunikasi yang melibatkan penulis, pembaca, dan konteks budaya.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa adanya keseragaman dalam pengunaan istilah ekuivalensi dalam terjemahan tetapi criteria ekuivalensi itu sangat tergantung kepada fokus dari kajian yang ditargetkan. Bell (1991: 6) mengatakan bahwa untuk mendapatkan ekuivalensi ideal yang murni itu merupakan impian belaka. Terdapat perbedaan antar bahasa dalam bentuk kode-kode unit, bentuk aturan dalam menyusun struktur gramatika ungkapan-ungkapan bahasa dan bentuk-bentuk ini memiliki arti yang berbeda.

2.4 Aspek Semantik dalam Terjemahan

Semantik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang makna kata dan kalimat. Menurut Kambartel dan George yang dikutip dari Pateda (2001:7), semantik mengasumsikan bahwa bahasa terdiri dari struktur yang menampakkan makna apabila dihubungkan dengan objek dalam pengalaman manusia, sedangkan Verhaar (1983: 124) mengatakan semantik berarti teori makna atau teori arti.

Secara alamiah, seseorang yang melihat/membaca suatu ‘teks‘, akan secara otomatis berusaha untuk memahaminya dan mencari arti dari teks itu sehingga dapat menyampaikan kembali apa sebenarnya ‘teks‘ yang dilihat/dibacanya itu dan


(41)

dapat menerjemahkannya. “Arti“ inilah yang dilibatkan baik penerjemah maupun pembaca terjemahan dalam memaknai dan menilai suatu terjemahan.

Berikut adalah 4 tipe arti yang dikemukakan oleh Cruise (ibid, Baker 1992:13)

(1) Propositional meaning yaitu arti yang muncul dari hubungan antara

kata/ujaran dan rujukannya dalam dunia nyata atau khayal. (contoh: kemeja memiliki arti ‘pakaian yang dikenakan pada bagian atas tubuh’, kaus kaki memiliki arti ‘pakaian yang dikenakan pada bagian bawah tubuh ); kedua kata ini tidak sama dalam arti proposisional sehingga kata ‘kaus kaki‘ tidak tepat digunakan untuk merujuk ke kata ‘kemeja‘ dalam situasi biasa, tetapi ‘baju kaus‘ dapat digunakan untuk merujuk ke kata ‘kemeja‘ karena kedua kata ini merupakan pakaian yang dikenakan pada bagian atas tubuh.

(2) Expressive meaning yaitu arti yang dihubungkan dengan perasaan atau sikap pembicara dari pada dengan kata apa atau ucapan apa rujukannya. (contoh: ‘Jangan emosi’ dan ‘Jangan marah’ artinya tidak terdapat pada arti proposisionalnya (perasaan tidak senang) tapi pada ungkapan ‘ marah’ yang menyatakan adanya tindakan pembicaranya.

(3) Presupposed meaning yaitu arti yang muncul dari batasan-batasan yang ada. (contoh: ‘rajin’ menyatakan akan rujukan pada manusia , ‘rusak’ menyatakan akan rujukan pada benda ).

(4) Evoked meaning yaitu arti yang muncul dari variasi dialek dan variasi bahasa yang dianggap sesuai untuk situasi tertentu. Contoh: ‘lift’ digunakan masyarakat Amerika, ‘elevator’ digunakan masyarakat Inggris.

Di antara semua tipe arti yang dijelaskan di atas, hanya arti proposisional yang selalu ditantang oleh pembaca, pendengar atau penerjemah dalam menilai suatu


(42)

ucapan atau teks karena hanya arti proposisional inilah yang dapat dikaitkan dengan benar atau salahnya suatu ucapan atau teks. Sedangkan yang lainnya memberikan kontribusi yang begitu tepatnya pada suatu ucapan ataupun teks dan biasanya sulit untuk dianalisis. ( Baker 1992:17).

Bell dalam bukunya “Translation and Translating: Theory and Practice” menyatakan bahwa proposisi adalah “the unit of meaning which constitutes the subject matter of a sentence” (Bell 1991:107); yang di-indonesiakan sebagai suatu unit dari arti yang merupakan pokok (subject matter) dari kalimat yang terkandung dalam suatu kalimat. Bell juga mengatakan bahwa arti dari suatu ujaran yang disampaikan dalam bentuk pernyataan pasti ada proposisi yang dimasukkan pembicara dalam menjelaskan suatu kejadian.

2.5 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Kajian pustaka yang dapat menjadi ajuan dalam penulisan tesis ini adalah artikel dengan judul “Equivalence” yang ditulis oleh Marouane Zakhir, seorang penerjemah di University of Soultan Moulay Slimane, Morocco. Ia membahas tentang teori yang berhubungan dengan pandangan ekuivalensi menurut beberapa ahli seperti Nida, Newmark, Jacobson, Bayar, dan penyangkalnya seperti Vander Broek, Mehrach dan Van Leuven. Dalam artikel itu Zakhir mengajukan degrees of equivalence mulai dari

optimum translation, near-optimum translation, partial translation, weaker and stronger versions, poor translation, mistranslation dan zero equivalence sebagai kriteria untuk menentukan kualitas dari terjemahan.

