Jl. M
ela nt
ho n
S ire
ga r
Jl. Ba
h K ora
Jl. Ci
sad an
e Jl
. F ar
el P
as ar
ib u
Jl. M
an gg
a
ke T an
ah Jaw
a - K
is ar
an
Gg . C
en gk
eh Jl.
S ip
ah ut
ar
Jl. N
ias Jl.
N ias
ke P
u sa
t K o
ta P
.S ia
n ta
r
L
egenda :
Jalan Ruas Jalan Penelitian
Perumahanpermukiman Ruko kios
Pendidikan Rumah Ibadah
Rencana jalan Kantor
Tanah Kosong Kesehatan
Pertanian Sungai
21
22
23
Keterangan Gambar : 21. Persimpangan Jalan Melanthon Siregar – Jalan Farel Pasaribu
22. Ruas Jalan Melanthon Siregar 23. Persimpangan Jalan Melanthon Siregar – Jalan Bah Kora
Gambar 5.10. Kondisi Sirkulasi Jalan Melanthon Siregar Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan
5.2. Analisis Aspek Non Fisik
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini kami membatasi bidang kajian aspek non fisik di kawasan penelitian terbatas pada salah satu dimensi aspek ekonomi yaitu mata pencaharian
pekerjaan penduduk. Melalui penyebaran kuesioner dan wawancara kami coba menggambarkan terjadinya diversifikasi mata pencaharian penduduk yang berdomisili di
koridor Jalan Melanthon Siregar terutama dari sektor primer petani menjadi berkerja disektor sekunder antara lain pedagang, wiraswasta, PNS, karyawan, buruh dan
sebagainya. 5.2.1. Diversifikasi Mata Pencaharian
Jenis mata pencaharian penduduk yang berdomisili di lokasi penelitian secara umum kami kategorikan kedalam 5 lima jenis pekerjaan yaitu :
1. Petani : pekerjaan petani dalam hal ini adalah baik sebagai buruh tani penyewa lahan maupun sekaligus sebagai pemilik lahan pertanian. Sedangkan jenis usaha
pertanian umumnya adalah padi sawah irigasi dan tanaman palawija. 2. Industri : jenis pekerjaan ini kami kategorikan pada penduduk yang bekerja sebagai
buruh karyawan pabrik dan jenis usaha lainnya yang mempekerjakan mereka. 3. PNS : jenis pekerjaan ini adalah penduduk yang bekerja di sektor pemerintahan
dalam artian yang luas, baik sebagai pegawai pemerintahan daerah kota, pusat instansi vertikal, guru, dosen termasuk Polisi dan TNI.
4. BUMN : adalah orang yang bekerja di badan usaha milik pemerintah pusat bank dan badan usaha milik pemerintah daerah PDAM.
Universitas Sumatera Utara
5. PW : adalah pedagang atau wiraswasta adalah mereka yang bekerja atau berusaha sendiri baik sebagai pedagang di pasar atau membuka usaha di tempat berdomisili
baik jualan barang dan jasa berupa fotocopy, percetakan, warung internet, rumah makan, bengkel, panglong bahan bangunan dan sebagainya.
6. Dan lain-lain dll : belum bekerjabelum berdomisili di lokasi penelitian. Dari jumlah 78 tujuh puluh delapan responden berdasarkan diperoleh data mata
pencaharian jenis pekerjaan sebagai berikut : Tabel 5.7. Jenis Mata Pencaharian Penduduk
Jenis Pekerjaan jiwa No Tahun
Petani Industri PNS BUMN PW Dll
1. ≤ 1990
11 5
14 17
31 2.
1990 - 2000 5
7 18
26 22
3. 2000 - 2010
8 22
2 46
Sumber : Hasil Analisis
Tabel 5.8. Perubahan Mata PencaharianPekerjaan Tahun 1990
Tahun 2000 Tahun 2010
No. Jenis pekerjaan
Jiwa Jiwa Jiwa
Universitas Sumatera Utara
1. Petani
11 23,40
5 8,93
2. Industri 5 10,64 7 12,50 8 10,26
3. PNSTNIPolri 14 29,79 18 32,14 22 28,21
4. BUMNBUMD 0 0 0 0 2
2,56 5. Pedagangswasta
17 36,17 26 46,42 46 58,97 Jumlah
47 100 56 100 78 100 Sumber : Hasil Analisis
A. Periode Tahun 1990 – 2000
1. Petani Dari jumlah responden sebesar 47 empat puluh tujuh orang responden yang
telah berdomisili lebih dari 20 dua puluh tahun di lokasi penelitian dengan mata pencaharian pada tahun 1990 sebagai petani adalah sebanyak 11 sebelas orang
responden, pada tahun 2000, jumlah petani yang tersisa adalah 5 lima orang yang umumnya berdomisili di wilayah perbatasan Kabupaten Simalungun, sedangkan
sebnayak 6 enam orang beralih pekerjaan dimana sebanyak 5 lima orang beralih pekerjaan sebagai pedagangwiraswasta, 1 satu orang menjadi karyawan pabrik
industri.