Artikel lainnya yaitu “Translation Quality Assessment: The Examination of a

Literary Text by Baker’s Taxonomy” yang ditulis oleh Javad Heidary dan Asghar


(43)

Science and Research University di Shiraz, Iran. Mereka mengevaluasi terjemahan dari teks sastra yakni “Ante-Gone” karangan Sophocles yang diterjemahkan oleh Alidade dan Davidic dari bahasa Inggris ke bahasa Persian dengan menerapkan ekuivalensi yang diteorikan oleh Baker. Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa terjemahan karya sastra tersebut tidak memuaskan karena kesalahan terjemahan mencapai 48% dan dalam level ekuivalensi menunjukkan kualitas yang rendah.

Kontribusi dari kedua artikel tersebut dalam tesis ini adalah bahwa dalam menilai suatu terjemahan diperlukan parameter yang bertolak pada ekuivalensi, dimana ekuivalensi yang memiliki range/tingkatanlah yang sesuai untuk diterapkan dalam berbagai genre teks.

2.6 Teori yang Relevan dengan Penelitian

Teori terjemahan yang diterapkan dalam tulisan ini adalah teori terjemahan inter lingual yang berkaitan dengan terjemahan antar bahasa (bahasa Inggris ke bahasa Indonesia) karena data dari teks sumber dalam tesis ini adalah dalam bahasa Inggris dan data teks target dalam bahasa Indonesia.

Ekuivalensi yang diterapkan dalam tesis ini bertitik tolak pada ekuivalensi yang dikemukakan oleh Mona Baker dan disesuaikan dengan keperluan dalam mengkaji permasalahan yang dimunculkan dalam tulisan ini yakni:

(1) Equivalence in word level (ekuivalensi tingkat kata)

(2) Equivalence above word level (ekuivalensi tingkat kalimat) (3) Textual equivalence (ekuivalensi tekstual)

Teori tentang arti yang diterapkan dalam tesis ini adalah teori dari Bell dan Cruise khususnya propositional meaning (arti proposisional), selanjutnya digunakan arti proposisional, karena hanya dari arti proposisional inilah dapat dievaluasi apakah suatu


(44)

terjemahan itu benar atau salah (Baker 1992: 17). Arti proposisional inilah yang merupakan kriteria untuk penentuan ekuivalensi dari TT dengan TS.

Alasan pemilihan teori Mona Baker sebagai titik tolak dalam penganalisaan teks terjemahan adalah :

(1) Teorinya khusus untuk penerapan dalam terjemahan. (2) Teorinya praktis untuk diterapkan.

(3) Teorinya sesuai untuk diterapkan dalam permasalahan yang dibahas.

(4) Mona Baker telah puluhan tahun berpengalaman dalam bidang terjemahan baik sebagai penerjemah atau pengajar teori maupun praktek terjemahan sebelum nenerbitkan bukunya “In Other Words” (Baker 1992).

Metode penganalisaan terjemahan yang diterapkan dalam pemahaman teks adalah pendekatan top-down (teks – kalimat – klausa/frasa - kata) yaitu penganalisaan suatu terjemahan yang diawali dengan pemahaman teks secara keseluruhan kemudian bergerak ke unit yang lebih kecil. Cara pemahaman teks secara keseluruhan yang diterapkan adalah seperti yang dikemukakan oleh Bell (1991:107) dengan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan teks yaitu:

What? untuk mengetahui pesan yang terdapat dalam teks;

Why? Berorientasi pada maksud dari penyampai teks;

When? Berkaitan dengan waktu komunikasi;

How? Merujuk pada cara penyampaian teks;

Where? Berkaitan dengan tempat penyampaian teks;

dan who? Merujuk pada yang terlibat dalam penyampaian teks; Cara ini untuk selanjutnya disingkat dengan 5W-1H.


(45)

Metode penganalisaan terjemahan yang diterapkan dalam penganalisaan teks adalah pendekatan bottom-up (kata – frasa/klausa – kalimat - teks) yaitu penganalisaan suatu terjemahan yang diawali dengan penganalisaan dari unit yang kecil (kata) kemudian bergerak ke unit yang lebih besar. Pada tahap penganalisaa kalimat dalam TS dan TT untuk memudahkan penentuan arti propositional, kalimat diidentifikasi menurut fungsi dari bagian-bagian kalimat: subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Menurut Putrayasa (2006:64), subjek (S) adalah sesuatu yang dianggap berdiri sendiri, dan tentangnya diberitakan sesuatu; predikat (P) adalah bagian yang memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri atau subjek itu; objek (O) adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif; pelengkap (Pel) memiliki kemiripan dengan objek dan sering dicampuradukkan, pelengkap menduduki tempat setelah verba; keterangan (K) merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya, di akhir, awal dan bahkan di tengah kalimat, konstituen keterangan berupa frase nominal, frase preposisional, atau frase adverbial.

Mengapa kedua metode tersebut diterapkan dalam tesis ini, bukannya satu? Analoginya dapat digambarkan dengan adanya suatu kasus (sama dengan teks dalam terjemahan) yang harus diselidiki. Kasus terdiri dari kejadian-kejadian atau peristiwa- peristiwa yang saling terkait satu dengan lainnya (kata-kata ataupun kalimat-kalimat dalam teks). Dalam memahami suatu kasus, keseluruhan kejadian-kejadian atau peristiwa- peristiwa yang saling terkait haruslah dilihat sebagai satu kesatuan, baru kemudian bergerak ke masing-masing kejadian atau peristiwa. Tetapi dalam menyelidiki kasus haruslah dimulai dari satu kejadian demi satu kejadian baru ditingkatkan dan dikaitkan dengan yang lainnya dan seterusnya.


(46)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian dalam tesis ini bersifat menganalisa produk/teks tertulis. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka pendekatan metode deskriptif kualitatif yang diterapkan karena yang dianalisis adalah teks verbal berbentuk tulisan yang diakses dari Wikipedia, ensiklopedia on line. Metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki secara kualitatif. Fakta yang dimaksud adalah data berupa teks sumber berbahasa Inggris dan teks targetnya berbahasa Indonesia.

3.2 Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah dua teks, khususnya mengenai virus H1N1 sejenis virus penyebab flu, yang diakses dari ensiklopedia secara on line, Wikipedia, pada bulan September 2009 yakni:

(1). Teks sumber berbahasa Inggris yang terdiri dari 695 kata, 34 kalimat dan 10 paragraf.

(2). Teks target berbahasa Indonesia yang terdiri dari 672 kata, 34 kalimat dan 10 paragraf.

Data yang diambil ini merupakan semua tampilan dari Wikipedia mengenai virus H1N1 pada saat kata H1N1 yang diketik pada bagian yang tersedia ditelusuri.

3.3 Analisis Data

Untuk menganalisis apakah terjemahan H1N1 dari Wikipedia mencapai ekuivalensi tingkat kata, kalimat, dan paragaf diringkas dalam bentuk skema berikut.


(47)

Skema penganalisaan ekuivalensi data.

Data

Identifikasi data

Menandai kalimat

Menandai kata bentuk bebas

Menganalisis kata (ekuivalen)

Menganalisis frasa/klausa dan kalimat (ekuivalen)

Menganalisis paragraf

Penjelasan terperinci dari skema menurut tahap-tahapannya yaitu: Langkah 1: Mengidentifikasi data dalam kelompok:

(1). Teks sumber (TS) (2). Teks target (TT)

Langkah 2: Menandai kalimat-kalimat dengan nomor 1,2,3,4,5… Langkah 3: Menandai kata bentuk bebas dengan menggarisbawahinya Langkah 4: Menganalisis kata.


(48)

(1). Masing-masing kata bentuk bebas, baik dalam TS maupun TT dianalisis berdasarkan arti proposisionalnya

(2). Membandingkan arti proposisional TS dan TT (3). Menentukan kata-kata yang berekuivalen (4). Menghitung persentase ekuivalensinya. Langkah 5: Menganalisis frasa/klausa dan kalimat

(1). Memahami kalimat-kalimat TS dengan pendekatan top-down dan pemahaman dengan 5W – 1H (what, who, why, when, where, and how).

(2). Mengidentifikasi kalimat dalam TS dan TT (subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan) untuk memudahkan penentuan arti propositional kalimat.

(3). Membandingkan arti propositional dari kalimat dalam TS dan TT (4). Menentukan persentase ekuivalensi kalimatnya.

Langkah 6: Menganalisis paragraf

(1). Memahami paragraf dalam TS dan TT.

(2). Mengidentifikasi keterkaitan antara kalimat dengan lingkungannya dalam TS dan TT.

(3). Membandingkan keterkaitan antara kalimat dalam paragraf pada TS dan TT.


(49)

BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi data

Data sebagai produk yang dianalisis dalam tesis ini terdiri dari data yang tertulis dalam bahasa Inggris yaitu teks sumber (TS) dan data yang tertulis dalam bahasa Indonesia yaitu teks target (TT). Untuk menjawab dan mempermudah pembahasan permasalahan yang dimunculkan dalam tesis ini, baik TS maupun TT diidentifikasi menurut unit-unit pembentuk teks: kata, kalimat dan paragraph. Berikut ini adalah data yang sudah diidentifikasi:

4.1.1 Data dalam bentuk kata terdiri dari 729 kata. Jumlah keseluruhan kata bentuk bebas ada 383 kata; sebanyak 185 diantaranya kata bentuk bebas yang dianalisis; sebanyak 198 kata merupakan kata yang muncul

berulang-ulang. Selebihnya sebanyak 346 kata merupakan kata bebas terikat konteks yang tidak dianalisis dalam tingkat kata karena artinya ada dalam konteks, tidak pada kata itu sendiri.

4.1.2 Data dalam bentuk kalimat ada sebanyak 34. Semua kalimat-kalimat ini dianalisis dengan syarat jika tercapai ekuivalensi tingkat kata.

4.1.3 Data dalam bentuk paragraph ada sebanyak 10. Semua paragraph ini dianalisis dengan syarat jika tercapai ekuivalensi tingkat kalimat.

4.2 Pembahasan

Pembahasan, penganalisaan data dan criteria untuk menentukan apakah data TS dan TT ekuivalen dalam tingkatan kata, kalimat dan teks adalah sebagai berikut:

4.2.1 Ekuivalensi tingkat kata

Kata bentuk bebas yang sudah diidentifikasi sebanyak 185 kata dianalisis berdasarkan arti proposisionalnya, baik dari TS maupun TT. Arti

proposisional inilah yang menjadi criteria penentuan ekuivalensinya.