2. Industri
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1990 jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri adalah 3 tiga orang saja dan jumlah tersebut menjadi 4 empat orang pada tahun 2000, dimana 1
satu orang yang bekerja sebagai petani beralih pekerjaan menjadi karyawan di sektor industri. Perkembangan jenis pekerjaan penduduk di kawasan ini di sektor industri pada
periode waktu ini tidak terlalu signifikan karena kawasan tersebut bukanlah zona industri untuk Kota Pematangsiantar.
3. Pedagangwiraswasta Dari data pekerjaan responden yang kami peroleh persentase mata pencaharian
pedagangswasta mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas perekonomian di kawasan tersebut, sehingga banyak pemilik
rumah yang mengalih fungsikan rumahnya menjadi fungsi ganda sebagai rumah dan fungsi komersil dengan membangun kios warung di depan rumah tersebut dan juga
pendatang yang membeli menyewa ruko yang dibangun di tempat tersebut kemudian memfungsikannya untuk tujuan komersil.
Kebanyakan usaha yang terdapat di koridor jalan Melanthon Siregar adalah usaha fotocopy percetakan dan ATK, kemudian grosir sembako, warung kopi, warung
internet, bengkel dan sebagainya. Ini dapat dipahami sebab dikawasan ini banyak berdiri sekolah-sekolah dengan jumlah murid yang mencapai belasan ribu sehingga usaha
fotocopy, percetakan dan atk lebih mendominasi di kawasan tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 18 delapan belas
responden yang berdomisili lebih dari 20 dua puluh tahun di lokasi penelitian dengan mata pencaharian sebagai pedagangwiraswasta tidak mengalami perubahan mata
pencaharian, yang ada justru tren jenis pekerjaan ini justru semakin diminati oleh
Universitas Sumatera Utara
penduduk yang datang belakangan atau penduduk setempat yang beralih pekerjaan menjadi pedagangwiraswasta.
4. PNSTNIPolri Pekerja PNS di kawasan ini pada umumya adalah guru dan pegawai pemerintah
Kota Pematangsiantar, kemudian TNI dan Polri. Terjadi peningkatan jumlah setiap tahun pada umumnya adalah pendatang yang kemudian berdomisili di kawasan tersebut
setelah membangun dan memiliki rumah di tempat tersebut. Untuk jenis pekerjaan PNSTNIPolri relatif tidak mengalami peningkatan yang
cukup signifikan, karena umumnya yang telah bekerja sebagai PNSTNIPolri tidak berubah jenis pekerjaan utama sampai pensiun, sedangkan peningkatan jumlah PNS di
kawasan penelitian adalah penduduk pendatang yang pindah bermukim di lokasi tersebut atau pemukim lama namun diterima sebagai bekerja sebagai PNSTNIPolri.
5. BUMNBUMD Pada periode waktu tahun 1990 – 2000 pada kawasan penelitian belum terdapat
penduduk yang bekerja di sektor BUMNBUMD yang ada di Kota Pematangsiantar.
B. Periode Tahun 2000 – 2010
1. Petani
Universitas Sumatera Utara
Pada periode waktu tahun 2000 – 2010 pertambahan jumlah responden yang berdomisili di kawasan penelitian adalah sebanyak 22 dua puluh dua orang, namun
tidak ada yang bekerja di sektor pertanian, bahkan yang terjadi adalah justru penduduk yang semula bekerja sebagai petani sejumlah 5 lima orang yang masih berdomisili di
kawasan tersebut beralih pekerjaan di berbagai sektor di luar pertanian. 2. Industri
Pertumbuhan penduduk yang bekerja di sektor industri pada periode tahun 2000 – 2010 hanyalah 2 dua orang sehingga tercatat sebanyak 7 tujuh orang, disebabkan
kawasan tersebut bukanlah termasuk zona industri di Kota Pematangsiantar. 3. Pedagangwiraswasta
Pada periode tahun 2000 – 2010 jumlah responden yang bekerja sebagai pedagangwiraswasta mengalami pertumbuhan yang sangat besar dibandingkan jenis
pekerjaan lainnya, dimana pada tahun 2000 tercatat hanya 26 dua puluh enam saja namun pada tahun 2010 tercatat sebanyak 46 empat puluh enam responden, atau
mengalami pertumbuhan sebesar 20 dua puluh responden yang bekerja sebagai pedagangwiraswasta baik penduduk lokal yang beralih pekerjaan dan penduduk
pendatang yang mulai berdomisili pada periode waktu tahun 2000 – 2010. 4. PNSTNIPolri
Pada periode tahun 2000 tercatat jumlah PNSTNIPolri di kawasan tersebut adalah 18 delapan belas orang, pada tahun 2010 tercatat sebayak 22 dua puluh dua
orang atau terjadi pertumbuhan PNSTNIPolri yang berdomisili di lokasi penelitian sebanyak 4 empat responden saja.
Universitas Sumatera Utara
5. BUMNBUMD Jumlah responden yang bekerja sebagai karyawan BUMNBUMD di kawasan
penelitian pada periode tahun 2000 – 2010 tercatat sebanyak 2 dua responden yang periode sebelumnya tidak tercatat ada yang bekerja di sektor tersebut.
5.3. Faktor-faktor Penyebab