Penganalisaan kata

No. Jenis Teks / kata Arti proposisional Ekuivalen? 1 (TS) jump

(TT) melompat

berpindah dari satu posisi ke posisi lain

berpindah dari satu posisi ke


(50)

posisi lain 2 (TS) cruise

(TT) pelayaran

melakukan suatu perjalanan laut melakukan suatu perjalanan laut

ya

3 (TS) search

(TT) mencari

mencoba untuk menemukan mencoba untuk menemukan

ya

4 (TS) information

(TT) informasi

berita yang dicari berita yang dicari

ya

5 (TS) ways

(TT) cara-cara

Cara melakukan sesuatu Cara melakukan sesuatu

ya

6 (TS) reduce

(TT) mengurangi

memperkecil jumlah memperkecil jumlah

ya

7 (TS) the chances

(TT) peluang- peluang

Kemungkinan kemungkinan

ya

8 (TS) H1N1 (13x) (TT) H1N1

Nama virus Nama virus

ya

9 (TS) contract (TT) kontrak

Perjanjian perjanjian

ya

10 (TS) see (4x) (TT) melihat

Aktivitas dengan mata Aktivitas dengan mata

ya

11 (TS) flu (10x) (TT)

Nama penyakit Nama penyakit

ya

12 (TS) prevention

(TT) pencegahan

Usaha untuk mencegah Usaha untuk mencegah

ya

13 (TS) Virus

(TT) Virus

Sejenis kuman Sejenis kuman

ya

14 (TS) strain

(TT)(a) ketegangan (b) keturunan

Sesuatu yang sulit ditangani / hasil dari keturunan

(a) Sesuatu yang sulit ditangani (b) Hasil dari keturunan

ya


(51)

(TT) bertanggung jawab

Mempunyai rasa keterlibatan

16 (TS) pandemic (5x) (TT) pandemik

Penyebaran penyakit Penyebaran penyakit

ya

17 (TS) latest

(TT) terkini

Yang terbaru Yang terbaru

ya

18 (TS) influenza A (2x) (TT) influenza A

Jenis penyakit Jenis penyakit

ya

19 (TS) subtype

(TT) subtipe

Bagian dari tipe Bagian dari tipe

ya

20 (TS) most

(TT) paling

Menyatakan sangat Menyatakan sangat

ya

21 (TS) common

(TT) umum

Bersifat umum Bersifat umum

ya

22 (TS) cause

(TT) sebab

Yang menyebabkan sesuatu hal terjadi

Yang menyebabkan sesuatu hal terjadi

ya

23 (TS) humans

(TT) manusia

Orang/manusia Orang/manusia

ya

24 (TS) voltage

(TT) tegangan

Satuan pengukur arus listrik Satuan pengukur arus listrik

ya

25 (TS) endemic

(TT) endemis

Selalu menyebarkan penyakit Selalu menyebarkan penyakit

ya

26 (TS) small

(TT) kecil

Tidak besar Tidak besar

ya

27 (TS) fraction

(TT) fraksi

Bagian bagian

ya

28 (TS) illness

(TT) penyakit

Keadaan tidak sehat Keadaan tidak sehat

Ya


(52)

(TT) musiman Berhubungan dengan musim 30 (TS) half

(TT) setengah

Satu bagian dibagi dua Satu bagian dibagi dua

ya

31 (TS) infections

(TT) infeksi-infeksi

Peradangan oleh bibit penyakit Peradangan oleh bibit penyakit

ya

32 (TS) pigs

(TT) babi-babi

Hewan menyusui bermoncong panjang

Hewan menyusui bermoncong panjang

ya

33 (TS) swine

(TT) babi

Hewan babi Hewan babi

ya

34 (TS) birds

(TT) burung-burung

Hewan jenis unggas Hewan jenis unggas

ya

35 (TS) June (TT) Juni

Nama bulan ke enam Nama bulan ke enam

ya

36 (TS) world

(TT) dunia

Planet Bumi Planet Bumi

ya

37 (TS) health

(TT) kesehatan

Keadaan badan, pikiran Keadaan badan, pikiran

ya

38 (TS) organization

(TT) organisasi

Kelompok kerja sama Kelompok kerja sama

ya

39 (TS) stated

(TT) menyatakan

Kegiatan memberitahukan Kegiatan memberitahukan

ya

40 (TS) new

(TT) baru

Belum pernah dikenal sebelumnya

Belum pernah dikenal sebelumnya

ya

41 (TS) origin

(TT) asal

Awal keberadaan sesuatu Awal keberadaan sesuatu

ya

42 (TS) tension

(TT) ketegangan

Keadaan mengkhawatirkan Keadaan mengkhawatirkan

ya


(53)

(TT) sering Besarnya frekuensi kegiatan 44 (TS) called

(TT) disebut

Kegiatan mengatakan Kegiatan mengatakan

ya

45 (TS) public

(TT) publik

Berkaitan dengan umum Berkaitan dengan umum

ya

46 (TS) media

(TT) media

Sarana komunikasi Sarana komunikasi

ya

47 (TS) main

(TT) utama

Yang diutamakan Yang diutamakan

ya

48 (TS) article

(TT) artikel

Karya tulis Karya tulis

ya

49 (TS) Spanish

(TT) Spanyol

Berhubungan dengan Negara Spanyol

Berhubungan dengan Negara Spanyol

ya

50 (TS) known

(TT) dikenal

Kegiatan mengetahui/diketahui Kegiatan mengetahui/diketahui

ya

51 (TS) complaints

(TT) keluhan

Ungkapan karena menderita Ungkapan karena menderita

ya

52 (TS) La Espanola or La Pesadilla (TT) La Espanola or

La Pesadilla

Istilah khusus

Istilah khusus

ya

53 (TS) usually

(TT) biasanya

Menyatakan seringnya sesuatu dilakukan /terjadi

Menyatakan seringnya sesuatu dilakukan/terjadi

ya

54 (TS) severe

(TT) berat

Menyatakan sesuatu yang serius Menyatakan sesuatu yang serius

ya

55 (TS) deadly

(TT) mematikan

Menyatakan sesuatu yang fatal Menyatakan sesuatu yang fatal

ya


(54)

(TT) virus Berkaitan dengan virus 57 (TS) infectious

(TT) menular

Dapat menyebar Dapat menyebar

ya

58 (TS) disease

(TT) penyakit

Gangguan kesehatan oleh virus,.. Gangguan kesehatan oleh virus,..

ya

59 (TS) killed

(TT) membunuh

Kegiatan mematikan Kegiatan mematikan

ya

60 (TS) approximately

(TT) lebih kurang

Penafsiran Penafsiran

ya

61 (TS) million

(TT) juta

Suatu angka yang diikuti enam digit angka

Suatu angka yang diikuti enam digit angka

ya

62 (TS) people

(TT) orang-orang

Orang/ manusia Orang/ manusia

ya

63 (TS) world-wide

(TT) seluruh dunia

Meliputi seluruh bagian bumi Meliputi seluruh bagian bumi

ya

64 (TS) year

(TT) tahun

lamanya waktu (12 bulan) lamanya waktu (12 bulan)

ya

65 (TS) thought

(TT) berpikir

Kegiatan yang melibatkan pikiran

Kegiatan yang melibatkan pikiran

ya

66 (TS) history

(TT) sejarah

Kejadian masa lalu Kejadian masa lalu

ya

67 (TS) type

(TT) tipe

Menunjukkan jenis Menunjukkan jenis

ya

68 (TS) unusual

(TT) tidak lazim

Yang Tidak biasa Yang Tidak biasa

ya

69 (TS) number

(TT) nomor

Berkaitan dengan angka Berkaitan dengan angka

ya


(55)

(TT) mungkin Menyatakan ketidakpastian 71 (TS) due to

(TT) disebabkan

Menyatakan alasan Menyatakan alasan

ya

72 (TS) cytokine

(TT) cytokine

Istilah khusus Istilah khusus

ya

73 (TS) storm

(TT) badai

Peristiwa yang mengejutkan Peristiwa yang mengejutkan

ya

74 (TS) body

(TT) badan

Bagian tubuh Bagian tubuh

ya

75 (TS) H5N1

(TT) H5N1

Istilah khusus Istilah khusus

ya

76 (TS) similar

(TT) serupa

Memiliki persamaan Memiliki persamaan

ya

77 (TS) effect

(TT) pengaruh

Akibat pada sesuatu Akibat pada sesuatu

ya

78 (TS) cells

(TT) sel-sel

Bagian dari jaringan Bagian dari jaringan

ya

79 (TS) lungs

(TT) paru-paru

Organ tubuh untuk bernafas ya

80 (TS) leading to

(TT) mendorong ke arah

Mengarah pada sesuatu Mengarah pada sesuatu

ya

81 (TS) overstimulation

(TT) overstimulasi

Rangsangan yang berlebihan Rangsangan yang berlebihan

ya

82 (TS) immune

(TT) kekebalan

Tahan terhadap gangguan Tahan terhadap gangguan

ya

83 (TS) system (TT) sistem

Cara kerja yang terpadu Cara kerja yang terpadu

ya

84 (TS) release

(TT) pembebasan

Kegiatan melepaskan sesuatu Kegiatan melepaskan sesuatu

ya

85 (TS) network (TT) jaringan

Unit-unit yang saling terkait Unit-unit yang saling terkait


(56)

86 (TS) widespread

(TT) luas

Mencakup segala bidang/hal Mencakup segala bidang/hal

ya

87 (TS) leukocytes

(TT) leukosit

Istilah ilmiah untuk darah Istilah ilmiah untuk darah

ya

88 (TS) migration

(TT) migrasi

Perpindahan Perpindahan

ya

89 (TS) dismantling

(TT) pembongkaran

Kegiatan melepaskan suatu susunan

Kegiatan melepaskan suatu susunan

ya

90 (TS) tissue

(TT) jaringan

Susunan sel-sel yang sama Susunan sel-sel yang sama

ya

91 (TS) fluid

(TT) cair

Cairan (zat yang berbentuk cair) Memiliki sifat seperti air

tidak

92 (TS) expenditure

(TT) pengeluaran

Sesuatu yang dikeluarkan Sesuatu yang dikeluarkan

ya

93 (TS) brands (TT) Merek-merek

Nama pada produk Nama pada produk

ya

94 (TS) difficult (TT) sulit

Tidak mudah Tidak mudah

ya

95 (TS) patients (TT) pasien

Orang yang butuh pengobatan Orang yang butuh pengobatan

ya

96 (TS) breathe

(TT) bernafas

Memasukan dan mengeluarkan udara melalui alat pernafasan Memasukan dan mengeluarkan udara melalui alat pernafasan

Ya

97 (TS) contrast

(TT) berbeda

Menunjukan perbedaan Menunjukan perbedaan

ya

98 (TS) mostly

(TT) pada umumnya

Menunjukkan keadaan sering Menunjukkan keadaan sering

ya

99 (TS) old

(TT) kuno

yang sudah lama/lampau yang sudah lama/lampau


(57)

100 (TS) young (TT) muda

masih sedikit usianya masih sedikit usianya

ya

101 (TS) unusual

(TT) tidak biasa

Keadaan tidak biasa Keadaan tidak biasa

ya

102 (TS) numbers (TT) angka-angka

Lambang dengan angka Lambang dengan angka

ya

103 (TS) adults

(TT) orang-orang dewasa

Orang yang berusia lebih dari 17 tahun

Orang yang berusia lebih dari 17 tahun

ya

104 (TS) due to

(TT) disebabkan

Menyatakan alasan Menyatakan alasan

ya

105 (TS) healthy

(TT) sehat

Dalam keadaan sehat Dalam keadaan sehat

ya

106 (TS) immune

(TT) imum

Tidak dapat diserang penyakit Tidak dapat diserang penyakit

ya

107 (TS) mounting

(TT) meningkat

Menunjukkan peningkatan Menunjukkan peningkatan

ya

105 (TS) too-strong

(TT) terlalu kuat

Kekuatan yang berlebihan Kekuatan yang berlebihan

ya

106 (TS) damaging (TT) merusak

Aktivitas yang merusak Aktivitas yang merusak

ya

107 (TS) response

(TT) menjawab

reaksi dari suatu rangsangan reaksi dari suatu rangsangan

ya

108 (TS) infection

(TT) infeksi

Keadaan terserang bibit penyakit Keadaan terserang bibit penyakit

ya

109 (TS) term

(TT) istilah

Sebutan untuk sesuatu Sebutan untuk sesuatu

ya

110 (TS) thousands

(TT) ribuan

Suatu angka diikuti tiga digit angka

Suatu angka diikuti tiga digit angka


(58)

111 (TS) soldiers

(TT) tentara-tentara

Orang–orang yang bertugas mempertahankan Negara Orang-orang yang bertugas mempertahankan Negara

ya

112 (TS) fighting

(TT) memerangi

Aktivitas melawan Aktivitas melawan

ya

113 (TS) World War First

(TT) perang dunia pertama

Nama pertama sekali perang di dunia terjadi

Nama pertama sekali perang di dunia terjadi

ya

114 (TS) printed

(TT) dicetak

Keadaan/kegiatan menampilkan tulisan dalam lembaran kertas Keadaan/kegiatan menampilkan tulisan dalam lembaran kertas

ya

115 (TS) Spain

(TT) Spanyol

Nama Negara Spanyol Nama Negara Spanyol

ya

116 (TS) time

(TT) waktu

Saat sesuatu berlangsung Saat sesuatu berlangsung

ya

117 (TS) (the) only

(TT) hanya

satu-satunya satu-satunya

ya

118 (TS) European

(TT) Eropa

Berkaitan dengan Negara di Eropa

Berkaitan dengan Negara di Eropa

ya

119 (TS) country

(TT) tanah air

Menyatakan suatu Negara Menyatakan suatu negara

ya

120 (TS) (the) outbreak

(TT) perjangkitan

Peristiwa terjadinya suatu Peristiwa terjadinya suatu

ya

121 (TS) reported

(TT) dilaporkan

Aktivitas memberitahukan Aktivitas memberitahukan

ya

122 (TS) journalist Orang yang bertugas untuk media cetak


(59)

(TT) wartawan Orang yang bertugas untuk media cetak

123 (TS) suppressed

(TT) tertekan

Berkaitan dengan tekanan Berkaitan dengan tekanan

ya

124 (TS) newspaper

(TT) kabar berita

Media cetak sebagai sarana komunikasi

Informasi tentang sesuatu

tidak

125 (TS) protect

(TT) melindungi

Aktivitas membuat kenyamanan Aktivitas membuat kenyamanan

ya

126 (TS) spirit

(TT) semangat

Sesuatu yang berkaitan dengan kemauan untuk berbuat Sesuatu yang berkaitan dengan kemauan untuk berbuat

ya

127 (TS) Avian

(TT) -

Yang berkaitan dengan burung -

128 (TS) again

(TT) lagi

Menyatakan pengulangan Menyatakan pengulangan

ya

129 (TS) recently

(TT) baru-baru ini

waktu yang baru diljalani waktu yang baru diljalani

ya

130 (TS) plague

(TT) wabah

Penyakit mematikan, menyebar Penyakit mematikan,menyebar

ya

131 (TS) strains

(TT) turunan

Keturunan baru dari jenis hewan Keturunan baru dari jenis hewan

ya

132 (TS) generally

(TT) pada umumnya

Berkaitan dengan yang umum Berkaitan dengan yang umum

ya

133 (TS) children

(TT) anak-anak

Anak-anak Anak-anak

ya

134 (TS) less (than)

(TT) kurang

Menyatakan lebih sedikit Menyatakan lebih sedikit

ya

135 (TS) greater

(TT) besar

Menyatakan lebih banyak Menyatakan ukuran

tidak


(60)

(TT) kekebalan Kekuatan melawan penyakit 137 (TS) simply

(TT) hanya

Keadaan tidak rumit/sederhana Keadaan tidak rumit/sederhana

ya

138 (TS) affect

(TT) mempengaruhi

Aktivitas memberi pengaruh Aktivitas memberi pengaruh

ya

139 (TS) mature

(TT) matang

Tidak kekanak-kanakan Tidak kekanak-kanakan

ya

140 (TS) truth

(TT) kebenaran

Sesuatu yang benar Sesuatu yang benar

ya

141 (TS) included

(TT) dimasukkan

Keadaan menyertakan sesuatu Keadaan menyertakan sesuatu

ya

142 (TS) vaccine

(TT) vaksin

Kuman yang dilemahkan Kuman yang dilemahkan

ya

143 (TS) isolated

(TT) terisolasi

Jauh dari keramaian/tersendiri Jauh dari keramaian/tersendiri

ya

144 (TS) United States

(TT) Amerika Serikat

Nama Negara Amerika Nama Negara Amerika

ya

145 (TS) (have) found

(TT) ditemukan

Kegiatan mendapatkan yang baru Kegiatan mendapatkan yang baru

ya

146 (TS) genetic

(TT) genetik

Berkaitan dengan gen Berkaitan dengan gen

ya

147 (TS) elements

(TT) unsur

Bagian terkecil penyusun zat Bagian terkecil penyusun zat

ya

148 (TS) four

(TT) empat

Angka setelah tiga Angka setelah tiga

ya

149 (TS) Avian Mexico North America

(TT) flu Meksiko Amerika Utara

Nama /istilah virus flu Meksiko di Amerika Utara

Nama /istilah virus flu Meksiko di Amerika Utara

ya

150 (TS) North American bird flu

(TT) flu burung

Nama/istilah virus flu burung di Amerika Utara

Nama/istilah virus flu burung di


(61)

Amerika Utara Amerika Utara 151 (TS) typically

(TT) secara khas

Bersifat khusus Bersifat khusus

ya

152 (TS) Asia

(TT) Asia

Nama Negara Asia Nama Negara Asia

ya

153 (TS) mongrelized

(TT) mongrelized

Bersifat dibastarkan (tidak diterjemahkan)

154 (TS) dough

(TT) adonan

Hasil dari mencampur/mengulen Hasil dari mencampur/mengulen

ya

155 (TS) sequences

(TT) urutan-urutan

Tersusun menurut urutan Tersusun menurut urutan

ya

156 (TS) emerged

(TT) muncul

Menampakan wujud Menampakan wujud

ya

157 (TS) result

(TT) hasil

Hasil dari suatu usaha Hasil dari suatu usaha

ya

158 (TS) reassortment

(TT) reassortment

Pengumpulan kembali berbagai jenis flu

(tidak diterjemahkan)

159 (TS) Starring

(TT) pemeran

Memiliki posisi/peran penting Memiliki posisi/peran penting

ya

160 (TS) preparation

(TT) persiapan

Sesuatu yang dipersiapkan Sesuatu yang dipersiapkan

ya

161 (TS) hemaglutinin

(TT) hemaglutinin

Nama/istilah ilmiah Nama/istilah ilmiah

ya

162 (TS) gene

(TT) gen

Pembawa sifat dari makhluk hidup

Pembawa sifat dari makhluk hidup

ya

163 (TS) present

(TT) hadir

Menunjukkan keberadaan Menunjukkan keberadaan

ya

164 (TS) since

(TT) sejak

Saat kegiatan dimulai hingga kini Saat kegiatan dimulai hingga kini


(1)

---. Longman Learners Dictionary. London: Pearson Education Limited.

---

---. http://en,Wikipedia.org/wiki/H1N1. Diakses pada tanggal 20 September. 2010.


(2)

Lampiran

Data 1. Teks sumber

(Teks sumber dalam bahasa Inggris yang terdiri dari 695 kata, 34 kalimat dan 10 paragraf.)

Jump to:

For information on ways to reduce the chances of H1N1 contract, see For H1N1/09 virus strain responsible for the 2009 pandemic flu, see

For the latest pandemic influenza A (H1N1), For the 1918 pandemic influenza A (H1N1),

Influenza A (H1N1) virus is a subtype fraction of a about half of all infections in the 2006 human fl in pigs

In June 200 swine origin which is responsible for "swine flu" by the public media.

Spanish flu

Main article

and deadl million to 100 million people worldwide in approximately one year in 1918 and 1919. It is thought to be one of the most deadl by the H1N1 type

1918 flu caused an unusual number of deaths may be due to it causing a in the

effect.

widespread o and fluid expenditure into the body. These brands is difficult for patients to breathe. In contrast to other pandemics, which mostly kill the old and the very young, the 1918


(3)

pandemic killed unusual numbers of young adults, which may have been due to their healthy immune systems mounting a too-strong and damaging response to the infecti

The term "Spanish" flu which has killed thousands of soldiers fighting World War First has been printed because Spain was at that time the only European country where the outbreak is reported in printing by the journalist. Other countries suppressed the news paper to protect the spirit

Russian Flu

Avian influenza virus A subtype H2N2 # Russian flu for 1889 -1890 Russian flu. Russian flu again recently is the 1977-1978 fl

USSR/90/77 (H1N1). It generally infected children and those young adults less than 23 because a similar tension is common in 1947-1957, cause most adults to have greater immunity. Some have called it a this young mature one truth pandemic. The virus was included in the 1978-1979

2009 A (H1N1) pandemic

I made up of genetic elements of the four viruses - Avian Mexico North America, North American bird flu, human flu and swine flu viruses typically found in Asia and Europe - "the one not usuall

emerged as a result o different strains of H1N1 subtype.

Starring in the preparation of genetic characterization found that the gene of the virus-like swine flu virus present in the U.S. pigs since 1999, but

European swine influenza isolate. Six genes from swine flu-Americans are a mixture of their own mixture of swine flu, bird flu, and virus-human flu virus with the genetic makeup has not previously found to be circulating in humans or pigs, there is no official national surveillance system to determine what viruses circulating in pigs in the United States

On June 11, 2009, the WHO declared an H1N1 pandemic, the level of preparedness to move in stages 6, marking the first global pandemic since


(4)

Data 2. Teks Target

(2). Teks target (bahasa Indonesia) terdiri dari 672 kata, 34 kalimat dan 10 paragraf. Flu virus A subtipe H1N1

Dari Wikipedia, ensiklopedia gratis (Redirected Da

Melompat Untuk:

Sebagai informasi pada cara-cara untuk mengurangi satu peluang-peluang kontrak H1N1, melihat

Untuk virus H1N1/09 ketegangan bertanggung jawab atas 2009 pandemik flu, melihat

Untuk pandemik terkini Influenza A(H1N1), melihat Untuk 1918 pandemik Influenza A(H1N1), melihat

Flu Satu (H1N1) virus adalah satu subtipe dalam manusia. Beberapa tegangan H1N1 adalah menyebabkan sebuah fraksi kecil semua semu infeksi flu manusiawi dalam dalam babi-babi

Pada Bulan Juni suatu ketegangan baru babi asal H1N1 bertanggung-jawab unt Ketegangan ini sering disebut "flu babi" oleh media publik.

Flu Spanyol

Artikel utama

biasanya berat dan yang mematika dunia pada sekitar satu tahun dalam 1918 dan 1919. Ia adalah berpikir menjadi salah satu paling yang mematika oleh tipe H1N

1918 flu menyebabkan satu nomor yang tidak lazim kematian-kematian, mungkin disebabkan oleh ia menyebabkan sat


(5)

Virus flu orang Spanyol sel-sel paru-paru terinfeksi, mendorong ke arah overstimulation

mengarahkan kepada luas pembongkaran jaringan paru-paru dan pengeluaran cair ke dalam bagian badan. Merek-merek ini sulit untuk pasien untuk bernapas. Berbeda untuk penyakit menular lain, yang pada umumnya membunuh kuno dan sangat muda, 1918 pandemik membunuh angka-angka tidak biasa orang-orang dewasa muda, yang mungkin telah disebabkan oleh sistem-sistem imun sehat meningkat satu terlalu kuat dan merusak menjawab infeksi Istilah "Spanyol" flu yang telah membunuh ribuan tentara-tentara itu memerangi Perang Dunia Pertama telah dicetak karena Spanyol adalah pada waktu itu hanya tanah air Eropa di mana perjangkitan dilaporkan dalam cetakan oleh wartawan. Negara-negara lain tertekan kabar berita untuk melindungi semangat

Flu Rusia

Melihat

Flu Rusia yang lagi baru-baru ini adalah satu 1977-1978 flu wabah disebabkan oleh turunan Flu A / USSR/90/77 (H1N1).

Ia terinfeksi pada umumnya anak-anak dan orang-orang dewasa muda kurang 23 karena suatu ketegangan mirip adalah umum dalam 1947 57, menyebabkan paling orang-orang dewasa untuk mempunyai kekebalan besar. Beberapa telah memanggil ia satu

pandemik. Virus itu dimasukkan dalam 1978-2009 Satu(H1N1) pandemik

Dalam ditemukan menjadi menyusun dari unsur genetik dari empat virus-virus flu lain - Flu Meksiko Amerika Utara, flu burung Amerika Utara, flu manusiawi, dan virus flu babi secara khas ditemukan di Asia dan Eropa - "satu tidak biasany urutan-urutan genetik. subtipe H1N1.

Pemeran genetik persiapan ditemuka virus flu babi hadir di AS babi-babi sejak 1999, tetapi


(6)

kandungan (M) gen-gen menyerupai versi-versi hadir di flu babi Eropa mengisolasi. Enam gen dari flu babi Amerika adalah campuran-campuran diri mereka sendiri flu babi, flu burung, dan virus-virus flu manusiaw genetik belum sebelumnya ditemukan menjadi beredar dalam manusia atau babi-babi, di sana tidak ada pengawasan nasional resmi sistem untuk menentukan apa virus-virus beredar dalam babi-babi di AS

Pada Juni 11, 2009, WHO menyatakan satu pandemik H1N1, bergerak tingkat kesiagaan untuk bertahap 6, menandai pandemik global yang pertama seja